Suma.id: Masyarakat Indonesia pasti tidak asing dengan istilah kesehatan, yaitu angin duduk. Penyakit ini kerap menyebabkan kematian.
Dokter Rizal Fadli dalam Halodoc, menjelaskan angin duduk atau angina pectoris sebagai kondisi medis saat pasokan darah ke otot jantung terganggu. Hal itu akibat penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah koroner. Penyakit itu umumnya dapat menyerang siapa saja dan kapan saja.
Namun, kita bisa mengenali penyakit tersebut jika memang terkena pada diri pribadi atau kerabat. Sehingga bisa mencegah dan segera mengobatinya.
BACA JUGA: 8 Cara Cegah Depresi yang Bisa Diterapkan dari Rumah
Gejala dan penyebab angin duduk
Gejala khas dari angin duduk biasanya terasa nyeri pada dada yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko penyakit ini, di antaranya kadar kolesterol tinggi, penyakit diabetes, hipertensi, stres, kelebihan berat badan atau obesitas, serta merokok. Kemudian, riwayat penyakit jantung dan jarang berolahraga juga dapat meningkatkan risikonya.
Penyebab utama sakit ini karena terjadinya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah koroner. Hal itu akibat penumpukan plak pada dinding pembuluh darah koroner, yang terdiri dari kolesterol, lemak, dan zat-zat lainnya. Plak ini bisa pecah dan membentuk gumpalan darah yang bisa menyumbat pembuluh darah koroner.
BACA JUGA: Pemerintah Kepulauan Bangka Belitung Gencarkan Penanganan Stunting
Cara pengobatan
Pengobatannya tergantung pada tingkat keparahan dan penyebabnya. Beberapa cara yang dapat mengobati angin duduk secara medis antara lain:
– Pemberian obat-obatan, seperti obat pengencer darah, nitrat, penghambat beta, antagonis kalsium, dan ACE inhibitor.
– Operasi bypass.
– Pemasangan cincin atau ring pada jantung.
Cara mencegah
– Pastikan tubuh terpenuhi asupan makanan yang sehat dan bergizi seimbang.
– Kurangi dan hentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman alkohol.
– Jaga berat badan tetap ideal.
– Olahraga rutin dan selalu periksa rutin tekanan darah, kadar kolesterol, dam gula darah.
Dalam kehidupan, angin duduk bisa terjadi pada siapa saja, terutama pada orang yang memiliki faktor risiko tertentu. Untuk itu, penting untuk mengenali gejala angin duduk dan melakukan pencegahan dengan menjaga gaya hidup sehat dan menghindari faktor risiko yang bisa meningkatkan risiko terjadinya.