Monday, June 2, 2025
Sumatra Inspirasi Indonesia
  • TRANS SUMATRA
    • BANDAR LAMPUNG
    • PALEMBANG
    • BENGKULU
    • JAMBI
    • PANGKALPINANG
    • TANJUNGPINANG
    • PEKANBARU
    • PADANG
    • MEDAN
    • BANDA ACEH
  • PESONA
    • BUDAYA
    • SENI
    • WISATA
    • HISTORI
  • NASIONAL
  • GLOBAL
  • CEK FAKTA
  • FOTO
  • GRAFIS
  • VIDEO
  • LIFESTYLE
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Sumatra Inspirasi Indonesia
  • TRANS SUMATRA
    • BANDAR LAMPUNG
    • PALEMBANG
    • BENGKULU
    • JAMBI
    • PANGKALPINANG
    • TANJUNGPINANG
    • PEKANBARU
    • PADANG
    • MEDAN
    • BANDA ACEH
  • PESONA
    • BUDAYA
    • SENI
    • WISATA
    • HISTORI
  • NASIONAL
  • GLOBAL
  • CEK FAKTA
  • FOTO
  • GRAFIS
  • VIDEO
  • LIFESTYLE
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Sumatra Inspirasi Indonesia
  • BANDA ACEH
  • BANDAR LAMPUNG
  • BENGKULU
  • JAMBI
  • MEDAN
  • PADANG
  • PALEMBANG
  • PANGKALPINANG
  • PEKANBARU
  • TANJUNGPINANG
Beranda BERITA UTAMA

Enam Pasien Gagal Ginjal Anak di Sumut Meninggal

Sri Agustina Editor Sri Agustina
19/10/2022 17:47
in BERITA UTAMA, KESEHATAN
A A
Enam Pasien Gagal Ginjal Anak di Sumut Meninggal

Ilustrasi kematian anak akibat gagal ginjal akut. (Foto:Dok)

Share on FacebookShare on Twitter
Suma.id: Kasus penyakit gagal ginjal pada anak di Sumatra Utara semakin mengkhawatirkan. Lebih dari separuh jumlah pasien anak terjangkit ginjal akut meninggal.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Ilyas Sitorus mengatakan, hingga kini penyakit gagal ginjal akut pada anak di provinsinya sudah mencapai 11 kasus.

“Dari jumlah kasus tersebut enam pasien di antaranya meninggal dunia,” kata Ilyas di Medan, Rabu, 19 Oktober 2022.

Dia memerinci, sebanyak 11 pasien di Sumut seluruhnya berada di  Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan menerima pasien terbanyak dengan tujuh kasus, sedangkan sisanya dirawat di rumah sakit lain.

Pemprov Sumut semakin mengkhawatirkan perkembangan ini. Hal itu karena selain kasus bertambah banyak, lebih dari separuh jumlah penderitanya meninggal.

Pemprov pun sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan khusus untuk menanganinya. Salah satunya, setiap kabupaten dan kota di Sumut diminta memberi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit ini.

Terutama edukasi mengenai gejala-gejalanya sehingga tidak terlambat penanganan. Seperti demam, tidak bisa buang air kecil atau sedikit dan sulit. Pemprov Sumut juga meminta seluruh Dinas Kesehatab yang ada berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk melakukan pencegahan dini.

Koordinasi diminta dijalin antara lain dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).

Dinas Kesehatan Sumut juga akan melakukan penyelidikan epidemiologi ke rumah sakit tempat pasien dirawat dan ke wilayah tempat tinggal pasien. Hal ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten dan kota.

Pemprov Sumut juga mengimbau seluruh warganya agar sesegera mungkin membawa anak-anak ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat jika terindikasi mengalami gejala-gejala tersebut.

Lebih jauh Ilyas mengungkapkan, hingga kini sudah muncul total 155 kasus di 18 Provinsi, termasuk Sumut. Peningkatan kasus terjadi sejak Juli dan yang tertinggi adalah pada September 2022 dengan jumlah 78 kasus.

“Dari jumlah itu, paling banyak kasus dialami balita atau anak pada usia 1-5 tahun,” ujarnya.

Pasien didiagnosis mengalami gangguan ginjal akut yang belum diketahui etiologinya. Padahal pasien belum pernah mengalami kelainan ginjal atau penyakit ginjal kronik. Selain itu terdapat juga tanda hiperinflamasi dan hiperkoagulasi pada pasien.

Suma.id: Kasus penyakit gagal ginjal pada anak di Sumatra Utara semakin mengkhawatirkan. Lebih dari separuh jumlah pasien anak terjangkit ginjal akut meninggal.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Ilyas Sitorus mengatakan, hingga kini penyakit gagal ginjal akut pada anak di provinsinya sudah mencapai 11 kasus.

“Dari jumlah kasus tersebut enam pasien di antaranya meninggal dunia,” kata Ilyas di Medan, Rabu, 19 Oktober 2022.

Dia memerinci, sebanyak 11 pasien di Sumut seluruhnya berada di  Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan menerima pasien terbanyak dengan tujuh kasus, sedangkan sisanya dirawat di rumah sakit lain.

Pemprov Sumut semakin mengkhawatirkan perkembangan ini. Hal itu karena selain kasus bertambah banyak, lebih dari separuh jumlah penderitanya meninggal.

Pemprov pun sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan khusus untuk menanganinya. Salah satunya, setiap kabupaten dan kota di Sumut diminta memberi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit ini.

Terutama edukasi mengenai gejala-gejalanya sehingga tidak terlambat penanganan. Seperti demam, tidak bisa buang air kecil atau sedikit dan sulit. Pemprov Sumut juga meminta seluruh Dinas Kesehatab yang ada berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk melakukan pencegahan dini.

Koordinasi diminta dijalin antara lain dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).

Dinas Kesehatan Sumut juga akan melakukan penyelidikan epidemiologi ke rumah sakit tempat pasien dirawat dan ke wilayah tempat tinggal pasien. Hal ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten dan kota.

Pemprov Sumut juga mengimbau seluruh warganya agar sesegera mungkin membawa anak-anak ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat jika terindikasi mengalami gejala-gejala tersebut.

Lebih jauh Ilyas mengungkapkan, hingga kini sudah muncul total 155 kasus di 18 Provinsi, termasuk Sumut. Peningkatan kasus terjadi sejak Juli dan yang tertinggi adalah pada September 2022 dengan jumlah 78 kasus.

“Dari jumlah itu, paling banyak kasus dialami balita atau anak pada usia 1-5 tahun,” ujarnya.

Pasien didiagnosis mengalami gangguan ginjal akut yang belum diketahui etiologinya. Padahal pasien belum pernah mengalami kelainan ginjal atau penyakit ginjal kronik. Selain itu terdapat juga tanda hiperinflamasi dan hiperkoagulasi pada pasien.

Suma.id: Kasus penyakit gagal ginjal pada anak di Sumatra Utara semakin mengkhawatirkan. Lebih dari separuh jumlah pasien anak terjangkit ginjal akut meninggal.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Ilyas Sitorus mengatakan, hingga kini penyakit gagal ginjal akut pada anak di provinsinya sudah mencapai 11 kasus.

“Dari jumlah kasus tersebut enam pasien di antaranya meninggal dunia,” kata Ilyas di Medan, Rabu, 19 Oktober 2022.

Dia memerinci, sebanyak 11 pasien di Sumut seluruhnya berada di  Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan menerima pasien terbanyak dengan tujuh kasus, sedangkan sisanya dirawat di rumah sakit lain.

Pemprov Sumut semakin mengkhawatirkan perkembangan ini. Hal itu karena selain kasus bertambah banyak, lebih dari separuh jumlah penderitanya meninggal.

Pemprov pun sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan khusus untuk menanganinya. Salah satunya, setiap kabupaten dan kota di Sumut diminta memberi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit ini.

Terutama edukasi mengenai gejala-gejalanya sehingga tidak terlambat penanganan. Seperti demam, tidak bisa buang air kecil atau sedikit dan sulit. Pemprov Sumut juga meminta seluruh Dinas Kesehatab yang ada berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk melakukan pencegahan dini.

Koordinasi diminta dijalin antara lain dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).

Dinas Kesehatan Sumut juga akan melakukan penyelidikan epidemiologi ke rumah sakit tempat pasien dirawat dan ke wilayah tempat tinggal pasien. Hal ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten dan kota.

Pemprov Sumut juga mengimbau seluruh warganya agar sesegera mungkin membawa anak-anak ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat jika terindikasi mengalami gejala-gejala tersebut.

Lebih jauh Ilyas mengungkapkan, hingga kini sudah muncul total 155 kasus di 18 Provinsi, termasuk Sumut. Peningkatan kasus terjadi sejak Juli dan yang tertinggi adalah pada September 2022 dengan jumlah 78 kasus.

“Dari jumlah itu, paling banyak kasus dialami balita atau anak pada usia 1-5 tahun,” ujarnya.

Pasien didiagnosis mengalami gangguan ginjal akut yang belum diketahui etiologinya. Padahal pasien belum pernah mengalami kelainan ginjal atau penyakit ginjal kronik. Selain itu terdapat juga tanda hiperinflamasi dan hiperkoagulasi pada pasien.

Suma.id: Kasus penyakit gagal ginjal pada anak di Sumatra Utara semakin mengkhawatirkan. Lebih dari separuh jumlah pasien anak terjangkit ginjal akut meninggal.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Ilyas Sitorus mengatakan, hingga kini penyakit gagal ginjal akut pada anak di provinsinya sudah mencapai 11 kasus.

“Dari jumlah kasus tersebut enam pasien di antaranya meninggal dunia,” kata Ilyas di Medan, Rabu, 19 Oktober 2022.

Dia memerinci, sebanyak 11 pasien di Sumut seluruhnya berada di  Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan menerima pasien terbanyak dengan tujuh kasus, sedangkan sisanya dirawat di rumah sakit lain.

Pemprov Sumut semakin mengkhawatirkan perkembangan ini. Hal itu karena selain kasus bertambah banyak, lebih dari separuh jumlah penderitanya meninggal.

Pemprov pun sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan khusus untuk menanganinya. Salah satunya, setiap kabupaten dan kota di Sumut diminta memberi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit ini.

Terutama edukasi mengenai gejala-gejalanya sehingga tidak terlambat penanganan. Seperti demam, tidak bisa buang air kecil atau sedikit dan sulit. Pemprov Sumut juga meminta seluruh Dinas Kesehatab yang ada berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk melakukan pencegahan dini.

Koordinasi diminta dijalin antara lain dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).

Dinas Kesehatan Sumut juga akan melakukan penyelidikan epidemiologi ke rumah sakit tempat pasien dirawat dan ke wilayah tempat tinggal pasien. Hal ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten dan kota.

Pemprov Sumut juga mengimbau seluruh warganya agar sesegera mungkin membawa anak-anak ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat jika terindikasi mengalami gejala-gejala tersebut.

Lebih jauh Ilyas mengungkapkan, hingga kini sudah muncul total 155 kasus di 18 Provinsi, termasuk Sumut. Peningkatan kasus terjadi sejak Juli dan yang tertinggi adalah pada September 2022 dengan jumlah 78 kasus.

“Dari jumlah itu, paling banyak kasus dialami balita atau anak pada usia 1-5 tahun,” ujarnya.

Pasien didiagnosis mengalami gangguan ginjal akut yang belum diketahui etiologinya. Padahal pasien belum pernah mengalami kelainan ginjal atau penyakit ginjal kronik. Selain itu terdapat juga tanda hiperinflamasi dan hiperkoagulasi pada pasien.

Suma.id: Kasus penyakit gagal ginjal pada anak di Sumatra Utara semakin mengkhawatirkan. Lebih dari separuh jumlah pasien anak terjangkit ginjal akut meninggal.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Ilyas Sitorus mengatakan, hingga kini penyakit gagal ginjal akut pada anak di provinsinya sudah mencapai 11 kasus.

“Dari jumlah kasus tersebut enam pasien di antaranya meninggal dunia,” kata Ilyas di Medan, Rabu, 19 Oktober 2022.

Dia memerinci, sebanyak 11 pasien di Sumut seluruhnya berada di  Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan menerima pasien terbanyak dengan tujuh kasus, sedangkan sisanya dirawat di rumah sakit lain.

Pemprov Sumut semakin mengkhawatirkan perkembangan ini. Hal itu karena selain kasus bertambah banyak, lebih dari separuh jumlah penderitanya meninggal.

Pemprov pun sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan khusus untuk menanganinya. Salah satunya, setiap kabupaten dan kota di Sumut diminta memberi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit ini.

Terutama edukasi mengenai gejala-gejalanya sehingga tidak terlambat penanganan. Seperti demam, tidak bisa buang air kecil atau sedikit dan sulit. Pemprov Sumut juga meminta seluruh Dinas Kesehatab yang ada berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk melakukan pencegahan dini.

Koordinasi diminta dijalin antara lain dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).

Dinas Kesehatan Sumut juga akan melakukan penyelidikan epidemiologi ke rumah sakit tempat pasien dirawat dan ke wilayah tempat tinggal pasien. Hal ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten dan kota.

Pemprov Sumut juga mengimbau seluruh warganya agar sesegera mungkin membawa anak-anak ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat jika terindikasi mengalami gejala-gejala tersebut.

Lebih jauh Ilyas mengungkapkan, hingga kini sudah muncul total 155 kasus di 18 Provinsi, termasuk Sumut. Peningkatan kasus terjadi sejak Juli dan yang tertinggi adalah pada September 2022 dengan jumlah 78 kasus.

“Dari jumlah itu, paling banyak kasus dialami balita atau anak pada usia 1-5 tahun,” ujarnya.

Pasien didiagnosis mengalami gangguan ginjal akut yang belum diketahui etiologinya. Padahal pasien belum pernah mengalami kelainan ginjal atau penyakit ginjal kronik. Selain itu terdapat juga tanda hiperinflamasi dan hiperkoagulasi pada pasien.

Suma.id: Kasus penyakit gagal ginjal pada anak di Sumatra Utara semakin mengkhawatirkan. Lebih dari separuh jumlah pasien anak terjangkit ginjal akut meninggal.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Ilyas Sitorus mengatakan, hingga kini penyakit gagal ginjal akut pada anak di provinsinya sudah mencapai 11 kasus.

“Dari jumlah kasus tersebut enam pasien di antaranya meninggal dunia,” kata Ilyas di Medan, Rabu, 19 Oktober 2022.

Dia memerinci, sebanyak 11 pasien di Sumut seluruhnya berada di  Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan menerima pasien terbanyak dengan tujuh kasus, sedangkan sisanya dirawat di rumah sakit lain.

Pemprov Sumut semakin mengkhawatirkan perkembangan ini. Hal itu karena selain kasus bertambah banyak, lebih dari separuh jumlah penderitanya meninggal.

Pemprov pun sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan khusus untuk menanganinya. Salah satunya, setiap kabupaten dan kota di Sumut diminta memberi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit ini.

Terutama edukasi mengenai gejala-gejalanya sehingga tidak terlambat penanganan. Seperti demam, tidak bisa buang air kecil atau sedikit dan sulit. Pemprov Sumut juga meminta seluruh Dinas Kesehatab yang ada berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk melakukan pencegahan dini.

Koordinasi diminta dijalin antara lain dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).

Dinas Kesehatan Sumut juga akan melakukan penyelidikan epidemiologi ke rumah sakit tempat pasien dirawat dan ke wilayah tempat tinggal pasien. Hal ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten dan kota.

Pemprov Sumut juga mengimbau seluruh warganya agar sesegera mungkin membawa anak-anak ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat jika terindikasi mengalami gejala-gejala tersebut.

Lebih jauh Ilyas mengungkapkan, hingga kini sudah muncul total 155 kasus di 18 Provinsi, termasuk Sumut. Peningkatan kasus terjadi sejak Juli dan yang tertinggi adalah pada September 2022 dengan jumlah 78 kasus.

“Dari jumlah itu, paling banyak kasus dialami balita atau anak pada usia 1-5 tahun,” ujarnya.

Pasien didiagnosis mengalami gangguan ginjal akut yang belum diketahui etiologinya. Padahal pasien belum pernah mengalami kelainan ginjal atau penyakit ginjal kronik. Selain itu terdapat juga tanda hiperinflamasi dan hiperkoagulasi pada pasien.

Suma.id: Kasus penyakit gagal ginjal pada anak di Sumatra Utara semakin mengkhawatirkan. Lebih dari separuh jumlah pasien anak terjangkit ginjal akut meninggal.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Ilyas Sitorus mengatakan, hingga kini penyakit gagal ginjal akut pada anak di provinsinya sudah mencapai 11 kasus.

“Dari jumlah kasus tersebut enam pasien di antaranya meninggal dunia,” kata Ilyas di Medan, Rabu, 19 Oktober 2022.

Dia memerinci, sebanyak 11 pasien di Sumut seluruhnya berada di  Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan menerima pasien terbanyak dengan tujuh kasus, sedangkan sisanya dirawat di rumah sakit lain.

Pemprov Sumut semakin mengkhawatirkan perkembangan ini. Hal itu karena selain kasus bertambah banyak, lebih dari separuh jumlah penderitanya meninggal.

Pemprov pun sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan khusus untuk menanganinya. Salah satunya, setiap kabupaten dan kota di Sumut diminta memberi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit ini.

Terutama edukasi mengenai gejala-gejalanya sehingga tidak terlambat penanganan. Seperti demam, tidak bisa buang air kecil atau sedikit dan sulit. Pemprov Sumut juga meminta seluruh Dinas Kesehatab yang ada berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk melakukan pencegahan dini.

Koordinasi diminta dijalin antara lain dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).

Dinas Kesehatan Sumut juga akan melakukan penyelidikan epidemiologi ke rumah sakit tempat pasien dirawat dan ke wilayah tempat tinggal pasien. Hal ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten dan kota.

Pemprov Sumut juga mengimbau seluruh warganya agar sesegera mungkin membawa anak-anak ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat jika terindikasi mengalami gejala-gejala tersebut.

Lebih jauh Ilyas mengungkapkan, hingga kini sudah muncul total 155 kasus di 18 Provinsi, termasuk Sumut. Peningkatan kasus terjadi sejak Juli dan yang tertinggi adalah pada September 2022 dengan jumlah 78 kasus.

“Dari jumlah itu, paling banyak kasus dialami balita atau anak pada usia 1-5 tahun,” ujarnya.

Pasien didiagnosis mengalami gangguan ginjal akut yang belum diketahui etiologinya. Padahal pasien belum pernah mengalami kelainan ginjal atau penyakit ginjal kronik. Selain itu terdapat juga tanda hiperinflamasi dan hiperkoagulasi pada pasien.

Suma.id: Kasus penyakit gagal ginjal pada anak di Sumatra Utara semakin mengkhawatirkan. Lebih dari separuh jumlah pasien anak terjangkit ginjal akut meninggal.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Ilyas Sitorus mengatakan, hingga kini penyakit gagal ginjal akut pada anak di provinsinya sudah mencapai 11 kasus.

“Dari jumlah kasus tersebut enam pasien di antaranya meninggal dunia,” kata Ilyas di Medan, Rabu, 19 Oktober 2022.

Dia memerinci, sebanyak 11 pasien di Sumut seluruhnya berada di  Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan menerima pasien terbanyak dengan tujuh kasus, sedangkan sisanya dirawat di rumah sakit lain.

Pemprov Sumut semakin mengkhawatirkan perkembangan ini. Hal itu karena selain kasus bertambah banyak, lebih dari separuh jumlah penderitanya meninggal.

Pemprov pun sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan khusus untuk menanganinya. Salah satunya, setiap kabupaten dan kota di Sumut diminta memberi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit ini.

Terutama edukasi mengenai gejala-gejalanya sehingga tidak terlambat penanganan. Seperti demam, tidak bisa buang air kecil atau sedikit dan sulit. Pemprov Sumut juga meminta seluruh Dinas Kesehatab yang ada berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk melakukan pencegahan dini.

Koordinasi diminta dijalin antara lain dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).

Dinas Kesehatan Sumut juga akan melakukan penyelidikan epidemiologi ke rumah sakit tempat pasien dirawat dan ke wilayah tempat tinggal pasien. Hal ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten dan kota.

Pemprov Sumut juga mengimbau seluruh warganya agar sesegera mungkin membawa anak-anak ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat jika terindikasi mengalami gejala-gejala tersebut.

Lebih jauh Ilyas mengungkapkan, hingga kini sudah muncul total 155 kasus di 18 Provinsi, termasuk Sumut. Peningkatan kasus terjadi sejak Juli dan yang tertinggi adalah pada September 2022 dengan jumlah 78 kasus.

“Dari jumlah itu, paling banyak kasus dialami balita atau anak pada usia 1-5 tahun,” ujarnya.

Pasien didiagnosis mengalami gangguan ginjal akut yang belum diketahui etiologinya. Padahal pasien belum pernah mengalami kelainan ginjal atau penyakit ginjal kronik. Selain itu terdapat juga tanda hiperinflamasi dan hiperkoagulasi pada pasien.

BacaJuga

Wabah Mpox (Cacar Monyet) Merebak! Berikut Pentingnya Langkah Pencegahan

PDIP akan Usung Pramono-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024

5 Olahraga Ringan yang Mampu Turunkan Berat Badan Selain Diet

7 Manfaat Buah Apel bagi Kesehatan dan Ragam Pengolahannya

Suma.id: Kasus penyakit gagal ginjal pada anak di Sumatra Utara semakin mengkhawatirkan. Lebih dari separuh jumlah pasien anak terjangkit ginjal akut meninggal.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Ilyas Sitorus mengatakan, hingga kini penyakit gagal ginjal akut pada anak di provinsinya sudah mencapai 11 kasus.

“Dari jumlah kasus tersebut enam pasien di antaranya meninggal dunia,” kata Ilyas di Medan, Rabu, 19 Oktober 2022.

Dia memerinci, sebanyak 11 pasien di Sumut seluruhnya berada di  Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan menerima pasien terbanyak dengan tujuh kasus, sedangkan sisanya dirawat di rumah sakit lain.

Pemprov Sumut semakin mengkhawatirkan perkembangan ini. Hal itu karena selain kasus bertambah banyak, lebih dari separuh jumlah penderitanya meninggal.

Pemprov pun sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan khusus untuk menanganinya. Salah satunya, setiap kabupaten dan kota di Sumut diminta memberi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit ini.

Terutama edukasi mengenai gejala-gejalanya sehingga tidak terlambat penanganan. Seperti demam, tidak bisa buang air kecil atau sedikit dan sulit. Pemprov Sumut juga meminta seluruh Dinas Kesehatab yang ada berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk melakukan pencegahan dini.

Koordinasi diminta dijalin antara lain dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).

Dinas Kesehatan Sumut juga akan melakukan penyelidikan epidemiologi ke rumah sakit tempat pasien dirawat dan ke wilayah tempat tinggal pasien. Hal ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten dan kota.

Pemprov Sumut juga mengimbau seluruh warganya agar sesegera mungkin membawa anak-anak ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat jika terindikasi mengalami gejala-gejala tersebut.

Lebih jauh Ilyas mengungkapkan, hingga kini sudah muncul total 155 kasus di 18 Provinsi, termasuk Sumut. Peningkatan kasus terjadi sejak Juli dan yang tertinggi adalah pada September 2022 dengan jumlah 78 kasus.

“Dari jumlah itu, paling banyak kasus dialami balita atau anak pada usia 1-5 tahun,” ujarnya.

Pasien didiagnosis mengalami gangguan ginjal akut yang belum diketahui etiologinya. Padahal pasien belum pernah mengalami kelainan ginjal atau penyakit ginjal kronik. Selain itu terdapat juga tanda hiperinflamasi dan hiperkoagulasi pada pasien.

Suma.id: Kasus penyakit gagal ginjal pada anak di Sumatra Utara semakin mengkhawatirkan. Lebih dari separuh jumlah pasien anak terjangkit ginjal akut meninggal.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Ilyas Sitorus mengatakan, hingga kini penyakit gagal ginjal akut pada anak di provinsinya sudah mencapai 11 kasus.

“Dari jumlah kasus tersebut enam pasien di antaranya meninggal dunia,” kata Ilyas di Medan, Rabu, 19 Oktober 2022.

Dia memerinci, sebanyak 11 pasien di Sumut seluruhnya berada di  Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan menerima pasien terbanyak dengan tujuh kasus, sedangkan sisanya dirawat di rumah sakit lain.

Pemprov Sumut semakin mengkhawatirkan perkembangan ini. Hal itu karena selain kasus bertambah banyak, lebih dari separuh jumlah penderitanya meninggal.

Pemprov pun sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan khusus untuk menanganinya. Salah satunya, setiap kabupaten dan kota di Sumut diminta memberi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit ini.

Terutama edukasi mengenai gejala-gejalanya sehingga tidak terlambat penanganan. Seperti demam, tidak bisa buang air kecil atau sedikit dan sulit. Pemprov Sumut juga meminta seluruh Dinas Kesehatab yang ada berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk melakukan pencegahan dini.

Koordinasi diminta dijalin antara lain dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).

Dinas Kesehatan Sumut juga akan melakukan penyelidikan epidemiologi ke rumah sakit tempat pasien dirawat dan ke wilayah tempat tinggal pasien. Hal ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten dan kota.

Pemprov Sumut juga mengimbau seluruh warganya agar sesegera mungkin membawa anak-anak ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat jika terindikasi mengalami gejala-gejala tersebut.

Lebih jauh Ilyas mengungkapkan, hingga kini sudah muncul total 155 kasus di 18 Provinsi, termasuk Sumut. Peningkatan kasus terjadi sejak Juli dan yang tertinggi adalah pada September 2022 dengan jumlah 78 kasus.

“Dari jumlah itu, paling banyak kasus dialami balita atau anak pada usia 1-5 tahun,” ujarnya.

Pasien didiagnosis mengalami gangguan ginjal akut yang belum diketahui etiologinya. Padahal pasien belum pernah mengalami kelainan ginjal atau penyakit ginjal kronik. Selain itu terdapat juga tanda hiperinflamasi dan hiperkoagulasi pada pasien.

Suma.id: Kasus penyakit gagal ginjal pada anak di Sumatra Utara semakin mengkhawatirkan. Lebih dari separuh jumlah pasien anak terjangkit ginjal akut meninggal.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Ilyas Sitorus mengatakan, hingga kini penyakit gagal ginjal akut pada anak di provinsinya sudah mencapai 11 kasus.

“Dari jumlah kasus tersebut enam pasien di antaranya meninggal dunia,” kata Ilyas di Medan, Rabu, 19 Oktober 2022.

Dia memerinci, sebanyak 11 pasien di Sumut seluruhnya berada di  Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan menerima pasien terbanyak dengan tujuh kasus, sedangkan sisanya dirawat di rumah sakit lain.

Pemprov Sumut semakin mengkhawatirkan perkembangan ini. Hal itu karena selain kasus bertambah banyak, lebih dari separuh jumlah penderitanya meninggal.

Pemprov pun sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan khusus untuk menanganinya. Salah satunya, setiap kabupaten dan kota di Sumut diminta memberi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit ini.

Terutama edukasi mengenai gejala-gejalanya sehingga tidak terlambat penanganan. Seperti demam, tidak bisa buang air kecil atau sedikit dan sulit. Pemprov Sumut juga meminta seluruh Dinas Kesehatab yang ada berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk melakukan pencegahan dini.

Koordinasi diminta dijalin antara lain dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).

Dinas Kesehatan Sumut juga akan melakukan penyelidikan epidemiologi ke rumah sakit tempat pasien dirawat dan ke wilayah tempat tinggal pasien. Hal ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten dan kota.

Pemprov Sumut juga mengimbau seluruh warganya agar sesegera mungkin membawa anak-anak ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat jika terindikasi mengalami gejala-gejala tersebut.

Lebih jauh Ilyas mengungkapkan, hingga kini sudah muncul total 155 kasus di 18 Provinsi, termasuk Sumut. Peningkatan kasus terjadi sejak Juli dan yang tertinggi adalah pada September 2022 dengan jumlah 78 kasus.

“Dari jumlah itu, paling banyak kasus dialami balita atau anak pada usia 1-5 tahun,” ujarnya.

Pasien didiagnosis mengalami gangguan ginjal akut yang belum diketahui etiologinya. Padahal pasien belum pernah mengalami kelainan ginjal atau penyakit ginjal kronik. Selain itu terdapat juga tanda hiperinflamasi dan hiperkoagulasi pada pasien.

Suma.id: Kasus penyakit gagal ginjal pada anak di Sumatra Utara semakin mengkhawatirkan. Lebih dari separuh jumlah pasien anak terjangkit ginjal akut meninggal.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Ilyas Sitorus mengatakan, hingga kini penyakit gagal ginjal akut pada anak di provinsinya sudah mencapai 11 kasus.

“Dari jumlah kasus tersebut enam pasien di antaranya meninggal dunia,” kata Ilyas di Medan, Rabu, 19 Oktober 2022.

Dia memerinci, sebanyak 11 pasien di Sumut seluruhnya berada di  Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan menerima pasien terbanyak dengan tujuh kasus, sedangkan sisanya dirawat di rumah sakit lain.

Pemprov Sumut semakin mengkhawatirkan perkembangan ini. Hal itu karena selain kasus bertambah banyak, lebih dari separuh jumlah penderitanya meninggal.

Pemprov pun sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan khusus untuk menanganinya. Salah satunya, setiap kabupaten dan kota di Sumut diminta memberi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit ini.

Terutama edukasi mengenai gejala-gejalanya sehingga tidak terlambat penanganan. Seperti demam, tidak bisa buang air kecil atau sedikit dan sulit. Pemprov Sumut juga meminta seluruh Dinas Kesehatab yang ada berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk melakukan pencegahan dini.

Koordinasi diminta dijalin antara lain dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).

Dinas Kesehatan Sumut juga akan melakukan penyelidikan epidemiologi ke rumah sakit tempat pasien dirawat dan ke wilayah tempat tinggal pasien. Hal ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten dan kota.

Pemprov Sumut juga mengimbau seluruh warganya agar sesegera mungkin membawa anak-anak ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat jika terindikasi mengalami gejala-gejala tersebut.

Lebih jauh Ilyas mengungkapkan, hingga kini sudah muncul total 155 kasus di 18 Provinsi, termasuk Sumut. Peningkatan kasus terjadi sejak Juli dan yang tertinggi adalah pada September 2022 dengan jumlah 78 kasus.

“Dari jumlah itu, paling banyak kasus dialami balita atau anak pada usia 1-5 tahun,” ujarnya.

Pasien didiagnosis mengalami gangguan ginjal akut yang belum diketahui etiologinya. Padahal pasien belum pernah mengalami kelainan ginjal atau penyakit ginjal kronik. Selain itu terdapat juga tanda hiperinflamasi dan hiperkoagulasi pada pasien.

Suma.id: Kasus penyakit gagal ginjal pada anak di Sumatra Utara semakin mengkhawatirkan. Lebih dari separuh jumlah pasien anak terjangkit ginjal akut meninggal.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Ilyas Sitorus mengatakan, hingga kini penyakit gagal ginjal akut pada anak di provinsinya sudah mencapai 11 kasus.

“Dari jumlah kasus tersebut enam pasien di antaranya meninggal dunia,” kata Ilyas di Medan, Rabu, 19 Oktober 2022.

Dia memerinci, sebanyak 11 pasien di Sumut seluruhnya berada di  Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan menerima pasien terbanyak dengan tujuh kasus, sedangkan sisanya dirawat di rumah sakit lain.

Pemprov Sumut semakin mengkhawatirkan perkembangan ini. Hal itu karena selain kasus bertambah banyak, lebih dari separuh jumlah penderitanya meninggal.

Pemprov pun sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan khusus untuk menanganinya. Salah satunya, setiap kabupaten dan kota di Sumut diminta memberi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit ini.

Terutama edukasi mengenai gejala-gejalanya sehingga tidak terlambat penanganan. Seperti demam, tidak bisa buang air kecil atau sedikit dan sulit. Pemprov Sumut juga meminta seluruh Dinas Kesehatab yang ada berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk melakukan pencegahan dini.

Koordinasi diminta dijalin antara lain dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).

Dinas Kesehatan Sumut juga akan melakukan penyelidikan epidemiologi ke rumah sakit tempat pasien dirawat dan ke wilayah tempat tinggal pasien. Hal ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten dan kota.

Pemprov Sumut juga mengimbau seluruh warganya agar sesegera mungkin membawa anak-anak ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat jika terindikasi mengalami gejala-gejala tersebut.

Lebih jauh Ilyas mengungkapkan, hingga kini sudah muncul total 155 kasus di 18 Provinsi, termasuk Sumut. Peningkatan kasus terjadi sejak Juli dan yang tertinggi adalah pada September 2022 dengan jumlah 78 kasus.

“Dari jumlah itu, paling banyak kasus dialami balita atau anak pada usia 1-5 tahun,” ujarnya.

Pasien didiagnosis mengalami gangguan ginjal akut yang belum diketahui etiologinya. Padahal pasien belum pernah mengalami kelainan ginjal atau penyakit ginjal kronik. Selain itu terdapat juga tanda hiperinflamasi dan hiperkoagulasi pada pasien.

Suma.id: Kasus penyakit gagal ginjal pada anak di Sumatra Utara semakin mengkhawatirkan. Lebih dari separuh jumlah pasien anak terjangkit ginjal akut meninggal.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Ilyas Sitorus mengatakan, hingga kini penyakit gagal ginjal akut pada anak di provinsinya sudah mencapai 11 kasus.

“Dari jumlah kasus tersebut enam pasien di antaranya meninggal dunia,” kata Ilyas di Medan, Rabu, 19 Oktober 2022.

Dia memerinci, sebanyak 11 pasien di Sumut seluruhnya berada di  Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan menerima pasien terbanyak dengan tujuh kasus, sedangkan sisanya dirawat di rumah sakit lain.

Pemprov Sumut semakin mengkhawatirkan perkembangan ini. Hal itu karena selain kasus bertambah banyak, lebih dari separuh jumlah penderitanya meninggal.

Pemprov pun sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan khusus untuk menanganinya. Salah satunya, setiap kabupaten dan kota di Sumut diminta memberi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit ini.

Terutama edukasi mengenai gejala-gejalanya sehingga tidak terlambat penanganan. Seperti demam, tidak bisa buang air kecil atau sedikit dan sulit. Pemprov Sumut juga meminta seluruh Dinas Kesehatab yang ada berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk melakukan pencegahan dini.

Koordinasi diminta dijalin antara lain dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).

Dinas Kesehatan Sumut juga akan melakukan penyelidikan epidemiologi ke rumah sakit tempat pasien dirawat dan ke wilayah tempat tinggal pasien. Hal ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten dan kota.

Pemprov Sumut juga mengimbau seluruh warganya agar sesegera mungkin membawa anak-anak ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat jika terindikasi mengalami gejala-gejala tersebut.

Lebih jauh Ilyas mengungkapkan, hingga kini sudah muncul total 155 kasus di 18 Provinsi, termasuk Sumut. Peningkatan kasus terjadi sejak Juli dan yang tertinggi adalah pada September 2022 dengan jumlah 78 kasus.

“Dari jumlah itu, paling banyak kasus dialami balita atau anak pada usia 1-5 tahun,” ujarnya.

Pasien didiagnosis mengalami gangguan ginjal akut yang belum diketahui etiologinya. Padahal pasien belum pernah mengalami kelainan ginjal atau penyakit ginjal kronik. Selain itu terdapat juga tanda hiperinflamasi dan hiperkoagulasi pada pasien.

Suma.id: Kasus penyakit gagal ginjal pada anak di Sumatra Utara semakin mengkhawatirkan. Lebih dari separuh jumlah pasien anak terjangkit ginjal akut meninggal.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Ilyas Sitorus mengatakan, hingga kini penyakit gagal ginjal akut pada anak di provinsinya sudah mencapai 11 kasus.

“Dari jumlah kasus tersebut enam pasien di antaranya meninggal dunia,” kata Ilyas di Medan, Rabu, 19 Oktober 2022.

Dia memerinci, sebanyak 11 pasien di Sumut seluruhnya berada di  Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan menerima pasien terbanyak dengan tujuh kasus, sedangkan sisanya dirawat di rumah sakit lain.

Pemprov Sumut semakin mengkhawatirkan perkembangan ini. Hal itu karena selain kasus bertambah banyak, lebih dari separuh jumlah penderitanya meninggal.

Pemprov pun sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan khusus untuk menanganinya. Salah satunya, setiap kabupaten dan kota di Sumut diminta memberi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit ini.

Terutama edukasi mengenai gejala-gejalanya sehingga tidak terlambat penanganan. Seperti demam, tidak bisa buang air kecil atau sedikit dan sulit. Pemprov Sumut juga meminta seluruh Dinas Kesehatab yang ada berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk melakukan pencegahan dini.

Koordinasi diminta dijalin antara lain dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).

Dinas Kesehatan Sumut juga akan melakukan penyelidikan epidemiologi ke rumah sakit tempat pasien dirawat dan ke wilayah tempat tinggal pasien. Hal ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten dan kota.

Pemprov Sumut juga mengimbau seluruh warganya agar sesegera mungkin membawa anak-anak ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat jika terindikasi mengalami gejala-gejala tersebut.

Lebih jauh Ilyas mengungkapkan, hingga kini sudah muncul total 155 kasus di 18 Provinsi, termasuk Sumut. Peningkatan kasus terjadi sejak Juli dan yang tertinggi adalah pada September 2022 dengan jumlah 78 kasus.

“Dari jumlah itu, paling banyak kasus dialami balita atau anak pada usia 1-5 tahun,” ujarnya.

Pasien didiagnosis mengalami gangguan ginjal akut yang belum diketahui etiologinya. Padahal pasien belum pernah mengalami kelainan ginjal atau penyakit ginjal kronik. Selain itu terdapat juga tanda hiperinflamasi dan hiperkoagulasi pada pasien.

Suma.id: Kasus penyakit gagal ginjal pada anak di Sumatra Utara semakin mengkhawatirkan. Lebih dari separuh jumlah pasien anak terjangkit ginjal akut meninggal.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Ilyas Sitorus mengatakan, hingga kini penyakit gagal ginjal akut pada anak di provinsinya sudah mencapai 11 kasus.

“Dari jumlah kasus tersebut enam pasien di antaranya meninggal dunia,” kata Ilyas di Medan, Rabu, 19 Oktober 2022.

Dia memerinci, sebanyak 11 pasien di Sumut seluruhnya berada di  Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan menerima pasien terbanyak dengan tujuh kasus, sedangkan sisanya dirawat di rumah sakit lain.

Pemprov Sumut semakin mengkhawatirkan perkembangan ini. Hal itu karena selain kasus bertambah banyak, lebih dari separuh jumlah penderitanya meninggal.

Pemprov pun sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan khusus untuk menanganinya. Salah satunya, setiap kabupaten dan kota di Sumut diminta memberi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit ini.

Terutama edukasi mengenai gejala-gejalanya sehingga tidak terlambat penanganan. Seperti demam, tidak bisa buang air kecil atau sedikit dan sulit. Pemprov Sumut juga meminta seluruh Dinas Kesehatab yang ada berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk melakukan pencegahan dini.

Koordinasi diminta dijalin antara lain dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).

Dinas Kesehatan Sumut juga akan melakukan penyelidikan epidemiologi ke rumah sakit tempat pasien dirawat dan ke wilayah tempat tinggal pasien. Hal ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten dan kota.

Pemprov Sumut juga mengimbau seluruh warganya agar sesegera mungkin membawa anak-anak ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat jika terindikasi mengalami gejala-gejala tersebut.

Lebih jauh Ilyas mengungkapkan, hingga kini sudah muncul total 155 kasus di 18 Provinsi, termasuk Sumut. Peningkatan kasus terjadi sejak Juli dan yang tertinggi adalah pada September 2022 dengan jumlah 78 kasus.

“Dari jumlah itu, paling banyak kasus dialami balita atau anak pada usia 1-5 tahun,” ujarnya.

Pasien didiagnosis mengalami gangguan ginjal akut yang belum diketahui etiologinya. Padahal pasien belum pernah mengalami kelainan ginjal atau penyakit ginjal kronik. Selain itu terdapat juga tanda hiperinflamasi dan hiperkoagulasi pada pasien.

Tags: Ginjal akutkesehatansumut
Posting Sebelumnya

Propam Polda Sumsel Selidiki Kapolres Muara Enim yang Diduga Selingkuh

Posting berikutnya

271 Hewan Ternak di Sumsel Terpapar PMK Selama 6 Bulan

Sri Agustina

Sri Agustina

BeritaTerkait

Peringati HGN, Sumut Gelar Inspiring Teacher

Peringati HGN, Sumut Gelar Inspiring Teacher

11/11/2024 15:00
labu kuning

Manfaat Kesehatan Labu Kuning

26/04/2024 09:15
Ini Kronologi Prajurit TNI Geruduk Polrestabes Medan

Ini Kronologi Prajurit TNI Geruduk Polrestabes Medan

10/08/2023 12:52
6 Herbal yang Bisa Kurangi Risiko Kanker

6 Herbal yang Bisa Kurangi Risiko Kanker

26/06/2023 12:02
Mengenal ROP, Gangguan Penglihatan yang Putri Ariani Idap

Mengenal ROP, Gangguan Penglihatan yang Putri Ariani Idap

12/06/2023 14:47
Posting berikutnya
Aceh Timur Temukan 179 Sapi Diduga Terserang PMK

271 Hewan Ternak di Sumsel Terpapar PMK Selama 6 Bulan

Dinkes Kepri Sarankan Konsumsi Obat Anak dengan Resep Dokter

RSUP Dr M Djamil Padang Tangani 4 Kasus Ginjal Akut

Apotek di Tanjungpinang Dilarang Jual Obat Sirop Secara Bebas

Apotek di Tanjungpinang Dilarang Jual Obat Sirop Secara Bebas

Jutaan Warga Inggris Kelaparan karena Krisis Biaya Hidup

Jutaan Warga Inggris Kelaparan karena Krisis Biaya Hidup

Korupsi Dana Desa, Empat Perangkat Desa Seluma Jadi Tersangka

Korupsi Dana Desa, Empat Perangkat Desa Seluma Jadi Tersangka

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Berita Lainnya

Permintaan Sapi di Aceh Meningkat Jelang Ramadan

Permintaan Sapi di Aceh Meningkat Jelang Ramadan

25/03/2022 18:05
Nelayan di Bangka Diminta Waspadai Cuaca Buruk Saat Melaut

Nelayan di Bangka Diminta Waspadai Cuaca Buruk Saat Melaut

29/12/2022 22:01
Tabrakan, Mobil Pikap Terjun ke Laut 3 Penumpang Hilang

Tabrakan, Mobil Pikap Terjun ke Laut 3 Penumpang Hilang

29/05/2022 17:40
Melambat, Simpanan Dana Masyarakat di Bank Capai Rp6.708,3 Triliun

Serapan APBD 2021 Riau Baru 90 Persen

02/01/2022 10:55
apel

7 Manfaat Buah Apel bagi Kesehatan dan Ragam Pengolahannya

10/07/2024 15:40
Sumatra Inspirasi Indonesia

Copyright © 2021 SUMA.ID All-Rights-Reserved

Suma.id menjadi rumah berita dan informasi dari seluruh wilayah di Sumatra, termasuk Lampung, Riau, Jambi, Bangka Belitung, Bengkulu, sampai Nangroe Aceh Darusalam. Suma.id tampil dalam wujud multimedia. Konten tidak hanya berupa teks dan foto, tetapi juga video, audio, grafis, dan videografis. Dengan tidak meninggalkan berita-berita nasional dan internasional

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • TRANS SUMATRA
    • BANDAR LAMPUNG
    • PALEMBANG
    • BENGKULU
    • JAMBI
    • PANGKALPINANG
    • TANJUNGPINANG
    • PEKANBARU
    • PADANG
    • MEDAN
    • BANDA ACEH
  • PESONA
    • BUDAYA
    • SENI
    • WISATA
    • HISTORI
  • NASIONAL
  • GLOBAL
  • CEK FAKTA
  • FOTO
  • GRAFIS
  • VIDEO
  • LIFESTYLE
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
  • INDEKS

Copyright © 2021 SUMA.ID All-Rights-Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist