Suma.id: Fenomena munculnya air panas bercampur lumpur pascagempa di Pasaman Barat, Sumatra Barat, membuat heboh.Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan fenomena munculnya air panas bercampur lumpur pascagempa di Pasaman Barat, Sumatra Barat,terutama terjadi di Jorong Padang Baru, Nagari Ganggo Hilia, adalah reaksi rekahan tanah dan air dalam tanah.
“Diduga guncangan kuat gempa Pasaman magnitudo 6,1 yang terjadi telah menghasilkan rekahan hingga memunculkan air panas, karena umumnya lapisan air tanah atau akuifer panas bumi dapat muncul ke permukaan terbentuk pada rekahan batuan,” ujar Koordinator bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Sabtu, 26 Februari 2022.
Daryono memperingatkan apabila semburan air panas terlihat mendidih dan mengeluarkan uap, terasa panas dan mengeluarkan bau menyengat, lebih baik tidak didekati. Apalagi, dikonsumsi airnya, sambil menunggu tim ahli meneliti kandungan airnya.
Ia menjelaskan panas bumi merupakan fenomena panas dari dalam bumi memanaskan lapisan air di bawah permukaan tanah. Daerah dengan sistem panas bumi umumnya dapat dikenali dengan adanya mata air panas di wilayah tersebut.
Daryono menilai ada kemungkinan di area tersebut memang berada dekat jalur sesar aktif, sehingga ada mata air panas. Saat terjadi gempa, reservoir-nya akan terganggu dan air panas keluar melalui zona lemah yang rekah akibat guncangan kuat gempa bumi.
“Beberapa reservoir air panas memang umum ditemukan di area beesar aktif seperti daerah Pasaman ini, wajar jika terdapat mata air panas, karena memang zona tektonik aktif dan terdapat jalur-jalur sesar,” jelas dia.