Suma.id: Ukraina klaim Rusia kembali melakukan serangan udara di dua rumah sakit di kota Zhytomyr. Penyerangan dilakukan setelah sebuah rumah sakit bersalin terkena serangan rudal Rusia pada Rabu, 9 Maret 2022.
Wali Kota Zhytomyr, Serhii Sukhomlyn, mengatakan serangan mengenai sebuah rumah sakit anak-anak. Tidak ada yang terluka akibat serangan tersebut.
Serangan di rumah sakit bersalin di Mariupol melukai sedikitnya 17 orang. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebutnya sebagai kejahatan perang. Ia mengutuk ‘kekejaman’ Rusia di sana.
“Sebuah bom udara di rumah sakit bersalin adalah bukti konklusif bahwa apa yang terjadi adalah genosida Ukraina,” katanya, dilansir dari Sky News, Kamis, 10 Maret 2022.
Sementara itu, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakna, pasukan Rusia tidak menembak sasaran sipil. Ia menyalahkan Ukraina atas kegagalan evakuasi yang direncanakan di Mariupol.
Kompleks itu dilanda serangkaian ledakan yang menghancurkan jendela dan sebagian besar bagian depan satu bangunan. Korban yang dievakuasi termasuk seorang wanita hamil, berdarah di atas tandu.
Zelensky mengatakan anak-anak termasuk di antara mereka yang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan.
“Warga Eropa, Anda tidak akan bisa mengatakan kalian tidak melihat apa yang terjadi pada orang Ukraina di Mariupol. Anda melihatnya dan Anda tahu,” kata Zelensky.
Ia meminta agar sanksi yang lebih kuat lagi diberikan ke Rusia agar serangan terhenti. “Anda perlu menekan Rusia agar duduk di meja perundingan dan mengakhiri perang biadab ini,” tegasnya.
Pembicaraan damai antara Ukraina dan Rusia akan berlanjut setelah Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba tiba di Turki untuk bertemu dengan timpalannya dari Rusia Sergei Lavrov.
Kuleba mengatakan dia memiliki harapan ‘rendah’ dari dialog ini. Sementara, negosiator Rusia Leonid Slutsky mengatakan pihaknya tidak akan mengakui satu poin negosiasi pun.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengutuk serangan tersebut di tengah penerapan sanksi yang lebih keras.
Terakhir, AS melarang impor minyak dan gas Rusia yang telah disetujui DPR-nya dan akan segera diimplementasikan.