Suma.id: Ratusan hektare (ha) sawah di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, terendam banjir dan terancam gagal tanam. Bibit padi yang baru ditabur dalam persemaian baru berumur 1 hingga 10 hari, rusak diterjang banjir.
Lokasi paling parah terjadi di Kecamatan Delima dan Padang Tiji. Ratusan petani terpaksa menunda menanam padi karena lahan mereka tergerus banjir luapan Sungai Krueng Tengku Chik Di Reubee, Kecamatan Delima dan Sungai Krueng Paloh, Kecamatan Padang Tiji.
“Bibit di persemaian yang baru kami tabur rusak tergerus banjir. Karena sudah tergerus dan tertbun semdimen lumpur bsnjir, sekarang harus menabur benih lain” tutur Abdullah Adam, warga Desa Raya Reubee, Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie, Kamis, 15 Desember 2022.
Penjabat Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto mengatakan di beberapa lokas sudah menjadi langganan banjir setiap musim penghujan. Itu sebabnya, para petani di lokasi rawan bencana alam itu sangat mewaspadai kondisi tidak menguntungkan ini.
Guna mencegah banji harus dilakukan bebera solusi. Misalnya, solusi jangka menengah pertama dengan cara melakukan gerakan reboisasi (menanam pohon) di hulu sungai.Lalu membuat bantaran sungai pada kontur cekungan topografi.
Kemudian solusi jangka panjang, yaitu harus membangun waduk pengendali air sehingga tidak terjadi banjir.
“Harus dilakukan solusi tepat jangka menengah dengan melakukan reboisasi di hulu sungai dan membuat bantaran sungai. Lalu harus ada waduk untuk pengendali air,” ujar Wahyudi.