Suma.id: Untuk mengatasi kepenuhan tempat tidur isolasi di rumah sakit, tim satgas telah membentuk rumah isolasi di setiap kelurahan. Namun, rumah yang diperuntukkan bagi pasien gejala ringan saat ini tidak berfungsi.
Lurah Jagabaya II, Bahril mengatakan, pihaknya telah menyediakan rumah isolasi bagi pasien sejak Maret. Sejak diresmikan bersamaan dengan penetapan posko tangguh itu tidak ada warga yang memanfaatkan fasilitas tersebut.
“Rumah isolasinya siap ada fasilitas tempat tidur dan bekerjasama dengan Puskesmas untuk pemantauan jika ada pasien, tapi warga banyak yang tidak mau,” kata dia, Kamis, 22 Juli 2021.
Ia mengaku saat ini ada 11 keluarga sedang menjalani isolasi mandiri di wilayah yang rumahnya saling berdekatan. Selama ini pihaknya hanya melakukan pemantauan, dan dibantu petugas puskesmas membagikan obat serta multivitamin.
Hal serupa juga terjadi di Kelurahan Sawah Lama, Tanjung Karang Timur. Ridwansyah, Lurah setempat, menyampaikan rumah isolasi di wilayah sudah tidak lagi difungsikan.
Menurutnya, sebagian warga sempat ada yang menolak adanya rumah isolasi. Selain itu, warga yang terpapar juga tidak ada yang mau menjalani isolasi di lokasi tersebut.
“Sekarang ini ada lima yang isolasi mandiri, sebelumnya juga kami sudah ajukan tapi mereka lebih memilih isolasi di rumah,” kata dia.
Kondisi yang sama juga diakui oleh Lurah Gunung Sari Akbar. Ia menjelaskan bangunan yang sempat dijadikan rumah isolasi mandiri sudah digunakan lagi oleh pemiliknya karena tidak digunakan masyarakat.
“Sempat ada, rumah salah satu warga secara sukarela dijadikan rumah isolasi, tapi karena tidak terpakai sekarang kembali dipakai oleh pemiliknya,” kata dia.
Padahal Presiden Jokowi secara virtual melalui channel YouTube Sekretariat Presiden pada Senin, 19 Juli lalu menginstruksikan daerah untuk menyiapkan tempat isolasi terpusat hingga tingkat desa dan kelurahan. Hal itu untuk mengantisipasi peningkatan keterisian tempat isolasi di rumah sakit akibat banyak temuan kasus.
Berdasarkan informasi yang di-upload dalam Sistem Informasi Rawat Inap Kemenkes, keterisian tempat tidur isolasi di Bandar Lampung mencapai 79,57 persen. Dari 759 tempat tidur isolasi yang dimiliki, sebanyak 604 di antaranya telah terpakai dan tersisa 155 unit. (lamp)