Suma.id: Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, mengakibatkan sebanyak enam kecamatan terendam banjir. Ketinggian air yang menggenangi permukiman penduduk mencapai tiga meter.
“Akibat hujan lebat beberapa hari terakhir sejak 17 Mei 2021, yang melanda 22 desa di enam kecamatan, sehingga meluapnya air sungai Lae Ordi, sungai Lae Sulampi dan sungai Lae Cinendang,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Ilyas, Kamis, 20 Mei 2021.
Ilyas merinci ke enam kecamatan yang terendam tersebut yakni Kecamatan Suro, Desa Bulusema; Kecamatan Singkil Utara,Desa Kampung Baru, Ketapang Indah; Kecamatan Danau Paris, Desa Lae Balno dan Desa Situban Makmur; Kecamatan Simpang Kanan, Desa Silatong, Ujung Limus, Tanjung Mas, Cibubukan, Lae Riman, dan Serasah.
“Kecamatan Gunung Meriah, Desa Cingkam, Gunung Lagan, Rimo, Penjahitan, Tanah Merah, Tanah Bara, Sidorejo, Sianjo-Anjo Meriah, Tanjung Betik dan Kecamatan Singkil, Desa Ujung Bawang dan Desa Pea Bumbung,” jelasnya.
Menurut dia banjir mengakibatkan dampak material yakni terendamnya rumah warga, fasilitas umum, sawah, dan jalan Nasional Simpang Kanan-Subulussalam, terendamnya jalan antar Desa di Desa Cingkam Kecamatan Gunung Meriah dan jalan Nasional Singkil-Gunung Meriah.
“Serta terjadi longsor di bahu jalan di Kecamatan Simpang Kanan yang menumbangkan tiang listrik dan menyebabkan listrik padam di Kecamatan Simpang Kanan,” ungkap Ilyas.
BPBD Kabupaten Aceh Singkil telah melakukan pendataan korban terdampak banjir dan telah menurunkan satu unit ruber boat di Kecamatan Singkil Utara dan Kecamatan Gunung Meriah, serta menyerahkan bantuan masa panik untuk dapur umum dan bantuan swadaya dari masyarakat di Kecamatan Suro.
“Korban terdampak sekitar 1.092 Kepala Keluarga (KK) dengan 4.083 jiwa, saat ini pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing karena di beberapa kecamatan air sudah surut. Sementara di Kecamatan Singkil, Desa Ujung Bawang dan Desa Pea Bumbung saat ini masih banjir,” ujarnya. (Med)