Friday, May 9, 2025
Sumatra Inspirasi Indonesia
  • TRANS SUMATRA
    • BANDAR LAMPUNG
    • PALEMBANG
    • BENGKULU
    • JAMBI
    • PANGKALPINANG
    • TANJUNGPINANG
    • PEKANBARU
    • PADANG
    • MEDAN
    • BANDA ACEH
  • PESONA
    • BUDAYA
    • SENI
    • WISATA
    • HISTORI
  • NASIONAL
  • GLOBAL
  • CEK FAKTA
  • FOTO
  • GRAFIS
  • VIDEO
  • LIFESTYLE
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Sumatra Inspirasi Indonesia
  • TRANS SUMATRA
    • BANDAR LAMPUNG
    • PALEMBANG
    • BENGKULU
    • JAMBI
    • PANGKALPINANG
    • TANJUNGPINANG
    • PEKANBARU
    • PADANG
    • MEDAN
    • BANDA ACEH
  • PESONA
    • BUDAYA
    • SENI
    • WISATA
    • HISTORI
  • NASIONAL
  • GLOBAL
  • CEK FAKTA
  • FOTO
  • GRAFIS
  • VIDEO
  • LIFESTYLE
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Sumatra Inspirasi Indonesia
  • BANDA ACEH
  • BANDAR LAMPUNG
  • BENGKULU
  • JAMBI
  • MEDAN
  • PADANG
  • PALEMBANG
  • PANGKALPINANG
  • PEKANBARU
  • TANJUNGPINANG
Beranda BERITA UTAMA

Mohammad Hatta, Putra Sumatra Sang Penolak Israel

Saat menerima pesan telegram tersebut, Sukarno menyerahkan keputusan untuk membalas ucapan itu kepada Hatta. Sukarno menganggap, Hatta yang dikenal sebagai sosok religius dan santun akan dengan sangat mudah dan lugas apa yang diinginkan pemerintah dan rakyat Indonesia.

Sobih AW Adnan Editor Sobih AW Adnan
18/05/2021 13:28
in BERITA UTAMA, HISTORI, PESONA
A A
Mohammad Hatta, Putra Sumatra Sang Penolak Israel

Kunjungan kerja Wakil Presiden Moh. Hatta ke Yogyakarta tahun 1950. Tampak dalam gambar,paling kiri, Mayor Pranoto Reksosamodra sebagai Komandan Militer Kota Besar Yogyakarta. WIKIMEDIA

Share on FacebookShare on Twitter

Suma.id: Wakil Presiden RI Mohammad Hatta ialah penganut Islam yang taat. Ia tak pernah meninggalkan salat dan melulu berpuasa sekalipun saat menjalankan perjalanan dinas.

Begitulah secuplik kisah ketaatan putra Sumatra yang lahir pada 12 Agustus 1902 tersebut. Dalam buku Mengenang Bung Hatta (1988), Iding Wangsa Widjaja menambahkan, tokoh berdarah Minangkabau itu juga dikenal sangat jujur. Saking jujurnya, Bung Hatta tidak pernah mau menggunakan uang dan fasilitas negara untuk keperluan dirinya sendiri.

Sekali waktu, Presiden Sukarno merayu Bung Hatta agar mau pergi haji dengan menggunakan pesawat terbang yang dibiayai negara. Bung Karno menganggap hal itu biasa dan lumrah lantaran sudah banyak jasa yang diberikan Hatta kepada bangsa dan negara. Akan tetapi, sosok yang dilahirkan di Bukittinggi, Sumatra Barat itu dengan tegas menolak. Katanya, saya ingin pergi haji sebagai rakyat biasa, tidak atas nama Wakil Presiden Indonesia.

BacaJuga

Ini Keutamaan dan Arti dari Bulan Rajab dalam Islam

PDIP akan Usung Pramono-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024

Harga Emas Antam Naik Pesat Pagi Ini

Bandara Modern di Mentawai Siap Beroperasi Tahun Ini

Atas sisi keagamaan Hatta yang begitu kuat inilah, Bung Karno melulu melibatkan pria bernama asli Mohammad Athar ini dalam kebijakan-kebijakan luar negeri, terutama mengenai jalinan persahabatan dengan negara-negara Islam di Timur Tengah.

 

Kebijakan anti-Israel

Latar belakang keislaman yang kuat itu pun menjadikan Hatta begitu klop dengan Sukarno terkait kebijakan-kebijakan luar negeri, terlebih soal respons terhadap pendirian negara Israel pada 1948.

Dwi-tunggal ini sama-sama menganggap bahwa klaim kemerdekaan Israel bukan lain sebagai bentuk kezaliman. Keduanya bersepakat, perjuangan hak warga Palestina yang notabene mayoritas muslim harus didukung Indonesia sebagai negara baru dengan penduduk penganut Islam terbesar di dunia.

Baik Sukarno maupun Hatta sudah begitu yakin, bahwa kebijakan anti-Israel yang dicetuskannya didasari semangan anti-kolonial. Maka, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.

Baca: Teuku Muhammad Hasan, Gubernur Pertama Sumatra dan Satu-satunya

 

Sejarawan dan peneliti bidang politik Islam global, Greg Barton dan Colin Rubenstein menceritakan secara detail ihwal mula-mula lahirnya kebijakan anti-Israel yang diusung Sukarno dan Hatta dalam Indonesia And Israel: A Relationship In Waiting (2005).

Dalam jurnal itu disebutkan, indikasi awal kebijakan itu mulai memanas pada Juni 1952. Yakni, ketika pers Arab dan Pakistan mengutip sebuah berita dari kantor berita Antara yang menyebut pemerintah Indonesia tidak akan mengakui Israel karena mayoritas penduduk Indonesia Muslim.

Indonesia juga mempertimbangkan dukungan negara-negara Arab semasa perjuangan kemerdekaan, yang notabene telah bersatu sikap menolak Israel.

Hubungan Indonesia-Israel kian tidak bersahabat setelahnya. Pada November 1953, Indonesia menghentikan pemberian visa masuk bagi warga negara Israel. Awalnya hanya untuk orang-orang dengan paspor diplomatik, tapi kemudian berlaku bagi warga Israel secara keseluruhan.

Dirayu dan ditolak

Masih dalam catatan yang sama, kebijakan anti-Israel Pemerintah Indonesia itu diawali dengan penolakan tegas adanya hubungan diplomatik yang diajukan Israel pada masa-masa awal kemerdekaan.

Mulanya, pada Desember 1949, Presiden Chaim Weizmann dan Perdana Menteri David Ben Gurion mengirim telegram kepada Sukarno dan Hatta yang berisi ucapan selamat atas penyerahan kedaulatan Indonesia oleh Belanda. Hal itu ditindak-lanjuti pada Januari 1950 dengan mengutus Menteri Luar Negeri Israel, Moshe Sharett yang mengirimkan pesan bahwa negara Yahudi itu telah memberikan pengakuan penuh kemerdekaan Indonesia.

Saat menerima pesan telegram tersebut, Sukarno menyerahkan keputusan untuk membalas ucapan itu kepada Hatta. Sukarno menganggap, Hatta yang dikenal sebagai sosok religius dan santun akan dengan sangat mudah dan lugas apa yang diinginkan pemerintah dan rakyat Indonesia.

Hatta pun lantas menanggapi pesan Sharett dan Ben Gurion hanya dengan ucapan terima kasih. Tetapi, dengan sangat tegas, Hatta tetap tidak mau memberikan timbal balik berupa pengakuan diplomatik.

Menanggapi keengganan Indonesia, Sharett kembali menulis surat kepada Hatta soal rencana pengiriman misi persahabatan ke Indonesia. Lagi-lagi, rencana itu pun direspons Hatta dengan sopan bahwa agenda itu benar-benar tidak dibutuhkan.

Penolakan Indonesia terhadap Israel kian jelas dengan menguatnya watak anti-imperialisme Sukarno dan Hatta. Dalam pidatonya di tahun 1962, dengan begitu lantang Sukarno bilang, “Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel!”

Tags: bung hattaisraelisrael vs palestinamohammad hattaperang israel palestinasejarahsejarah sumatra
Posting Sebelumnya

197 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Israel

Posting berikutnya

RS Rujukan Utama Covid-19 di Aceh Terisi 62%

Sobih AW Adnan

Sobih AW Adnan

BeritaTerkait

Polisi Israel Serang Jemaah yang Sedang Beribadah di Masjid Al-Aqsa

Polisi Israel Serang Jemaah yang Sedang Beribadah di Masjid Al-Aqsa

05/04/2023 14:29
Indonesia Kutuk Keras Penembakan 10 Warga Palestina Oleh Israel

Indonesia Kutuk Keras Penembakan 10 Warga Palestina Oleh Israel

27/01/2023 21:07
Teks Proklamasi ala Sumatra

Teks Proklamasi ala Sumatra

17/08/2021 07:00
Israel Kembali Serang Palestina, Genjatan Senjata Berakhir

Israel Kembali Serang Palestina, Genjatan Senjata Berakhir

16/06/2021 11:08
Benjamin Netanyahu Terancam Digulingkan dari Kursi PM Israel

Benjamin Netanyahu Terancam Digulingkan dari Kursi PM Israel

03/06/2021 12:47
Posting berikutnya
RS Rujukan Utama Covid-19 di Aceh Terisi 62%

RS Rujukan Utama Covid-19 di Aceh Terisi 62%

5.620 Jiwa Terdampak Banjir di Aceh Selatan

5.620 Jiwa Terdampak Banjir di Aceh Selatan

Antisipasi Lonjakan Covid, Kota Palembang Tambah Ruang Isolasi

Antisipasi Lonjakan Covid, Kota Palembang Tambah Ruang Isolasi

1.170 Kendaraan Diputar Arah Selama Pelarangan Mudik di Tol Sumatra 

1.170 Kendaraan Diputar Arah Selama Pelarangan Mudik di Tol Sumatra 

6 Kecamatan di Aceh Singkil Terendam

6 Kecamatan di Aceh Singkil Terendam

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Berita Lainnya

Dua Orang Dikabarkan Tewas saat Laga Persib Vs Persebaya

Dua Orang Dikabarkan Tewas saat Laga Persib Vs Persebaya

18/06/2022 15:17
Enam Pasien Gagal Ginjal Anak di Sumut Meninggal

22 Pasien Anak di Aceh Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut

26/10/2022 17:22
Ricuh

Demo Hari Buruh di Prancis Ricuh Berujung Anarkis

02/05/2023 17:01
Kejari Rejang Lebong Tahan Kades Belumai I Diduga Korupsi Dana Desa

Kejari Rejang Lebong Tahan Kades Belumai I Diduga Korupsi Dana Desa

08/10/2021 15:35
Vaksin Slank untuk Indonesia episode 8 (Foto: dok. Metro Tv)

Momen Seru Slank Belajar Kerajinan Tangan dari Bungkus Kopi

22/05/2021 10:02
Sumatra Inspirasi Indonesia

Copyright © 2021 SUMA.ID All-Rights-Reserved

Suma.id menjadi rumah berita dan informasi dari seluruh wilayah di Sumatra, termasuk Lampung, Riau, Jambi, Bangka Belitung, Bengkulu, sampai Nangroe Aceh Darusalam. Suma.id tampil dalam wujud multimedia. Konten tidak hanya berupa teks dan foto, tetapi juga video, audio, grafis, dan videografis. Dengan tidak meninggalkan berita-berita nasional dan internasional

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • TRANS SUMATRA
    • BANDAR LAMPUNG
    • PALEMBANG
    • BENGKULU
    • JAMBI
    • PANGKALPINANG
    • TANJUNGPINANG
    • PEKANBARU
    • PADANG
    • MEDAN
    • BANDA ACEH
  • PESONA
    • BUDAYA
    • SENI
    • WISATA
    • HISTORI
  • NASIONAL
  • GLOBAL
  • CEK FAKTA
  • FOTO
  • GRAFIS
  • VIDEO
  • LIFESTYLE
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
  • INDEKS

Copyright © 2021 SUMA.ID All-Rights-Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist