Suma.id: Setidaknya 197 orang, termasuk 58 anak-anak tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza yang berlangsung sejak 10 Mei lalu. Sementara jika ditambah dengan korban kekerasan pasukan Israel di Tepi Barat, jumlahnya mencapai 218 menurut catatan Kementerian Kesehatan Gaza hingga Senin, 17 Mei 2021.
Kemenkes Gaza menambahkan, lebih dari 5.604 orang juga terluka rangkaian serangan udara Israel.
Menurut koresponden media Al Arabiya, jumlah korban tewas dan luka kemungkinan akan terus bertambah seiring upaya petugas mencari korban di balik reruntuhan bangunan.
Sepanjang Minggu malam hingga Senin dini hari, Israel dikabarkan telah melancarkan setidaknya 70 serangan udara ke Jalur Gaza. Serangkaian foto dan video memperlihatkan api dan asap mengepul dari beberapa titik di Gaza.
Otoritas kesehatan di Jalur Gaza mengatakan bahwa Minggu kemarin adalah hari paling mematikan sejak Israel mulai melancarkan serangan udara pada Senin pekan kemarin. Lebih dari 40 orang tewas dalam serangan terbaru Israel di Gaza, beberapa di antaranya adalah anak-anak, perempuan dan juga dokter.
Militer Israel mengatakan kelompok Hamas telah menembakkan lebih dari 3.000 roket sejak sepekan terakhir.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengingatkan bahwa pertempuran Palestina dan Israel dapat mendorong kawasan ke sebuah “krisis yang tak dapat dibendung.”
Dewan Keamanan PBB telah menggelar pertemuan mengenai isu Palestina-Israel. Namun pertemuan tidak membuahkan hasil konkret apapun.
Dalam pertemuan, perwakilan Palestina dan Israel saling menyalahkan dan sama-sama meminta dukungan kepada DK PBB. Palestina meminta DK PBB menjatuhkan sanksi, sementara Israel ingin badan internasional itu mengecam kelompok Hamas.
Di Asia Tenggara, Presiden Joko Widodo bersama Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dan Sultan Brunei Hassanal Bolkiah mengeluarkan pernyataan gabungan berisi kecaman terhadap agresi Israel di Tanah Pendudukan Palestina.