Suma.id:Pemerintah Kota Bandar Lampung berencana mengubah hutan mangrove yang berada di Pulau Pasaran menjadi destinasi wisata. Hal tersebut sudah direncanakan sejak tahun lalu namun belum terealisasi.
Pada tahun 2022, pemerintah telah menganggarkan Rp70 juta untuk pembenahan awal lokasi tersebut. Kepala Dinas Pariwisata Bandar Lampung, Ariyawan mengungkapkan, meski sempat dianggarkan namun rencana itu belum terealisasi.
Pihaknya saat ini masih menyusun perencanaan untuk kelanjutan rencana tersebut. Jika anggaran tersedia maka wisata hutan mangrove itu akan dilanjutkan di 2023 ini.
“Tahun kemarin itu memang sempat dianggarkan, tapi belum terealisasi,” ungkapnya, Minggu, 29 Januari 2023.
Lokasi tersebut nantinya akan dibuat jalur jalan kaki di dalam hutan mangrove, sehingga pengunjung nantinya bisa berkeliling hutan mangrove.
Menurutnya, lokasi tersebut sangat berpotensi menjadi tempat wisata.
Selain wisata alam, Pulau Pasaran juga menjadi salah sentra pengolahan ikan asin terbesar.”Kalau memungkinkan nanti akan dimasukan ke RKA agar mendapatkan anggaran,” kata dia.
Dengan adanya wisata itu tentunya bisa meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan. Pihaknya pun menargetkan 2,2 juta wisatawan datang ke Bandar Lampung di 2023.
Kepala Bappeda Bandar Lampung, Khaidarmansyah mengungkapkan, untuk membenahi pulau pasaran sebagai lokasi wisata pihak pun turut meminta bantuan ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Menurutnya, permohonan itu sempat disetujui oleh Menteri Sandiaga Uno.Namun, lanjutnya, pemerintah pusat melakukan refocusing anggaran untuk penanganan Pandemi Covid-19. Hal itu membuat Kemenparekraf pun menunda bantuan untuk mengembangkan pulau pasaran.
“Tahun ini rencananya kami akan meminta kembali bantuan dari kementerian, karena dulu sudah dianggarkan tapi kena refocusing,” jelasnya.