Suma.id: Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta perdamaian di Aceh yang tercipta melalui kesepakatan Helsinki terus dijaga guna mendorong pembangunan kesejahteraan masyarakat Aceh. Hal ini disampaikan Ma’ruf saat menerima Forum Rektor Aceh di kediaman Wapres, Jakarta Pusat, Rabu, 18 Mei 2022.
“Dengan adanya perdamaian, terlihat ada perubahan-perubahan, termasuk intervensi pemerintah bisa membangun waduk, jalan tol, bisa mendorong pendidikan, perguruan tinggi. Nah, itu yang harus dijaga, jangan sampai itu dirusak lagi,” tegas Ma’ruf melalui keterangan tertulis, Kamis, 19 Mei 2022.
Wapres menyebutkan dalam menjaga kedamaian tersebut, umat Islam di Aceh perlu diberikan pemahaman akan moderasi beragama sebagai modal utama bangsa Indonesia. Moderasi beragama yang dimaksud yakni umat Islam harus menjadi seorang muslim kaffah, dengan tetap menjaga kesepakatan nasional di dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk Kesepakatan Helsinki bagi masyarakat Aceh.
“Kita ingin Aceh kondusif, tapi pemahaman keislaman harus kita berikan, moderasi beragama kita itu muslim kaffah ma’al mitsaq. Kalau daerah lain hanya satu, mitsaqul wathani (kesepakatan nasional), di Aceh mitsaqul Helsinki,” ujar dia.
Rektor Universitas Malikussaleh Herman Fithra menyampaikan harapan agar perdamaian di Aceh bisa abadi. Serta, diikuti dengan keadilan dan kesejahteraan secara merata bagi masyarakat Aceh.
“Tentu kami berharap semua, perdamaian ini bisa kekal, bisa terus berjalan dengan baik dan masyarakat Aceh bisa mendapatkan rasa keadilan dan kesejahteraan. Itulah yang dituntut. Jadi lebih fokus pada masalah ekonomi,” kata Herman.
Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Takengon Zulkarnain menyatakan program moderasi beragama sudah mulai dijalankan Kementerian Agama di Aceh dan memperoleh respons positif. Zulkarnain berharap pemerintah lebih meningkatkan dukungan terhadap pelaksanaan program tersebut, khususnya di perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) di Aceh.
“Sejumlah program moderasi beragama yang berada di PTKIN di Aceh, ada namanya Rumoh Moderasi Beragama dan lain-lain, ini semakin mendapat dukungan dari Pak Wapres melalui Kementerian Agama,” ungkap Zulkarnain.