Suma.id: Ruas jalan provinsi di Desa Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang kini telah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, setelah sempat tertimbun material lumpur yang dipicu akibat curah hujan tinggi.
Peristiwa longsor itu akibat hujan deras selama dua jam yang mengguyur wilayah itu pada Jumat (19/5) sore hingga malam, sehingga membuat material lumpur dari lereng bukit longsor dan menutupi badan jalan.
Baca juga: Anggarkan Rp32,7 Triliun untuk Jalan Rusak Sepanjang 2023, Segini Jatah Lampung
Ia menyebutkan jalan yang tertimbun tanah longsor sekitar 50 meter. Peristiwa ini sempat membuat kemacetan arus lalu lintas. Perangkat desa dan camat setempat berkoordinasi dengan BPBD Aceh Tamiang untuk mendatangkan alat berat.
“Pembersihan longsor menggunakan satu unit alat berat louder milik BPBD dengan dibantu personel TNI/Polri dan warga,” katanya.
Untuk mengantisipasi longsor susulan, perangkat Desa Lubuk Sidup berharap pemerintah membangun parit saluran agar aliran lumpur dari kaki bukit tak lagi ke jalan. Sebab, parit lama sudah tertutup tanah longsor sejak beberapa bulan lalu saat banjir besar melanda Aceh Tamiang.
“Kami berharap Pemda Aceh Tamiang bisa mendesak Pemprov Aceh segera mengambil tindakan sebelum jatuh korban di lokasi tersebut. Karena status jalan yang longsor di desa kami masuk dalam perawatan jalan provinsi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery sejak Jumat, malam hingga Sabtu siang, petugas BPBD bersama anggota Polsek dan Koramil 02/Karang Baru telah melakukan pembersihan dan pembukaan akses jalan akibat longsor.
“Pembersihan pertama (malam) mengangkat material longsor pakai loader. Kemudian siangnya kami mengirim dua unit mobil pemadam kebakaran untuk menyemprot jalan agar tidak licin saat dilalui kendaraan,” kata Iman.
Kata dia, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden longsor itu. Akses jalan sudah normal kembali dan aman untuk dilintasi semua jenis kendaraan.
Suma.id: Ruas jalan provinsi di Desa Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang kini telah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, setelah sempat tertimbun material lumpur yang dipicu akibat curah hujan tinggi.
Peristiwa longsor itu akibat hujan deras selama dua jam yang mengguyur wilayah itu pada Jumat (19/5) sore hingga malam, sehingga membuat material lumpur dari lereng bukit longsor dan menutupi badan jalan.
Baca juga: Anggarkan Rp32,7 Triliun untuk Jalan Rusak Sepanjang 2023, Segini Jatah Lampung
Ia menyebutkan jalan yang tertimbun tanah longsor sekitar 50 meter. Peristiwa ini sempat membuat kemacetan arus lalu lintas. Perangkat desa dan camat setempat berkoordinasi dengan BPBD Aceh Tamiang untuk mendatangkan alat berat.
“Pembersihan longsor menggunakan satu unit alat berat louder milik BPBD dengan dibantu personel TNI/Polri dan warga,” katanya.
Untuk mengantisipasi longsor susulan, perangkat Desa Lubuk Sidup berharap pemerintah membangun parit saluran agar aliran lumpur dari kaki bukit tak lagi ke jalan. Sebab, parit lama sudah tertutup tanah longsor sejak beberapa bulan lalu saat banjir besar melanda Aceh Tamiang.
“Kami berharap Pemda Aceh Tamiang bisa mendesak Pemprov Aceh segera mengambil tindakan sebelum jatuh korban di lokasi tersebut. Karena status jalan yang longsor di desa kami masuk dalam perawatan jalan provinsi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery sejak Jumat, malam hingga Sabtu siang, petugas BPBD bersama anggota Polsek dan Koramil 02/Karang Baru telah melakukan pembersihan dan pembukaan akses jalan akibat longsor.
“Pembersihan pertama (malam) mengangkat material longsor pakai loader. Kemudian siangnya kami mengirim dua unit mobil pemadam kebakaran untuk menyemprot jalan agar tidak licin saat dilalui kendaraan,” kata Iman.
Kata dia, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden longsor itu. Akses jalan sudah normal kembali dan aman untuk dilintasi semua jenis kendaraan.
Suma.id: Ruas jalan provinsi di Desa Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang kini telah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, setelah sempat tertimbun material lumpur yang dipicu akibat curah hujan tinggi.
Peristiwa longsor itu akibat hujan deras selama dua jam yang mengguyur wilayah itu pada Jumat (19/5) sore hingga malam, sehingga membuat material lumpur dari lereng bukit longsor dan menutupi badan jalan.
Baca juga: Anggarkan Rp32,7 Triliun untuk Jalan Rusak Sepanjang 2023, Segini Jatah Lampung
Ia menyebutkan jalan yang tertimbun tanah longsor sekitar 50 meter. Peristiwa ini sempat membuat kemacetan arus lalu lintas. Perangkat desa dan camat setempat berkoordinasi dengan BPBD Aceh Tamiang untuk mendatangkan alat berat.
“Pembersihan longsor menggunakan satu unit alat berat louder milik BPBD dengan dibantu personel TNI/Polri dan warga,” katanya.
Untuk mengantisipasi longsor susulan, perangkat Desa Lubuk Sidup berharap pemerintah membangun parit saluran agar aliran lumpur dari kaki bukit tak lagi ke jalan. Sebab, parit lama sudah tertutup tanah longsor sejak beberapa bulan lalu saat banjir besar melanda Aceh Tamiang.
“Kami berharap Pemda Aceh Tamiang bisa mendesak Pemprov Aceh segera mengambil tindakan sebelum jatuh korban di lokasi tersebut. Karena status jalan yang longsor di desa kami masuk dalam perawatan jalan provinsi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery sejak Jumat, malam hingga Sabtu siang, petugas BPBD bersama anggota Polsek dan Koramil 02/Karang Baru telah melakukan pembersihan dan pembukaan akses jalan akibat longsor.
“Pembersihan pertama (malam) mengangkat material longsor pakai loader. Kemudian siangnya kami mengirim dua unit mobil pemadam kebakaran untuk menyemprot jalan agar tidak licin saat dilalui kendaraan,” kata Iman.
Kata dia, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden longsor itu. Akses jalan sudah normal kembali dan aman untuk dilintasi semua jenis kendaraan.
Suma.id: Ruas jalan provinsi di Desa Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang kini telah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, setelah sempat tertimbun material lumpur yang dipicu akibat curah hujan tinggi.
Peristiwa longsor itu akibat hujan deras selama dua jam yang mengguyur wilayah itu pada Jumat (19/5) sore hingga malam, sehingga membuat material lumpur dari lereng bukit longsor dan menutupi badan jalan.
Baca juga: Anggarkan Rp32,7 Triliun untuk Jalan Rusak Sepanjang 2023, Segini Jatah Lampung
Ia menyebutkan jalan yang tertimbun tanah longsor sekitar 50 meter. Peristiwa ini sempat membuat kemacetan arus lalu lintas. Perangkat desa dan camat setempat berkoordinasi dengan BPBD Aceh Tamiang untuk mendatangkan alat berat.
“Pembersihan longsor menggunakan satu unit alat berat louder milik BPBD dengan dibantu personel TNI/Polri dan warga,” katanya.
Untuk mengantisipasi longsor susulan, perangkat Desa Lubuk Sidup berharap pemerintah membangun parit saluran agar aliran lumpur dari kaki bukit tak lagi ke jalan. Sebab, parit lama sudah tertutup tanah longsor sejak beberapa bulan lalu saat banjir besar melanda Aceh Tamiang.
“Kami berharap Pemda Aceh Tamiang bisa mendesak Pemprov Aceh segera mengambil tindakan sebelum jatuh korban di lokasi tersebut. Karena status jalan yang longsor di desa kami masuk dalam perawatan jalan provinsi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery sejak Jumat, malam hingga Sabtu siang, petugas BPBD bersama anggota Polsek dan Koramil 02/Karang Baru telah melakukan pembersihan dan pembukaan akses jalan akibat longsor.
“Pembersihan pertama (malam) mengangkat material longsor pakai loader. Kemudian siangnya kami mengirim dua unit mobil pemadam kebakaran untuk menyemprot jalan agar tidak licin saat dilalui kendaraan,” kata Iman.
Kata dia, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden longsor itu. Akses jalan sudah normal kembali dan aman untuk dilintasi semua jenis kendaraan.
Suma.id: Ruas jalan provinsi di Desa Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang kini telah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, setelah sempat tertimbun material lumpur yang dipicu akibat curah hujan tinggi.
Peristiwa longsor itu akibat hujan deras selama dua jam yang mengguyur wilayah itu pada Jumat (19/5) sore hingga malam, sehingga membuat material lumpur dari lereng bukit longsor dan menutupi badan jalan.
Baca juga: Anggarkan Rp32,7 Triliun untuk Jalan Rusak Sepanjang 2023, Segini Jatah Lampung
Ia menyebutkan jalan yang tertimbun tanah longsor sekitar 50 meter. Peristiwa ini sempat membuat kemacetan arus lalu lintas. Perangkat desa dan camat setempat berkoordinasi dengan BPBD Aceh Tamiang untuk mendatangkan alat berat.
“Pembersihan longsor menggunakan satu unit alat berat louder milik BPBD dengan dibantu personel TNI/Polri dan warga,” katanya.
Untuk mengantisipasi longsor susulan, perangkat Desa Lubuk Sidup berharap pemerintah membangun parit saluran agar aliran lumpur dari kaki bukit tak lagi ke jalan. Sebab, parit lama sudah tertutup tanah longsor sejak beberapa bulan lalu saat banjir besar melanda Aceh Tamiang.
“Kami berharap Pemda Aceh Tamiang bisa mendesak Pemprov Aceh segera mengambil tindakan sebelum jatuh korban di lokasi tersebut. Karena status jalan yang longsor di desa kami masuk dalam perawatan jalan provinsi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery sejak Jumat, malam hingga Sabtu siang, petugas BPBD bersama anggota Polsek dan Koramil 02/Karang Baru telah melakukan pembersihan dan pembukaan akses jalan akibat longsor.
“Pembersihan pertama (malam) mengangkat material longsor pakai loader. Kemudian siangnya kami mengirim dua unit mobil pemadam kebakaran untuk menyemprot jalan agar tidak licin saat dilalui kendaraan,” kata Iman.
Kata dia, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden longsor itu. Akses jalan sudah normal kembali dan aman untuk dilintasi semua jenis kendaraan.
Suma.id: Ruas jalan provinsi di Desa Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang kini telah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, setelah sempat tertimbun material lumpur yang dipicu akibat curah hujan tinggi.
Peristiwa longsor itu akibat hujan deras selama dua jam yang mengguyur wilayah itu pada Jumat (19/5) sore hingga malam, sehingga membuat material lumpur dari lereng bukit longsor dan menutupi badan jalan.
Baca juga: Anggarkan Rp32,7 Triliun untuk Jalan Rusak Sepanjang 2023, Segini Jatah Lampung
Ia menyebutkan jalan yang tertimbun tanah longsor sekitar 50 meter. Peristiwa ini sempat membuat kemacetan arus lalu lintas. Perangkat desa dan camat setempat berkoordinasi dengan BPBD Aceh Tamiang untuk mendatangkan alat berat.
“Pembersihan longsor menggunakan satu unit alat berat louder milik BPBD dengan dibantu personel TNI/Polri dan warga,” katanya.
Untuk mengantisipasi longsor susulan, perangkat Desa Lubuk Sidup berharap pemerintah membangun parit saluran agar aliran lumpur dari kaki bukit tak lagi ke jalan. Sebab, parit lama sudah tertutup tanah longsor sejak beberapa bulan lalu saat banjir besar melanda Aceh Tamiang.
“Kami berharap Pemda Aceh Tamiang bisa mendesak Pemprov Aceh segera mengambil tindakan sebelum jatuh korban di lokasi tersebut. Karena status jalan yang longsor di desa kami masuk dalam perawatan jalan provinsi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery sejak Jumat, malam hingga Sabtu siang, petugas BPBD bersama anggota Polsek dan Koramil 02/Karang Baru telah melakukan pembersihan dan pembukaan akses jalan akibat longsor.
“Pembersihan pertama (malam) mengangkat material longsor pakai loader. Kemudian siangnya kami mengirim dua unit mobil pemadam kebakaran untuk menyemprot jalan agar tidak licin saat dilalui kendaraan,” kata Iman.
Kata dia, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden longsor itu. Akses jalan sudah normal kembali dan aman untuk dilintasi semua jenis kendaraan.
Suma.id: Ruas jalan provinsi di Desa Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang kini telah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, setelah sempat tertimbun material lumpur yang dipicu akibat curah hujan tinggi.
Peristiwa longsor itu akibat hujan deras selama dua jam yang mengguyur wilayah itu pada Jumat (19/5) sore hingga malam, sehingga membuat material lumpur dari lereng bukit longsor dan menutupi badan jalan.
Baca juga: Anggarkan Rp32,7 Triliun untuk Jalan Rusak Sepanjang 2023, Segini Jatah Lampung
Ia menyebutkan jalan yang tertimbun tanah longsor sekitar 50 meter. Peristiwa ini sempat membuat kemacetan arus lalu lintas. Perangkat desa dan camat setempat berkoordinasi dengan BPBD Aceh Tamiang untuk mendatangkan alat berat.
“Pembersihan longsor menggunakan satu unit alat berat louder milik BPBD dengan dibantu personel TNI/Polri dan warga,” katanya.
Untuk mengantisipasi longsor susulan, perangkat Desa Lubuk Sidup berharap pemerintah membangun parit saluran agar aliran lumpur dari kaki bukit tak lagi ke jalan. Sebab, parit lama sudah tertutup tanah longsor sejak beberapa bulan lalu saat banjir besar melanda Aceh Tamiang.
“Kami berharap Pemda Aceh Tamiang bisa mendesak Pemprov Aceh segera mengambil tindakan sebelum jatuh korban di lokasi tersebut. Karena status jalan yang longsor di desa kami masuk dalam perawatan jalan provinsi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery sejak Jumat, malam hingga Sabtu siang, petugas BPBD bersama anggota Polsek dan Koramil 02/Karang Baru telah melakukan pembersihan dan pembukaan akses jalan akibat longsor.
“Pembersihan pertama (malam) mengangkat material longsor pakai loader. Kemudian siangnya kami mengirim dua unit mobil pemadam kebakaran untuk menyemprot jalan agar tidak licin saat dilalui kendaraan,” kata Iman.
Kata dia, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden longsor itu. Akses jalan sudah normal kembali dan aman untuk dilintasi semua jenis kendaraan.
Suma.id: Ruas jalan provinsi di Desa Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang kini telah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, setelah sempat tertimbun material lumpur yang dipicu akibat curah hujan tinggi.
Peristiwa longsor itu akibat hujan deras selama dua jam yang mengguyur wilayah itu pada Jumat (19/5) sore hingga malam, sehingga membuat material lumpur dari lereng bukit longsor dan menutupi badan jalan.
Baca juga: Anggarkan Rp32,7 Triliun untuk Jalan Rusak Sepanjang 2023, Segini Jatah Lampung
Ia menyebutkan jalan yang tertimbun tanah longsor sekitar 50 meter. Peristiwa ini sempat membuat kemacetan arus lalu lintas. Perangkat desa dan camat setempat berkoordinasi dengan BPBD Aceh Tamiang untuk mendatangkan alat berat.
“Pembersihan longsor menggunakan satu unit alat berat louder milik BPBD dengan dibantu personel TNI/Polri dan warga,” katanya.
Untuk mengantisipasi longsor susulan, perangkat Desa Lubuk Sidup berharap pemerintah membangun parit saluran agar aliran lumpur dari kaki bukit tak lagi ke jalan. Sebab, parit lama sudah tertutup tanah longsor sejak beberapa bulan lalu saat banjir besar melanda Aceh Tamiang.
“Kami berharap Pemda Aceh Tamiang bisa mendesak Pemprov Aceh segera mengambil tindakan sebelum jatuh korban di lokasi tersebut. Karena status jalan yang longsor di desa kami masuk dalam perawatan jalan provinsi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery sejak Jumat, malam hingga Sabtu siang, petugas BPBD bersama anggota Polsek dan Koramil 02/Karang Baru telah melakukan pembersihan dan pembukaan akses jalan akibat longsor.
“Pembersihan pertama (malam) mengangkat material longsor pakai loader. Kemudian siangnya kami mengirim dua unit mobil pemadam kebakaran untuk menyemprot jalan agar tidak licin saat dilalui kendaraan,” kata Iman.
Kata dia, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden longsor itu. Akses jalan sudah normal kembali dan aman untuk dilintasi semua jenis kendaraan.
Suma.id: Ruas jalan provinsi di Desa Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang kini telah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, setelah sempat tertimbun material lumpur yang dipicu akibat curah hujan tinggi.
Peristiwa longsor itu akibat hujan deras selama dua jam yang mengguyur wilayah itu pada Jumat (19/5) sore hingga malam, sehingga membuat material lumpur dari lereng bukit longsor dan menutupi badan jalan.
Baca juga: Anggarkan Rp32,7 Triliun untuk Jalan Rusak Sepanjang 2023, Segini Jatah Lampung
Ia menyebutkan jalan yang tertimbun tanah longsor sekitar 50 meter. Peristiwa ini sempat membuat kemacetan arus lalu lintas. Perangkat desa dan camat setempat berkoordinasi dengan BPBD Aceh Tamiang untuk mendatangkan alat berat.
“Pembersihan longsor menggunakan satu unit alat berat louder milik BPBD dengan dibantu personel TNI/Polri dan warga,” katanya.
Untuk mengantisipasi longsor susulan, perangkat Desa Lubuk Sidup berharap pemerintah membangun parit saluran agar aliran lumpur dari kaki bukit tak lagi ke jalan. Sebab, parit lama sudah tertutup tanah longsor sejak beberapa bulan lalu saat banjir besar melanda Aceh Tamiang.
“Kami berharap Pemda Aceh Tamiang bisa mendesak Pemprov Aceh segera mengambil tindakan sebelum jatuh korban di lokasi tersebut. Karena status jalan yang longsor di desa kami masuk dalam perawatan jalan provinsi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery sejak Jumat, malam hingga Sabtu siang, petugas BPBD bersama anggota Polsek dan Koramil 02/Karang Baru telah melakukan pembersihan dan pembukaan akses jalan akibat longsor.
“Pembersihan pertama (malam) mengangkat material longsor pakai loader. Kemudian siangnya kami mengirim dua unit mobil pemadam kebakaran untuk menyemprot jalan agar tidak licin saat dilalui kendaraan,” kata Iman.
Kata dia, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden longsor itu. Akses jalan sudah normal kembali dan aman untuk dilintasi semua jenis kendaraan.
Suma.id: Ruas jalan provinsi di Desa Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang kini telah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, setelah sempat tertimbun material lumpur yang dipicu akibat curah hujan tinggi.
Peristiwa longsor itu akibat hujan deras selama dua jam yang mengguyur wilayah itu pada Jumat (19/5) sore hingga malam, sehingga membuat material lumpur dari lereng bukit longsor dan menutupi badan jalan.
Baca juga: Anggarkan Rp32,7 Triliun untuk Jalan Rusak Sepanjang 2023, Segini Jatah Lampung
Ia menyebutkan jalan yang tertimbun tanah longsor sekitar 50 meter. Peristiwa ini sempat membuat kemacetan arus lalu lintas. Perangkat desa dan camat setempat berkoordinasi dengan BPBD Aceh Tamiang untuk mendatangkan alat berat.
“Pembersihan longsor menggunakan satu unit alat berat louder milik BPBD dengan dibantu personel TNI/Polri dan warga,” katanya.
Untuk mengantisipasi longsor susulan, perangkat Desa Lubuk Sidup berharap pemerintah membangun parit saluran agar aliran lumpur dari kaki bukit tak lagi ke jalan. Sebab, parit lama sudah tertutup tanah longsor sejak beberapa bulan lalu saat banjir besar melanda Aceh Tamiang.
“Kami berharap Pemda Aceh Tamiang bisa mendesak Pemprov Aceh segera mengambil tindakan sebelum jatuh korban di lokasi tersebut. Karena status jalan yang longsor di desa kami masuk dalam perawatan jalan provinsi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery sejak Jumat, malam hingga Sabtu siang, petugas BPBD bersama anggota Polsek dan Koramil 02/Karang Baru telah melakukan pembersihan dan pembukaan akses jalan akibat longsor.
“Pembersihan pertama (malam) mengangkat material longsor pakai loader. Kemudian siangnya kami mengirim dua unit mobil pemadam kebakaran untuk menyemprot jalan agar tidak licin saat dilalui kendaraan,” kata Iman.
Kata dia, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden longsor itu. Akses jalan sudah normal kembali dan aman untuk dilintasi semua jenis kendaraan.
Suma.id: Ruas jalan provinsi di Desa Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang kini telah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, setelah sempat tertimbun material lumpur yang dipicu akibat curah hujan tinggi.
Peristiwa longsor itu akibat hujan deras selama dua jam yang mengguyur wilayah itu pada Jumat (19/5) sore hingga malam, sehingga membuat material lumpur dari lereng bukit longsor dan menutupi badan jalan.
Baca juga: Anggarkan Rp32,7 Triliun untuk Jalan Rusak Sepanjang 2023, Segini Jatah Lampung
Ia menyebutkan jalan yang tertimbun tanah longsor sekitar 50 meter. Peristiwa ini sempat membuat kemacetan arus lalu lintas. Perangkat desa dan camat setempat berkoordinasi dengan BPBD Aceh Tamiang untuk mendatangkan alat berat.
“Pembersihan longsor menggunakan satu unit alat berat louder milik BPBD dengan dibantu personel TNI/Polri dan warga,” katanya.
Untuk mengantisipasi longsor susulan, perangkat Desa Lubuk Sidup berharap pemerintah membangun parit saluran agar aliran lumpur dari kaki bukit tak lagi ke jalan. Sebab, parit lama sudah tertutup tanah longsor sejak beberapa bulan lalu saat banjir besar melanda Aceh Tamiang.
“Kami berharap Pemda Aceh Tamiang bisa mendesak Pemprov Aceh segera mengambil tindakan sebelum jatuh korban di lokasi tersebut. Karena status jalan yang longsor di desa kami masuk dalam perawatan jalan provinsi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery sejak Jumat, malam hingga Sabtu siang, petugas BPBD bersama anggota Polsek dan Koramil 02/Karang Baru telah melakukan pembersihan dan pembukaan akses jalan akibat longsor.
“Pembersihan pertama (malam) mengangkat material longsor pakai loader. Kemudian siangnya kami mengirim dua unit mobil pemadam kebakaran untuk menyemprot jalan agar tidak licin saat dilalui kendaraan,” kata Iman.
Kata dia, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden longsor itu. Akses jalan sudah normal kembali dan aman untuk dilintasi semua jenis kendaraan.
Suma.id: Ruas jalan provinsi di Desa Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang kini telah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, setelah sempat tertimbun material lumpur yang dipicu akibat curah hujan tinggi.
Peristiwa longsor itu akibat hujan deras selama dua jam yang mengguyur wilayah itu pada Jumat (19/5) sore hingga malam, sehingga membuat material lumpur dari lereng bukit longsor dan menutupi badan jalan.
Baca juga: Anggarkan Rp32,7 Triliun untuk Jalan Rusak Sepanjang 2023, Segini Jatah Lampung
Ia menyebutkan jalan yang tertimbun tanah longsor sekitar 50 meter. Peristiwa ini sempat membuat kemacetan arus lalu lintas. Perangkat desa dan camat setempat berkoordinasi dengan BPBD Aceh Tamiang untuk mendatangkan alat berat.
“Pembersihan longsor menggunakan satu unit alat berat louder milik BPBD dengan dibantu personel TNI/Polri dan warga,” katanya.
Untuk mengantisipasi longsor susulan, perangkat Desa Lubuk Sidup berharap pemerintah membangun parit saluran agar aliran lumpur dari kaki bukit tak lagi ke jalan. Sebab, parit lama sudah tertutup tanah longsor sejak beberapa bulan lalu saat banjir besar melanda Aceh Tamiang.
“Kami berharap Pemda Aceh Tamiang bisa mendesak Pemprov Aceh segera mengambil tindakan sebelum jatuh korban di lokasi tersebut. Karena status jalan yang longsor di desa kami masuk dalam perawatan jalan provinsi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery sejak Jumat, malam hingga Sabtu siang, petugas BPBD bersama anggota Polsek dan Koramil 02/Karang Baru telah melakukan pembersihan dan pembukaan akses jalan akibat longsor.
“Pembersihan pertama (malam) mengangkat material longsor pakai loader. Kemudian siangnya kami mengirim dua unit mobil pemadam kebakaran untuk menyemprot jalan agar tidak licin saat dilalui kendaraan,” kata Iman.
Kata dia, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden longsor itu. Akses jalan sudah normal kembali dan aman untuk dilintasi semua jenis kendaraan.
Suma.id: Ruas jalan provinsi di Desa Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang kini telah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, setelah sempat tertimbun material lumpur yang dipicu akibat curah hujan tinggi.
Peristiwa longsor itu akibat hujan deras selama dua jam yang mengguyur wilayah itu pada Jumat (19/5) sore hingga malam, sehingga membuat material lumpur dari lereng bukit longsor dan menutupi badan jalan.
Baca juga: Anggarkan Rp32,7 Triliun untuk Jalan Rusak Sepanjang 2023, Segini Jatah Lampung
Ia menyebutkan jalan yang tertimbun tanah longsor sekitar 50 meter. Peristiwa ini sempat membuat kemacetan arus lalu lintas. Perangkat desa dan camat setempat berkoordinasi dengan BPBD Aceh Tamiang untuk mendatangkan alat berat.
“Pembersihan longsor menggunakan satu unit alat berat louder milik BPBD dengan dibantu personel TNI/Polri dan warga,” katanya.
Untuk mengantisipasi longsor susulan, perangkat Desa Lubuk Sidup berharap pemerintah membangun parit saluran agar aliran lumpur dari kaki bukit tak lagi ke jalan. Sebab, parit lama sudah tertutup tanah longsor sejak beberapa bulan lalu saat banjir besar melanda Aceh Tamiang.
“Kami berharap Pemda Aceh Tamiang bisa mendesak Pemprov Aceh segera mengambil tindakan sebelum jatuh korban di lokasi tersebut. Karena status jalan yang longsor di desa kami masuk dalam perawatan jalan provinsi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery sejak Jumat, malam hingga Sabtu siang, petugas BPBD bersama anggota Polsek dan Koramil 02/Karang Baru telah melakukan pembersihan dan pembukaan akses jalan akibat longsor.
“Pembersihan pertama (malam) mengangkat material longsor pakai loader. Kemudian siangnya kami mengirim dua unit mobil pemadam kebakaran untuk menyemprot jalan agar tidak licin saat dilalui kendaraan,” kata Iman.
Kata dia, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden longsor itu. Akses jalan sudah normal kembali dan aman untuk dilintasi semua jenis kendaraan.
Suma.id: Ruas jalan provinsi di Desa Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang kini telah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, setelah sempat tertimbun material lumpur yang dipicu akibat curah hujan tinggi.
Peristiwa longsor itu akibat hujan deras selama dua jam yang mengguyur wilayah itu pada Jumat (19/5) sore hingga malam, sehingga membuat material lumpur dari lereng bukit longsor dan menutupi badan jalan.
Baca juga: Anggarkan Rp32,7 Triliun untuk Jalan Rusak Sepanjang 2023, Segini Jatah Lampung
Ia menyebutkan jalan yang tertimbun tanah longsor sekitar 50 meter. Peristiwa ini sempat membuat kemacetan arus lalu lintas. Perangkat desa dan camat setempat berkoordinasi dengan BPBD Aceh Tamiang untuk mendatangkan alat berat.
“Pembersihan longsor menggunakan satu unit alat berat louder milik BPBD dengan dibantu personel TNI/Polri dan warga,” katanya.
Untuk mengantisipasi longsor susulan, perangkat Desa Lubuk Sidup berharap pemerintah membangun parit saluran agar aliran lumpur dari kaki bukit tak lagi ke jalan. Sebab, parit lama sudah tertutup tanah longsor sejak beberapa bulan lalu saat banjir besar melanda Aceh Tamiang.
“Kami berharap Pemda Aceh Tamiang bisa mendesak Pemprov Aceh segera mengambil tindakan sebelum jatuh korban di lokasi tersebut. Karena status jalan yang longsor di desa kami masuk dalam perawatan jalan provinsi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery sejak Jumat, malam hingga Sabtu siang, petugas BPBD bersama anggota Polsek dan Koramil 02/Karang Baru telah melakukan pembersihan dan pembukaan akses jalan akibat longsor.
“Pembersihan pertama (malam) mengangkat material longsor pakai loader. Kemudian siangnya kami mengirim dua unit mobil pemadam kebakaran untuk menyemprot jalan agar tidak licin saat dilalui kendaraan,” kata Iman.
Kata dia, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden longsor itu. Akses jalan sudah normal kembali dan aman untuk dilintasi semua jenis kendaraan.
Suma.id: Ruas jalan provinsi di Desa Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang kini telah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, setelah sempat tertimbun material lumpur yang dipicu akibat curah hujan tinggi.
Peristiwa longsor itu akibat hujan deras selama dua jam yang mengguyur wilayah itu pada Jumat (19/5) sore hingga malam, sehingga membuat material lumpur dari lereng bukit longsor dan menutupi badan jalan.
Baca juga: Anggarkan Rp32,7 Triliun untuk Jalan Rusak Sepanjang 2023, Segini Jatah Lampung
Ia menyebutkan jalan yang tertimbun tanah longsor sekitar 50 meter. Peristiwa ini sempat membuat kemacetan arus lalu lintas. Perangkat desa dan camat setempat berkoordinasi dengan BPBD Aceh Tamiang untuk mendatangkan alat berat.
“Pembersihan longsor menggunakan satu unit alat berat louder milik BPBD dengan dibantu personel TNI/Polri dan warga,” katanya.
Untuk mengantisipasi longsor susulan, perangkat Desa Lubuk Sidup berharap pemerintah membangun parit saluran agar aliran lumpur dari kaki bukit tak lagi ke jalan. Sebab, parit lama sudah tertutup tanah longsor sejak beberapa bulan lalu saat banjir besar melanda Aceh Tamiang.
“Kami berharap Pemda Aceh Tamiang bisa mendesak Pemprov Aceh segera mengambil tindakan sebelum jatuh korban di lokasi tersebut. Karena status jalan yang longsor di desa kami masuk dalam perawatan jalan provinsi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery sejak Jumat, malam hingga Sabtu siang, petugas BPBD bersama anggota Polsek dan Koramil 02/Karang Baru telah melakukan pembersihan dan pembukaan akses jalan akibat longsor.
“Pembersihan pertama (malam) mengangkat material longsor pakai loader. Kemudian siangnya kami mengirim dua unit mobil pemadam kebakaran untuk menyemprot jalan agar tidak licin saat dilalui kendaraan,” kata Iman.
Kata dia, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden longsor itu. Akses jalan sudah normal kembali dan aman untuk dilintasi semua jenis kendaraan.
Suma.id: Ruas jalan provinsi di Desa Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang kini telah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, setelah sempat tertimbun material lumpur yang dipicu akibat curah hujan tinggi.
Peristiwa longsor itu akibat hujan deras selama dua jam yang mengguyur wilayah itu pada Jumat (19/5) sore hingga malam, sehingga membuat material lumpur dari lereng bukit longsor dan menutupi badan jalan.
Baca juga: Anggarkan Rp32,7 Triliun untuk Jalan Rusak Sepanjang 2023, Segini Jatah Lampung
Ia menyebutkan jalan yang tertimbun tanah longsor sekitar 50 meter. Peristiwa ini sempat membuat kemacetan arus lalu lintas. Perangkat desa dan camat setempat berkoordinasi dengan BPBD Aceh Tamiang untuk mendatangkan alat berat.
“Pembersihan longsor menggunakan satu unit alat berat louder milik BPBD dengan dibantu personel TNI/Polri dan warga,” katanya.
Untuk mengantisipasi longsor susulan, perangkat Desa Lubuk Sidup berharap pemerintah membangun parit saluran agar aliran lumpur dari kaki bukit tak lagi ke jalan. Sebab, parit lama sudah tertutup tanah longsor sejak beberapa bulan lalu saat banjir besar melanda Aceh Tamiang.
“Kami berharap Pemda Aceh Tamiang bisa mendesak Pemprov Aceh segera mengambil tindakan sebelum jatuh korban di lokasi tersebut. Karena status jalan yang longsor di desa kami masuk dalam perawatan jalan provinsi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery sejak Jumat, malam hingga Sabtu siang, petugas BPBD bersama anggota Polsek dan Koramil 02/Karang Baru telah melakukan pembersihan dan pembukaan akses jalan akibat longsor.
“Pembersihan pertama (malam) mengangkat material longsor pakai loader. Kemudian siangnya kami mengirim dua unit mobil pemadam kebakaran untuk menyemprot jalan agar tidak licin saat dilalui kendaraan,” kata Iman.
Kata dia, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden longsor itu. Akses jalan sudah normal kembali dan aman untuk dilintasi semua jenis kendaraan.















