Tuesday, May 27, 2025
Sumatra Inspirasi Indonesia
  • TRANS SUMATRA
    • BANDAR LAMPUNG
    • PALEMBANG
    • BENGKULU
    • JAMBI
    • PANGKALPINANG
    • TANJUNGPINANG
    • PEKANBARU
    • PADANG
    • MEDAN
    • BANDA ACEH
  • PESONA
    • BUDAYA
    • SENI
    • WISATA
    • HISTORI
  • NASIONAL
  • GLOBAL
  • CEK FAKTA
  • FOTO
  • GRAFIS
  • VIDEO
  • LIFESTYLE
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Sumatra Inspirasi Indonesia
  • TRANS SUMATRA
    • BANDAR LAMPUNG
    • PALEMBANG
    • BENGKULU
    • JAMBI
    • PANGKALPINANG
    • TANJUNGPINANG
    • PEKANBARU
    • PADANG
    • MEDAN
    • BANDA ACEH
  • PESONA
    • BUDAYA
    • SENI
    • WISATA
    • HISTORI
  • NASIONAL
  • GLOBAL
  • CEK FAKTA
  • FOTO
  • GRAFIS
  • VIDEO
  • LIFESTYLE
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Sumatra Inspirasi Indonesia
  • BANDA ACEH
  • BANDAR LAMPUNG
  • BENGKULU
  • JAMBI
  • MEDAN
  • PADANG
  • PALEMBANG
  • PANGKALPINANG
  • PEKANBARU
  • TANJUNGPINANG
Beranda BERITA UTAMA

Ini Fakta Ilmiah Terbaru Omicron dari WHO

Sri Agustina Editor Sri Agustina
26/01/2022 19:00
in BERITA UTAMA, GLOBAL, KESEHATAN
A A
Kasu Covid-19

Kasus Covid-19 bertambah usai Lebaran. (Ilustrasi)

Share on FacebookShare on Twitter

Suma.id: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan fakta ilmiah terbaru soal Omicron. Pembaruan informasi penting agar masyarakat semakin waspada terhadap penularan covid-19.

“Varian Omicron menyebabkan kenaikan kasus yang lebih tinggi dibandingkan dengan varian Delta dikarenakan lebih mudah menular,” kata juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan tertulis, Rabu, 26 Januari 2022.

Wiku mengatakan hal itu disebabkan Omicron memiliki tingkat mutasi tinggi. Karakter itu memengaruhi kemampuannya dalam menginfeksi tubuh manusia.

BacaJuga

Tegas! Biden Tolak Sebutkan Rencana Pembicaraan dengan Donald Trump

Wabah Mpox (Cacar Monyet) Merebak! Berikut Pentingnya Langkah Pencegahan

PDIP akan Usung Pramono-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024

Ini 4 Negara yang Punya Iron Dome Selain Israel

“Mencegah penularan sejak level individu adalah cara terbaik untuk mencegah lonjakan kasus,” papar dia.

Fakta kedua, yakni masa inkubasi atau munculnya gejala sejak pertama kali terpapar virus cenderung lebih cepat daripada varian lain. Hal itu sejalan dengan pernyataan Pengendalian Pencegahan Penyakit Menular Amerika Serikat (CDC).

Fakta terbaru Omicron:

Menyebabkan kenaikan kasus lebih tinggi ketimbang Delta
Masa inkubasi lebih cepat ketimbang varian lain
Gejala Omicron tidak spesifik namun relatif lebih ringan
Pasien Omicron yang dirawat inap lebih rendah ketimbang pasien Delta
Penyintas covid-19 tetap bisa terpapar Omicron
Omicron masih terdeteksi PCR dan antigen
Efektivitas vaksin memang bisa berkurang merespons Omicron
Obat yang dipakai untuk varian Delta masih efektif melawan Omicron

Wiku menyebut fakta ketiga ialah gejala Omicron tidak spesifik namun relatif lebih ringan. Terutama pada kelompok yang sudah memiliki kekebalan.

“WHO dan CDC merekomendasikan tindakan preventif sebagai upaya kunci sebab pada kelompok rentan masih dapat menyebabkan gejala yang parah bahkan kematian,” jelas dia.

Fakta keempat, yakni pasien terpapar Omicron yang dirawat inap di rumah sakit lebih rendah dibanding pasien yang terpapar Delta. Hal itu berdasarkan studi di Denmark, Afrika Selatan, Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat.

“Meski begitu, jika kasus naik tinggi terus menerus akan membebani sistem kesehatan nasional,” jelas Wiku.

Fakta kelima, penyintas covid-19 tetap bisa terpapar Omicron sehingga disiplin protokol kesehatan harga mati.
Fakta keenam, yakni Omicron masih terdeteksi dengan tes polymerase chain reaction (PCR) dan antigen.

Wiku menuturkan fakta ketujuh, efektivitas vaksin memang bisa berkurang. Namun vaksin tetap berperan penting dalam mencegah keparahan gejala dan kematian.

“Fakta terakhir, WHO menyebutkan obat yang dipakai untuk varian sebelumnya masih efektif digunakan untuk Omicron” tutur dia.

Tags: kesehatanomicronWHO
Posting Sebelumnya

Mal Alam Sutera Terrbakar, Api Berasal dari Tenant Makanan

Posting berikutnya

Masih Musim Hujan, Kabupaten OKU Timur Siaga Bencana Banjir

Sri Agustina

Sri Agustina

BeritaTerkait

labu kuning

Manfaat Kesehatan Labu Kuning

26/04/2024 09:15
6 Herbal yang Bisa Kurangi Risiko Kanker

6 Herbal yang Bisa Kurangi Risiko Kanker

26/06/2023 12:02
Mengenal ROP, Gangguan Penglihatan yang Putri Ariani Idap

Mengenal ROP, Gangguan Penglihatan yang Putri Ariani Idap

12/06/2023 14:47
Kenali Angin Duduk, Begini Gejala Hingga Pengobatannya

Kenali Angin Duduk, Begini Gejala Hingga Pengobatannya

08/06/2023 14:04
Obat Palsu Marak Dijual di Pasar Online

Obat Palsu Marak Dijual di Pasar Online

01/06/2023 14:08
Posting berikutnya
71 Rumah di Muara Enim Terendam Banjir

Masih Musim Hujan, Kabupaten OKU Timur Siaga Bencana Banjir

Soal Kerangkeng Manusia, Golkar Bakal Pecat Terbit Rencana Jika Terbukti Melanggar HAM

Soal Kerangkeng Manusia, Golkar Bakal Pecat Terbit Rencana Jika Terbukti Melanggar HAM

Badai Ana Terjang Mozambik, Korban Bertambah Jadi 12 Jiwa

Badai Ana Terjang Mozambik, Korban Bertambah Jadi 12 Jiwa

Sobek Uang Demi Konten, Remaja di Bengkulu Didatangi Polisi Cyber Patrol

Sobek Uang Demi Konten, Remaja di Bengkulu Didatangi Polisi Cyber Patrol

Pria Paruh Baya di Siak Tewas Diduga Diinjak Gajah

Pria Paruh Baya di Siak Tewas Diduga Diinjak Gajah

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Berita Lainnya

Kasus Covid-19 Merebak, Warga Xiamen Diimbau di Rumah Saja

Kasus Covid-19 di Aceh Melesat

07/02/2022 15:22
Enam Pasien Gagal Ginjal Anak di Sumut Meninggal

Enam Pasien Gagal Ginjal Anak di Sumut Meninggal

19/10/2022 17:47
IDI Bandar Lampung Sebut Banyak Isoman Tak Lapor Takut Dikucilkan

IDI Bandar Lampung Sebut Banyak Isoman Tak Lapor Takut Dikucilkan

13/08/2021 17:17
BKSDA Lepasliarkan Harimau Sumatra di Taman Nasional Gunung Leuser

Ada 136 Kasus Konflik Satwa dan Manusia di TN Gunung Leuser

29/12/2021 15:16
Penyuluh Lapangan Perkuat Peningkatan Produksi Pertanian di Bangka

Mudahkan Layanan Pupuk Subsidi, 1.200 Petani di Pekanbaru Dapat Kartu Petani

24/09/2021 10:00
Sumatra Inspirasi Indonesia

Copyright © 2021 SUMA.ID All-Rights-Reserved

Suma.id menjadi rumah berita dan informasi dari seluruh wilayah di Sumatra, termasuk Lampung, Riau, Jambi, Bangka Belitung, Bengkulu, sampai Nangroe Aceh Darusalam. Suma.id tampil dalam wujud multimedia. Konten tidak hanya berupa teks dan foto, tetapi juga video, audio, grafis, dan videografis. Dengan tidak meninggalkan berita-berita nasional dan internasional

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • TRANS SUMATRA
    • BANDAR LAMPUNG
    • PALEMBANG
    • BENGKULU
    • JAMBI
    • PANGKALPINANG
    • TANJUNGPINANG
    • PEKANBARU
    • PADANG
    • MEDAN
    • BANDA ACEH
  • PESONA
    • BUDAYA
    • SENI
    • WISATA
    • HISTORI
  • NASIONAL
  • GLOBAL
  • CEK FAKTA
  • FOTO
  • GRAFIS
  • VIDEO
  • LIFESTYLE
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
  • INDEKS

Copyright © 2021 SUMA.ID All-Rights-Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist