Suma.id: Aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) kembali mengalami erupsi. Tercatat sebanyak 12 kali letusan dengan tinggi abu teramati 100-200 m dan warna asap kelabu.
Berdasarkan data laporan Badan Geologi, PVMBG pos pengamatan GAK, Kamis, 15 Desember 2022 pukul 00:00-24:00 WIB, terjadi 12 kali letusan dengan durasi 34-306 detik. Asap kawah bertekanan lemah, sedang, kuat teramati berwarna putih, kelabu dengan intensitas tipis, sedang, tebal dan tinggi 25-700 m di atas puncak kawah.
Kemudian potensi kegempaan seperti Low Frekuensi dengan jumlah 29, Amplitudo 3-50 mm, durasi 4-19 detik. Hybrid/Fase banyak, jumlah 1, Amplitudo 6 mm, S-P 0 detik, durasi 11 detik. Kemudian Vulkanik dangkal dengan jumlah 5, Amplitudo 3-37 mm, durasi 4-11 detik. Tektonik lokal jumlah 1, Amplitudo 54 mm, S-P 7.4 detik, durasi 55 detik.
Meteorologi cuaca berawan, angin bertiup lemah ke arah timur laut, timur, tenggara. Dengan suhu udara 26-30 °C dan kelembaban udara 43-67 %.
Meski tidak adanya suara dentuman, GAK yang saat ini berada pada Level III atau bersetatus siaga.
Erulsi ini merupakan yang pertama kali terjadi di bulan Desember ini, letusan terakhir tercatat pada 14 November 2022 lalu. Petugas pos pantau GAK semakin meningkatkan pengawasan terhadap gunung berapi ini.
“Masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun tetap waspada, dan bagi pengunjung wisatawan atau pendaki agar tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif,” kata Suardi, Kepala pos Pantau GAK di Desa Hargopancoran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Jumat, 16 Desember 2022.