Suma.id: Biaya pemulihan pascagempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ditaksir mencapai Rp6 triliun. Pemerintah Kabupaten Cianjur pun mengandalkan bantuan keuangan dari pemerintah pusat untuk menanggulanginya.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan biaya perbaikan rumah rusak yang mencapai hampir 58 ribu unit membutuhkan dana mencapai Rp2,5 triliun. Belum ditambah fasilitas infrastruktur lain yang juga terdampak gempa dengan kondisi memprihatinkan.
“Untuk bangunan rumah saja ini tidak kurang Rp2,5 triliun. Ada 58 ribu rumah (yang rusak). Belum infrastruktur, belum sekolah, belum masjid, belum pesantren. Saya yakin ini sekitar Rp6 triliun harus mengeluarkan dana,” kata Herman, Minggu, 18 Desember 2022.
Herman mengaku angkat tangan jika harus menyiapkan anggaran yang sangat fantastis tersebut.
Herman mengapresiasi totalitas pemerintah pusat yang membantu penanganan gempa hingga pascagempa. Kalau pemerintah daerah harus mengadakan uang sebesar ini, kita tidak mampu. Pemerintah daerah enggak bisa mengadakan uang Rp6 triliun. Ini ada bantuan dari pemerintah pusat. Ini luar biasa,” ujarnya.
Herman menyadari bencana merupakan musibah yang tak bisa ditolak. Karena itu, di balik bencana yang terjadi di wilayahnya, Herman mengambil hikmah positif.
“Jadi untuk recovery, tentu kita ingin secepatnya. Sebelum terjadi bencana, kita sudah berkomitmen meningkatkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) dan menurunkan stunting,” jelasnya.
Untuk menunjang program tersebut, tegas Herman, banyak sektor yang mesti dibenahi. Satu di antaranya sanitasi yang baik di lingkungan permukiman warga.
“Di tiap-tiap rumah harus ada WC. Tanpa mengesampingkan duka yang sedang kita alami, sekarang dengan bencana alam ada hikmah yang bisa diambil. Sebanyak 58 ribu rumah yang dibantu pemerintah pusat dan daerah, itu harus dilengkapi WC,” terangnya.
Pemerintah berharap rehabilitasi dan rekonstruksi rumah rusak terdampak gempa akan berbanding lurus dengan indikator kesehatan. Di antaranya rumah layak dan sehat yang dilengkapi dengan baiknya sistem sanitasi.
“Akhirnya masyarakat Cianjur akan sehat. Ending-nya, stunting akan turun, IPM akan naik. Sehingga Cianjur maju, mandiri, religius, dan berakhlak mulia, Insyaallah bisa terwujud,” ujarnya.