SUMA.ID – Visinema, studio film ternama Indonesia yang sukses dengan Jumbo, Mencuri Raden Saleh, dan 13 Bom di Jakarta, kembali menggebrak industri perfilman tanah air. Kali ini, mereka memperkenalkan proyek ambisius terbaru, Perang Jawa, sebuah film epik sejarah yang mengangkat perjuangan heroik Pangeran Diponegoro melawan penjajahan. Film ini diharapkan mampu bersaing di kancah internasional sekaligus memperkaya narasi sejarah Indonesia.
Visi Megah Perang Jawa
Disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko dan diproduseri oleh Gita Wirjawan, Perang Jawa digadang-gadang sebagai proyek terbesar dalam sejarah Visinema. Film ini dijadwalkan memasuki tahap produksi pada 2027, dengan pendekatan sinematik yang memadukan visual modern dan akurasi sejarah. Angga menegaskan bahwa film ini akan menghadirkan pengalaman sinematik yang berbeda, dengan world building yang mendalam dan intensitas setara film epik kelas dunia.
“Perang Jawa adalah tantangan baru bagi kami untuk menghadirkan kisah perjuangan dari tanah Jawa dengan skala epik yang mampu bersaing secara global,” ungkap Angga dalam konferensi pers.
Baca Juga: Perang Jawa: Menghidupkan Kembali Semangat Perlawanan Pangeran Diponegoro
Pendekatan Berbasis Riset dan Sinematografi Kelas Dunia
Untuk memastikan keakuratan sejarah, Visinema menggandeng sejarawan ternama Peter Carey sebagai konsultan. Dengan riset mendalam, film ini tidak hanya menonjolkan sisi epik, tetapi juga mempertahankan akar budaya dan sejarah Jawa. Pendekatan ini diperkuat dengan visi sinematik Angga yang menekankan kualitas produksi.
“Kami ingin menciptakan pengalaman sinematik yang memukau dengan world building yang kuat. Di Visinema, kami percaya bahwa karya luar biasa membutuhkan waktu dan dedikasi,” jelas Angga.
Berbeda dari film sejarah lainnya, Perang Jawa dikerjakan dengan penuh ketelitian, mulai dari pengembangan cerita hingga detail visual. Pendekatan ini sejalan dengan reputasi Visinema yang selalu menghasilkan karya berkualitas tinggi, baik dari segi narasi, sinematografi, maupun emosi yang menggugah.
Ambisi Menembus Pasar Internasional
Perang Jawa tidak hanya dirancang untuk memikat penonton lokal, tetapi juga untuk menarik perhatian pasar global. Gita Wirjawan, produser eksekutif, menegaskan bahwa film ini memiliki potensi besar untuk diterima di kancah internasional.
“Dengan kemasan cerita yang epik dan menarik, kami berharap Perang Jawa tidak hanya dinikmati oleh masyarakat Indonesia, tetapi juga mampu menginspirasi penonton di seluruh dunia,” ujar Gita.
Keberanian Visinema dalam mengeksplorasi genre baru terlihat dari kesuksesan mereka sebelumnya. Setelah menorehkan prestasi di genre animasi dengan Jumbo dan aksi-heist melalui Mencuri Raden Saleh serta 13 Bom di Jakarta, Perang Jawa menjadi langkah baru dalam mengangkat sejarah Indonesia ke panggung dunia.
Kolaborasi Tim Kreatif Berpengalaman
Proyek ini melibatkan talenta-talenta terbaik, termasuk penulis naskah peraih Piala Citra, Ifan Ismail, dan produser Taufan Adryan. Kolaborasi dengan Peter Carey sebagai konsultan sejarah menambah bobot proyek ini. Dengan pengalaman lebih dari satu dekade, Visinema terus mendefinisikan ulang standar perfilman Indonesia melalui karya-karya inovatif.
Mengapa Perang Jawa Layak Dinantikan?
- Kisah Heroik Pangeran Diponegoro: Mengangkat perjuangan legendaris melawan penjajahan dengan narasi yang kuat dan emosional.
- Skala Epik Global: Visual modern dan world building yang mendalam, setara dengan film epik internasional.
- Riset Mendalam: Didukung oleh sejarawan Peter Carey untuk memastikan akurasi sejarah.
- Tim Kreatif Unggulan: Kolaborasi sutradara, penulis, dan produser berpengalaman untuk menghasilkan karya berkualitas.
Dengan pendekatan yang matang dan ambisi untuk menembus pasar global, Perang Jawa berpotensi menjadi tonggak baru perfilman Indonesia. Film ini tidak hanya akan menghibur, tetapi juga mengedukasi dan menginspirasi penonton tentang semangat perjuangan Pangeran Diponegoro.
Simak perkembangan terbaru Perang Jawa dan saksikan bagaimana Visinema menghidupkan sejarah Indonesia dalam kemasan sinematik yang megah!











