Suma.id: Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggencarkan program penanganan tengkes, guna mempercepat penurunan kasus anak stunting di daerah itu.
Ia mengatakan percepatan penurunan stunting ini mengingat hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada 2022 hanya turun 0,1 persen, dari 18,6 persen 2021 menjadi 18,5 persen pada 2022.
Baca juga : Prevalensi Stunting Balita di Lampung Capai 15,2% Tahun 2022
“Intervensi percepatan penurunan stunting harus lebih digencarkan, mengingat angka yang ditargetkan Presiden Joko Widodo adalah 14 persen pada 2024,” ujarnya.
Dalam mengoptimalkan program penanganan stunting ini, dirinya akan langsung turun ke lapangan untuk memastikan upaya pengentasan stunting dapat berjalan dengan baik dan menyentuh masyarakat.
“Kita akan mulai 29 Mei mendatang di Belitung dan Belitung Timur dengan program-program yang nanti akan langsung menyentuh kepada anak-anaknya, kepada ibu-ibu dan bapak-bapaknya, karena selama ini koordinasi sudah dilakukan namun kita belum cek secara langsung,” katanya.
Menurut dia, permasalahan stunting yang merupakan urusan multisektoral atau melibatkan banyak pihak tentu menjadikan komitmen pimpinan daerah sebagai pilar penting dalam pelaksanaannya.
Pemprov Kepulauan Babel juga akan mendorong pemerintah desa untuk dapat mengalokasikan anggaran percepatan penurunan angka stunting dalam dana desa serta memaksimalkan pemanfaatannya.
“Kami berharap dengan adanya sinergitas ini dan melibatkan banyak pihak termasuk masyarakat desa, penurunan angka stunting akan signifikan di daerah ini,” katanya.