Suma.id: Sebaran penyakit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih terdeteksi di sejumlah wilayah. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel mencatat sejak Mei hingga Oktober 2022 ada 271 hewan ternak yang terpapar PMK.
“Ternak terdampak PMK di Sumsel berjumlah 271 ekor dengan tingkat kesembuhan mencapai 87,82% atau 228 ekor. Sementara ternak mati tercatat sebanyak 12 ekor dan potong bersyarat sebanyak 31 ekor,” kata Sekda Sumsel sekaligus Ketua Satgas Penanganan PMK Sumsel, S.A. Supriono, Kamis, 20 Oktober 2022.
Supriono mengatakan kejadian PMK di Sumsel bermula dari adanya lalu lintas hewan masuk ke Kota Lubuklinggau pada Mei 2022. Kemudian menjangkit ke delapan Kabupaten dan Kota lainnya yakni Musi Rawas, OKI, Palembang, Lahat, Banyuasin, Pali dan Muaraenim.
“Berkat kerjasama dan koordinasi yang terjalin dalam Satgas Penanganan PMK di Sumsel kejadian PMK bisa dikendalikan,” jelasnya.
Sedangkan berdasarkan data siagapmk_crisis center, capaian vaksinasi PMK di Sumsel pada 19 September 2022 sebanyak 85.312 dosis (69,93%) dari total vaksin yang didistribusikan.
Dia menjelaskan strategi pengendalian PMK di Sumsel dilakukan dengan beberapa aksi. Pertama yakni membentuk gugus tugas, membentuk posko. Kedua, melakukan distribusi bantuan logistik (vaksin, desinfektan, obat, vitamin).
Ketiga melakukan pembatasan lalu lintas hewan, produk hewan rentan PMK. Keempat, melakukan peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi ke masyarakat.
“Saya harap semua pihak terkait seperti TNI, Polri, dan BPBD dapat meningkatkan kinerja pemberantasan PMK. Semoga target vaksinasi Sumsel dapat mencapai 100 persen bahkan lebih,” ungkapnya.