Suma.id: Meskipun dinyatakan aman dan layak dikonsumsi, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bangka Belitung (Babel) menegaskan warga diminta tak konsumsi tulang dan jeroan dari sapi yang terjangkit penyakit Mulut dan Kaki (PMK).
Kepala Dinas Pertanian dan ketahanan Pangan Provinsi Babel Edi Romdoni mengatakan jumlah sapi yang terpapar PMK di Babel saat ini sebanyak 892 ekor. Namun jumlah ini masih memungkinkan untuk bertambah.
Ia menegaskan sapi sapi yang terpapar PMK dagingnya layak untuk dikonsumsi jadi masyarakat jangan terlalu panik terhadap penyakit tersebut.
“PMK ini pada seluruh rongga. Daging aman di konsumsi keculi tulang dan jeroaan,” kata Edi, Selasa, 17 Mei 2022.
Ia mengimbau masyarakat yang ingin mengonsumi daging sapi, hendaknya pastikan tulang sudah terpisah dari daging.
“Pastikan pada daging sudah tidak ada tulang lagi, kalau dagingnya aman dan tidak berbahaya untuk di konsumsi,” ujarnya.
Ia menyebutkan Kabupaten/kota saat ini terus melakukan proteksi terhadap penyakit tersebut agar sapi-sapi yang sudah tertular tidak menjangkitkan sapi lainnya.
Sementara itu, salah satu pedagang sapi di pasar KITE sungailiat Bangka, Lukman, mengaku dampak banyaknya sapi di Bangka yang terpapar PMK, omzet mereka turun drastis.
“Semenjak PMK pada sapi ini pembeli sepi, hanya langganan saja, sehingga omzet saya dan kawan-kawan terjun bebas,” katanya
Ia menduga sepinya pembeli dikarenakan masyarakat takut mengonsumsi daging sapi, padahal dari kesehatan hewan sudah ditegaskan daging aman untuk dikonsumsi.
“Kita hanya bisa pasrah, kita harapkan wabah ini segera berakhir, sehingga pembeli kembali normal seperti biasanya,” ucap dia.