Suma.id: Ekonomi harus mulai digeliatkan seiring pandemi membaik. Sebanyak 64 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang tersebar di berbagai daerah disebut memiliki peranan penting bagi pemulihan ekonomi nasional.
Ketua Umum Pemberdayaan Perempuan UMKM Indonesia (PPUMI), Munifah Syanwani, mengatakan diperlukan dukungan maksimal dari berbagai pihak terutama terkait sertifikasi halal lantaran masih sangat terbatas produk UMKM yang telah mendapat sertifikasi halal.
“PPUMI bertugas untuk mengkolaborasikan UMKM. Dari situ kami bergerak untuk bekerja sama dengan Bank Indonesia dan BPJPH mendorong sertifikasi halal bagi UMKM,” kata Munifah dalam High Level Policy Discussion (HLPD) yang digelar secara hybrid, Kamis, 28 Oktober 2021.
Dia menjelaskan PPUMI bersama Bank Indonesia dan BPJPH menginisiasi ‘Gerakan Satu Juta Sertifikasi Halal Gratis bagi UMKM’. sertifikasi halal pada UMKM dinilai penting untuk mendorong penambahan nilai bagi pelaku usaha UMKM dan bagi konsumen akan memberikan rasa aman dalam mengonsumsi produk UMKM.
Munifah menyatakan sebagai langkah awal dengan memberikan keyakinan bagi konsumen dan mendorong adanya sertifikasi halal bagi sektor usaha makanan dan minuman melalui gerakan sejuta sertifikasi halal.
“Untuk webinar dan workshop sertifikasi halal kita berhasil merangkul UMKM sekitar 3.000 orang. Kemudian untuk acara hari ini sebanyak 6.445 peserta dengan sebaran di 34 provinsi se-Indonesia,” jelasnya.
Menurut dia PPUMI juga mendukung penuh para perempuan pelaku UMKM melalui rangkaian kolaboratif program dengan Instansi/Kementerian terkait dalam rangka memperkuat UMKM Indonesia, baik dari sisi pendampingan dan penguatan SDM, kelembagaan, serta standarisasi.
Sementara Gubernur Bank Indonesia, Perry Wardjiyo, menyebut pihaknya memberikan dukungan dengan memberikan beberapa fasilitasi, termasuk sertifikasi halal agar UMKM bisa meningkatkan perekonomian.
“Apa yang bisa kita lakukan untuk memajukan UMKM, antara lain, pertama dengan berjamaah atau dengan membuat kelompok usaha/klaster usaha. Kedua, pendampingan usaha agar produknya berkualitas bagus dan berdaya saing. Ketiga memberikan akses kepada UMKM, dan saat ini paling utama melalui digitalisasi,” kata Perry.