Suma.id: Jalan nasional penghubung Kota Padang menuju Kabupaten Pasaman Barat, tepatnya di Muaro Kandang, Palemayan, Agam, Sumatra Barat, terendam banjir akibat curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu semenjak Sabtu sampai Minggu siang, 6-7 Mei 2023.
Akibatnya kejadian itu, kendaraan roda dua tidak bisa melewati daerah itu, sehingga dibantu masyarakat setempat dengan menggunakan rakit.
“Jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua, sehingga kendaraan dibantu masyarakat dengan cara diangkat dan juga menggunakan rakit-rakit,” kata salah seorang pengendara, Rano Fajri, di Lubukbasung.
Baca Juga: Pendangkalan Sungai Menjadi Penyebab Seringnya Banjir di Simpang Pematang
Ia mengatakan, ketinggian air dari 20 sampai 80 sentimeter atau setinggi paha orang dewasa sepanjang 200 meter. Apabila di paksakan untuk melewati, kendaraan akan mogok.
“Ada kendaraan yang mogok setelah pemilik memaksakan untuk menerobos banjir tersebut dan arus sangat deras,” katanya.
Rano menyebut kendaraan juga macet karena antrean di lokasi itu sepanjang 200 meter dari arah Padang dan Pasaman Barat.
Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Bambang Warsito menambahkan arus lalu lintas dilakukan sistem buka tutup di lokasi banjir.
“Lokasi tersebut merupakan rawan banjir apabila curah hujan cukup tinggi dan saya mengimbau pengendara untuk meningkatkan kewaspadaan,” ucap dia.
Ia mengakui, banjir juga melanda Jorong Ganting, Nagari Sitanang, Kecamatan Ampeknagari, pohon tumbang di Bawan, Kecamatan Ampeknagari.
Setelah itu, tanah longsor di Silungkang, Kecamatan Palembayan, tanah longsor di Kecamatan Malalak.