Tuesday, May 27, 2025
Sumatra Inspirasi Indonesia
  • TRANS SUMATRA
    • BANDAR LAMPUNG
    • PALEMBANG
    • BENGKULU
    • JAMBI
    • PANGKALPINANG
    • TANJUNGPINANG
    • PEKANBARU
    • PADANG
    • MEDAN
    • BANDA ACEH
  • PESONA
    • BUDAYA
    • SENI
    • WISATA
    • HISTORI
  • NASIONAL
  • GLOBAL
  • CEK FAKTA
  • FOTO
  • GRAFIS
  • VIDEO
  • LIFESTYLE
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Sumatra Inspirasi Indonesia
  • TRANS SUMATRA
    • BANDAR LAMPUNG
    • PALEMBANG
    • BENGKULU
    • JAMBI
    • PANGKALPINANG
    • TANJUNGPINANG
    • PEKANBARU
    • PADANG
    • MEDAN
    • BANDA ACEH
  • PESONA
    • BUDAYA
    • SENI
    • WISATA
    • HISTORI
  • NASIONAL
  • GLOBAL
  • CEK FAKTA
  • FOTO
  • GRAFIS
  • VIDEO
  • LIFESTYLE
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Sumatra Inspirasi Indonesia
  • BANDA ACEH
  • BANDAR LAMPUNG
  • BENGKULU
  • JAMBI
  • MEDAN
  • PADANG
  • PALEMBANG
  • PANGKALPINANG
  • PEKANBARU
  • TANJUNGPINANG
Beranda BERITA UTAMA

Melintasi Sejarah Panjang Jalinsum

Motivasi lain pemerintah kolonial Belanda membangun jalur penghubung Sumatra karena didorong persaingannya dengan Amerika Serikat (AS) untuk menancapkan kuku di Jambi pasca Perang Dunia I.

Sobih AW Adnan Editor Sobih AW Adnan
10/04/2021 17:01
in BERITA UTAMA, HISTORI, PESONA
A A
Melintasi Sejarah Panjang Jalinsum

Jalur Parapat, Pesisir Danau Toba. FOTO/Wikicommon

Share on FacebookShare on Twitter

Suma.id: Para pendatang berdecak kagum sekaligus kebingungan saat menginjakkan kakinya di Pulau Sumatra. Alamnya indah dan kekayaan begitu melimpah. Akan tetapi, akses jalan yang masih terjal dan terputus-putus membuat mereka berpikir keras untuk membuka terusan agar hasil bumi yang dibidiknya bisa dengan mudah diangkut keluar.

Di beberapa periode sebelumnya, ikhtiar itu sudah kerap dilakukan namun gagal. Baru pada 1916, Pemerintah Hindia Belanda mengupayakan jalur tembusan yang kelak dikenal sebagai Jalan Raya Lintas Sumatra (Jalinsum).

“Dengan adanya hubungan jalan raya ini, praktis pengangkutan hasil-hasil perkebunan di Sumatra terutama kelapa sawit dan karet menjadi semakin lancar dan menyebabkan harga-harganya di pasar melambung,” tulis sejarawan Asia Tenggara, Anthony Reid dalam Menuju Sejarah Sumatra: Antara Indonesia dan dunia (2011).

BacaJuga

Ini Keutamaan dan Arti dari Bulan Rajab dalam Islam

Profil Singkat Pemred Lampung Post

PDIP akan Usung Pramono-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024

Harga Emas Antam Naik Pesat Pagi Ini

Bada: Sumatera Apa Sumatra?

 

Dampak ekonomi

Dampak meroketnya harga hasil kebun itu, impor mobil pribadi dan truk turut meningkat tajam. Dalam bukunya, Reid mencatat,  pada 1924–1926 jumlah mobil pribadi yang diimpor naik dari 539 menjadi 3.059 unit.

“Adapun truk yang diimpor meningkat tajam dari 94 menjadi 1.172 unit,” tulis dia.

Reid mengungkapkan, pembangunan Jalinsum baru selesai pada 1938. Target utamanya ialah menghubungkan Medan, Padang, dan Palembang.

“Masing-masing dari ketiga kota besar ini merupakan pusat jaringan kereta dan jalan raya,” tulis Reid.

Jaringan kereta sudah terlebih dulu digagas kolonial Belanda. Pada 1903, sebuah konsesi pembangunan jalur kereta api di wilayah Sumatra Selatan, Bengkulu, dan Lampung diajukan. Proposal konsesi berjudul Rapport der Spoorwegwerken Midden in Zuid Sumatra itu diusulkan Ir. K.J.A. Ligtvoet.

Sebagai jawabannya, Pemerintah Belanda membentuk divisi dari Staatsspoorwegen yang diberi nama Zuid-Sumatra Staatsspoorwegen. Jalur pertama jaringan kereta Sumatra adalah Pelabuhan Panjang menuju Tanjungkarang, Bandar Lampung yang dibangun pada 3 Agustus 1914.

Baca: Marco Polo Merekam Sumatra

 

Membuka mata dunia

Masih dalam buku yang sama, Reid menceritakan, pada 1917 pemerintah kolonial kembali membangun jalan raya untuk mengubungkan Medan dan Pematang Siantar. Kemudian diteruskan ke Parapat, di pesisir Danau Toba.

Dengan dibukanya Jalinsum, kawasan Toba terdampak kian modern. Keindahannya menjadi rujukan wisata dan buah bibir penjelajah dunia.

Motivasi lain pemerintah kolonial Belanda membangun jalur penghubung Sumatra karena didorong persaingannya dengan Amerika Serikat (AS) untuk menancapkan kuku di Jambi pasca Perang Dunia I. Selain itu, Belanda juga secara sentimen membuyarkan potensi jalur laut yang sudah dikuasai masyarakat lokal.

Belanda sengaja menggeser jalur transportasi dari laut ke darat. Usaha pertamanya menghubungkan lintas timur dan barat Sumatra pun mulai terwujud.

Reid menceritakan, mulanya Belanda menyasar minyak. Akan tetapi, potensi karet di Jambi nyatanya tak kalah menggiurkan. Puncaknya, pada 1937, harga karet kian mahal dan membuat pengusaha lokal untung besar dan berimbas kian banyaknya pemilik mobil yang melintasi jalur Sumatra.

“Taktik serupa rencanananya akan dikembangkan di kota-kota lain. Namun pada 1942, Jepang keburu datang mengobarkan Perang Asia Timur Raya. Pulau Sumatra menjadi basis bagi tentara ke-25 Angkatan Darat Jepang (Rikugun) dengan markasnya di Bukit Tinggi, Sumatra Barat. Pengembangan dan pembangunan jalan Trans Sumatra pun terhenti untuk sementara waktu,” tulisnya.

Baca: Teuku Muhammad Hasan, Gubernur Pertama Sumatra dan Satu-satunya

 

Tiga orde

Gagasan pengembangan Jalinsum kembali dimunculkan pada 1964. Presiden Sukarno mencanangkan pembangunan 2.400 kilometer dalam rentang waktu 10 tahun.

Presiden Sukarno membentuk penyelenggara pembangunan Otorita Jalan Raya Lintas Sumatra. Proyek ini memfokuskan pada pengembangan jalan kawasan tengah dan selatan Sumatra. Sedangkan kawasan utara sudah masuk tahap pengaspalan.

Di pengujung 1965, rezim Sukarno berakhir. Akan tetapi gagasan pembangunan jalur Sumatra dirawat Orde Baru dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) I dari 1969 sampai 1974. Berbeda dengan Sukarno, Presiden Soeharto sekuat tenaga mengarahkan konsentrasi megaproyek ini pada pembangunan keseluruhan jalur, yakni Jalur Tengah, Jalur Timur, dan Jalur Barat.

Setelah lama senyap, pembicaraan seksi keterhubungan jalur Sumatra kembali muncul pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hanya saja, melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 100/2014 itu berisi instruksi percepatan pembangunan jalan tol di Sumatra, bukan lagi bertumpu pada Jalinsum dan sejarah panjang pembangunannya.

Tags: jalan lintas sumatrajalinsumsejarahSumatratran sumatra
Posting Sebelumnya

Angka Perceraian di Kota Sabang Terendah di Aceh

Posting berikutnya

Malang Diguncang Gempa, Satu Orang Meninggal

Sobih AW Adnan

Sobih AW Adnan

BeritaTerkait

Sejumlah Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat

Hujan Lebat Bakal Terjadi di Sejumah Wilayah di Sumatra

08/05/2022 09:13

Kementan Siapkan 476 Ribus Dosis Vaksin LDS untuk Sapi di Sumatra

20/04/2022 20:39
14 Teroris  Jaringan JI Ditangkap di Sumatra Hingga Batam 

14 Teroris  Jaringan JI Ditangkap di Sumatra Hingga Batam 

17/12/2021 20:20
2 Desa di Bengkulu Utara Kebanjiran

Sejumlah Wilayah di Sumatra Terendam Banjir

08/11/2021 09:11
Satpol Sumsel Tindak Tegas Pelanggar Prokes

PPKM Luar Jawa-Bali Diperpanjang, 6 Daerah Masih Level 4

04/10/2021 19:54
Posting berikutnya
Malang Diguncang Gempa, Satu Orang Meninggal

Malang Diguncang Gempa, Satu Orang Meninggal

Manfaat Berolahraga saat Perut Kosong

Manfaat Berolahraga saat Perut Kosong

Korban Meninggal Akibat Gempa Malang Berjumlah 8 Orang

Korban Meninggal Akibat Gempa Malang Berjumlah 8 Orang

Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Kota Palembang

Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Kota Palembang

Pemkot Pekanbaru Awasi Prokes di Bioskop

Pemkot Pekanbaru Awasi Prokes di Bioskop

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Berita Lainnya

Surutnya Pantai Sampur Bangka Tengah, BMKG Sebut Bukan Tanda Tsunami

Surutnya Pantai Sampur Bangka Tengah, BMKG Sebut Bukan Tanda Tsunami

13/10/2022 16:26
Satgas Sanksi 420 Tempat Usaha di Medan

Satgas Sanksi 420 Tempat Usaha di Medan

08/07/2021 10:50
Lampung Perketat Pintu Masuk Imbas Larangan Mudik

Lampung Perketat Pintu Masuk Imbas Larangan Mudik

30/03/2021 14:21
Menpan-RB Cek Layanan Samsat di Banda Aceh

Menpan-RB Cek Layanan Samsat di Banda Aceh

28/10/2021 15:30
Tabrakan Beruntun di Sitinjau Lauik, Dua Orang Tewas

Tabrakan Beruntun di Sitinjau Lauik, Dua Orang Tewas

16/04/2021 14:20
Sumatra Inspirasi Indonesia

Copyright © 2021 SUMA.ID All-Rights-Reserved

Suma.id menjadi rumah berita dan informasi dari seluruh wilayah di Sumatra, termasuk Lampung, Riau, Jambi, Bangka Belitung, Bengkulu, sampai Nangroe Aceh Darusalam. Suma.id tampil dalam wujud multimedia. Konten tidak hanya berupa teks dan foto, tetapi juga video, audio, grafis, dan videografis. Dengan tidak meninggalkan berita-berita nasional dan internasional

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • TRANS SUMATRA
    • BANDAR LAMPUNG
    • PALEMBANG
    • BENGKULU
    • JAMBI
    • PANGKALPINANG
    • TANJUNGPINANG
    • PEKANBARU
    • PADANG
    • MEDAN
    • BANDA ACEH
  • PESONA
    • BUDAYA
    • SENI
    • WISATA
    • HISTORI
  • NASIONAL
  • GLOBAL
  • CEK FAKTA
  • FOTO
  • GRAFIS
  • VIDEO
  • LIFESTYLE
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
  • INDEKS

Copyright © 2021 SUMA.ID All-Rights-Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist