Suma.id: Meskipun kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) terjadi di mana-mana. Tetapi ketersediaan di Kota Medan, Sumatra Utara dipastikan aman hingga beberapa hari ke depan. Situasi di sejumlah SPBU di Kota Medan pun terpantau normal. Tidak ada antrean kendaraan sepeda motor, mobil, maupun truk yang mengular.
Humas Pertamina MOR I Medan, Taufiqurrahman mengkonfirmasi, stok BBM jenis Pertalite dan solar di Kota Medan dipastikan aman. Per hari ini, 5 April 2022, ada sebanyak 30.431 kilo liter stok solar. Artinya solar bisa dipastikan aman hingga 14 hari ke depan.
Sedangkan untuk BBM jenis Pertalite, per hari ini ada stok sebanyak 5.114 kilo liter, yang artinya stok aman sampai tujuh hari ke depan, katanya, Selasa, 5 April 2022.
Sementara itu harga Pertamax yang ditetapkan naik di wilayah Sumatra Utara kini terpantau sudah satu harga, yakni Rp12.750/liter. Harga itu jauh lebih mahal dibanding Pertalite yang dijual Rp7.650/liter. Namun, beberapa pengemudi tetap memilih Pertamax sebagai bahan bakar minyak untuk kendaraannya.
“Humas Pertamina MOR I Medan mengatakan sejauh ini belum ada perubahan perilaku konsumsi, karena BBM jenis Pertamax dikonsumsi oleh masyarakat yang tidak sensitif akan harga. Melainkan lebih mementingkan bahan bakar minyak yang baik untuk kendaraan mereka,” kata Dana.
Humas Pertamina MOR I Medan mengatakan pihaknya akan tetap melakukan beberapa langkah untuk mengantisipasi antrean panjang di SPBU di wilayah Sumatra Utara. Seperti menyiapkan SPBU kantong di sejumlah kawasan padat wisata dan menambahkan stok solar sebanyak 10% di wilayah Sumatra Utara.
“Selain itu beberapa waktu lalu disebutkan bahwa Pertamina akan menyiagakan 309 SPBU yang beroperasi 24 jam. Lalu sejak tanggal 28 Maret 2022 Pertamina Patra Niaga Bagian Utara juga sudah membentuk tim satgas pengamanan BBM dan Elpiji untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan maupun antrean panjang di sejumlah SPBU di wilayah Sumatera Utara,” kata Dana.