Suma.id: Pancaroba dengan cuaca ekstrem dirasakansebagian besar wilayah di Tanah Air. Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan Indonesia pada 14-16 Maret 2022. Khususnya, di perairan Selat Sunda dan Lampung.
BMKG menyatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari timur laut menuju timur dengan kecepatan angin berkisar 4-18 knot. Sedangkan, di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari selatan menuju barat dengan kecepatan angin berkisar 5-17 knot.
<span;>
<span;>”Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian selatan, perairan barat Lampung dan perairan utara Papua,” kata pelaksana tugas (Plt) Deputi Klimatologi BMKG Urip Haryoko dalam keterangannya Senin, 14 Maret 2022.
Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,50 meter di sejumlah perairan Indonesia. Antara lain, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh dan perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai.
Kemudian, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra hingga Selat Sunda bagian barat dan selatan. Perairan selatan Banten-Pulau Sumba hingga Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan juga harus waspada gelombang tinggi.
Lalu, Samudra Hindia Selatan Banten-NTT, perairan Kepualauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara hingga perairan utara Halmahera. Selanjutnya, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat-Papua dan Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua.
“Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran,” ujar dia.
BMKG mengimbau masyarakat selalu waspada. Terutama, bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Lalu, kapal tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Kemudian, kapal ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Kapal ukuran besar seperti kargo atau pesiar dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.
Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada, ucap Urip.