Suma.id: Terkait adanya gempa susulan pascagempa di Pasaman Barat, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat Sumatra Barat tidak risau akan adanya gempa susulan yang berpotensi merusak.
Pasalnya, berdasarkan pantauan BMKG hingga hari ini, intensitas gempa susulan yang terjadi di Pasaman dan Pasaman Barat semakin melemah dan akan segera stabil dalam waktu dekat.
“BMKG mencatat ada lebih dari 160 kali gempa susulan sejak hari pertama. Namun yang terasa hanya 6 kali. Artinya yang ratusan kali tidak terasa karena terlalu lemah. Untuk persoalan gempa tidak perlu dikhawatirkan lagi,” kata Dwikorita, Selasa, 1 Maret 2022.
Namun demikian, Dwikorita mengingatkan agar masyarakat mewaspadai adanya potensi longsor, banjir, dan banjir bandang yang bisa terjadi di sekitar Gunung Talamau.
“Sekarang musim hujan memicu hanyutnya material yang ada di gunung Talamau,” imbau dia.
Ia menambahkan, warga yang tinggal di aliran dan tepi sungai Talamau agar mencari tempat yang lebih aman terlebih dahulu demi mengantisipasi dampak dari bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi.
“Masyarakat yang tinggal di radius 200 meter di wilayah Gunung Talamau dan sungai, dimohon menyingkir terutama apabila terjadi hujan dari arah hulu. Kalau melihat tanda-tanda gelap di arah hulu dan tak bisa melihat puncak gunungnya, itu merupakan tanda akan terjadi hujan. Mohon tidak ada di tepi sungai,” jelasnya. (MED)