Suma.id: Ibu hamil sangat dianjurkan untuk memiliki asupan dengan gizi seimbang. Makanan ibu hamil yang sehat akan berpengaruh terhadap janin di dalam kandungan. Apalagi, di masa kehamilan biasanya akan lebih banyak mengonsumsi makanan. Sebab, makanan yang masuk ke dalam tubuh berbagi terhadap janin di dalam tubuhnya.
Bila makanan ibu sehari-hari tidak cukup mengandung zat gizi, maka janin akan mengambil persediaan yang ada di dalam tubuh ibunya. Persediaan tersebut seperti sel lemak ibu sebagai sumber kalori dan zat besi dari simpanan di dalam tubuh sebagai sumber zat besi si janin. Akibatnya, ibu akan merasa kekurangan energi karena persediaan makanan yang terbagi dua tersebut. Namun, bukan berarti ibu hamil harus makan dua kali lipat dari sebelumnya.
Merry Dame Cristy Pane dalam Alodokter, menjelaskan makan lebih banyak artinya makanan yang bernutrisi sehat dan memiliki gizi seimbang. Konsumsi makanan ibu hamil harus fokus pada kandungan nutrisinya. Pastikan makanannya sehat, bersih, matang, serta mengandung gizi lengkap untuk mendukung kesehatan ibu dan janin.
BACA JUGA: 5 Sifat yang Diturunkan Ibu ke Anak
Menurut Elsa Savitrie, SKM, dari RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang, menyebutkan lima rekomendasi nutrisi penting yang harus terpenuhi ibu hamil, antara lain:
Ibu hamil butuh folat dan asam folat
Folat sebagai vitamin B yang berperan penting dalam mencegah cacat tabung saraf pada bayi, yaitu kelainan serius pada otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan asam folat bentuk sintetis folat yang terdapat dalam suplemen dan makanan yang bergizi.
BACA JUGA: 20 Wahana Krakatau Park Bikin Waktu Libur Lebaran Lebih Asyik
American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) merekomendasikan ibu untuk mengonsumsi 600-800 mikrogram folat selama kehamilan. Bumil bisa mendapatkan asupan folat dari makanan, seperti hati, kacang-kacangan, telur, sayuran berdaun hijau tua, serta kacang polong.
Vitamin D
Vitamin D dapat membantu membangun tulang dan gigi bayi yang kuat. Ibu hamil setidaknya membutuhkan asupan vitamin D sebanyak 600 unit internasional (IU) per hari. Untuk mendapatkan vitamin D, Bumil bisa dapat dari ikan berlemak seperti salmon, jus jeruk, dan susu.
BACA JUGA: Teror Ribuan Ulat Bulu di Permukiman Warga di Situbondo Meresahkan
Protein
Protein dapat membantu Bumil untuk pertumbuhan jaringan payudara dan rahim selama kehamilan. Asupan ini berperan dalam meningkatkan suplai darah ibu sehingga memungkinkan mengirimkan lebih banyak darah ke bayi.
Kebutuhan protein Bumil meningkat selama tiap trimester kehamilan. Bumil perlu mengonsumsi sekitar 70 hingga 100 gram protein setiap hari, tergantung pada berat badan dan trimester kehamilan saat ini.
Sumber protein yang baik untuk ibu hamil meliputi daging sapi tanpa lemak, ayam, ikan salmon, kacang-kacangan, selai kacang, kacang polong, dan keju cottage.
Kalsium
Bumil setidaknya membutuhkan 1.000 miligram kalsium dengan tujuan membentuk tulang dan gigi bayi yang kuat. Kalsium juga membantu sistem peredaran darah, otot, dan saraf ibu berjalan dengan normal.
Sumber kalsium yang baik bisa dari susu, yoghurt, keju, ikan dan seafood yang rendah merkuri, seperti salmon, udang, dan ikan lele, tahu yang mengandung kalsium dan sayuran berdaun hijau tua.
Zat besi
Tubuh Bumil membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke jaringan. Tubuh ibu membutuhkan zat besi untuk membuat lebih banyak darah untuk memasok oksigen ke bayi.
Bila Bumil tak mendapatkan asupan zat besi yang cukup bisa mengalami anemia defisiensi besi yang dapat menyebabkan ibu menjadi mudah lelah. Selama kehamilan, ibu membutuhkan asupan zat besi dua kali lipat dari wanita tidak hamil.
Selama kehamilan berlangsung, Bumil juga sebaiknya berkonsultasi kepada dokter terkait mengonsumsi makanan.