Bandar Lampung, suma.id — Dunia semikonduktor global baru saja dihebohkan dengan kabar kemitraan strategis antara NVIDIA dan Intel. Kolaborasi ini berpotensi mengubah dinamika persaingan di pasar CPU dan GPU, menghadirkan inovasi baru dalam teknologi komputasi modern.
NVIDIA mengumumkan investasi sebesar USD5 miliar (setara Rp83 triliun) untuk mengakuisisi saham Intel dengan harga USD23,28 per lembar. Dengan kepemilikan saham sebesar 4,9%, NVIDIA kini menjadi salah satu pemegang saham utama Intel, menandai langkah besar dalam kerja sama teknologi.
Fokus Utama Kemitraan NVIDIA dan Intel
Kemitraan ini mencakup dua aspek utama yang akan mengubah lanskap industri semikonduktor:
1. Integrasi Teknologi GPU RTX NVIDIA ke Prosesor Intel x86
Intel berencana mengintegrasikan GPU NVIDIA RTX langsung ke dalam prosesor x86 berbasis System-on-Chip (SoC). Teknologi ini akan menggantikan iGPU Intel Arc yang sebelumnya digunakan pada laptop, perangkat genggam, dan prosesor desktop.
Langkah ini mirip dengan proyek Kaby Lake G yang menggabungkan CPU Intel dengan GPU AMD. Namun, kini Intel memanfaatkan ekosistem RTX NVIDIA yang sudah terkenal di kalangan gamer, kreator konten, dan profesional. Integrasi ini diharapkan meningkatkan performa grafis secara signifikan.
2. CPU Intel Kustom untuk Platform AI NVIDIA
Selain integrasi GPU, Intel akan mengembangkan CPU x86 khusus untuk platform AI NVIDIA, seperti DGX, HGX, dan SuperPOD. Sebelumnya, NVIDIA menggunakan kombinasi CPU berbasis Arm (Grace/Vera) dan x86 dari pihak ketiga. Dengan CPU kustom dari Intel, efisiensi dan performa pusat data AI diperkirakan akan melonjak. Salah satu kandidatnya adalah prosesor Clearwater Forest Xeon dengan 288 inti E-core berbasis node 18A, dioptimalkan untuk kebutuhan akselerator AI.
Intel Foundry Sebagai Produsen GPU NVIDIA
Kolaborasi ini juga menjadikan Intel Foundry sebagai mitra produksi untuk GPU generasi terbaru NVIDIA. Produksi akan memanfaatkan teknologi node 18A dan 14A serta kemasan canggih Foveros 3D. Langkah ini tidak hanya memperkuat rantai pasok global, tetapi juga mengukuhkan posisi Intel Foundry sebagai pemasok utama bagi NVIDIA, perusahaan dengan valuasi pasar tertinggi di industri semikonduktor.
Dampak Signifikan bagi Industri Teknologi
Menurut CEO Intel, Lip-Bu Tan, kemitraan ini menggabungkan keunggulan arsitektur x86 Intel, teknologi manufaktur canggih, dan kepemimpinan NVIDIA di bidang kecerdasan buatan (AI). Kolaborasi ini diharapkan menghasilkan terobosan baru dalam komputasi modern.
Kemitraan ini juga menandakan persaingan yang semakin sengit dengan AMD, terutama di sektor CPU, GPU, dan infrastruktur AI. Pasar memberikan respons positif, dengan saham Intel melonjak 25% setelah pengumuman kemitraan ini.
Mengapa Kemitraan Ini Penting?
Kemitraan NVIDIA dan Intel tidak hanya memperkuat posisi kedua perusahaan di pasar, tetapi juga mendorong inovasi di bidang AI, gaming, dan komputasi berkinerja tinggi. Dengan integrasi RTX ke prosesor x86 dan pengembangan CPU kustom untuk AI, kolaborasi ini berpotensi mendefinisikan ulang standar performa di masa depan.














