Suma.id: Banjir yang melanda Kota Palembang dan sekitarnya telah didapati penyebabnyaselain curah hujan yang tinggi. Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, Sumatra Selatan, menyebut banjir pada 25 Desember 2021, lantaran ada 200 titik sumbatan pada anak sungai. Sumbatan timbul imbas banyak masyarakat mendirikan bangunan di atas saluran air.
“Berdasarkan informasi dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Wilayah VIII diketahui ada 200 titik sumbatan di Palembang. Ini sangat penting sekali untuk kita petakan jangka pendek dan jangka panjang untuk mengatasi banjir ini,” kata Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda, Selasa, 28 Desember 2021.
Fitrianti mengatakan pihaknya telah meminta kepada Dinas PUPR Palembang menyiagakan pompa-pompa di Palembang sehingga bisa mengurangi dan mengantisipasi banjir.
“Dalam waktu dekat kita akan optimalkan pompa. Kita juga minta camat untuk sosialisasi kepada warga jangan buang sampah sembarangan. Ini salah satu jalan terdekat atau jangka pendek yang kita lakukan untuk mengatasi dan mengantisipasi masalah banjir ini,” ujarnya.
Dia menambahkan, saat ini Pemkot Palembang telah memiliki delapan pompa yang dinilai sudah sangat cukup tapi karena kemarin curah hujan tinggi dan sungai musi pasang sehingga terjadilah banjir.
“Kita juga minta BBWS untuk menormalisasi sungai-sungai yang ada di Kota Palembang dan menyiapkan pompa portabel yang akan diletakkan di titik-titik genangan air. Seperti di Kemuning, Sako, IT 1, IT 2, IT 3 dan Kertapati yang jadi priortitas karena daerah rawan banjir. Selama ini sudah ada, tapi akan kita stand by kan lagi pompa portabel ini secara mobile” ungkapnya.
Wakil Wali Kota menjelaskan, berdasarkan data BMKG, Palembang akan dilanda cuaca ekstrem hingga Maret mendatang. Karena itu, ia meminta agar masyarakat tetap waspada
“Ya, jangka panjang kita juga akan kita siapkan atau tambah lagi kolam retensi untuk mengatasi masalah banjir ini,” jelasnya.