Suma.id: UMKM perumpan diharapkan bangkit dan maju bersama menjadi UMKM tangguh serta naik kelas di masa pandemi covid-19. Hal itu ditekankan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
“Koordinasi dengan seluruh stakeholder harus terus dijaga dan ditingkatkan guna peningkatan daya saing. UMKM juga perlu dibekali dengan akses pasar, finansial, dan teknologi dengan melakukan pemberdayaan ataupun pendidikan,” kata Menko Airlangga dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu, 6 Oktober 2021.
Airlangga menyampaikan bahwa UMKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 60,51 persen atau senilai Rp9.580 triliun.
UMKM yang saat ini berjumlah sekitar 64,2 juta berkemampuan menyerap 96,92 persen dari total tenaga kerja serta dapat menghimpun sampai 60,42 persen dari total investasi.
Namun, pandemi covid-19 memberi dampak yang cukup besar bagi sebagian besar UMKM, termasuk UMKM yang diberdayakan oleh kaum perempuan. Pada 2020, sebanyak 77 persen UMKM perempuan menyatakan bahwa penjualannya menurun dan 34 persen menyatakan akan menutup usahanya dalam waktu dekat.
“Menyadari kontribusi UMKM terhadap ekonomi, pemerintah telah memberikan dukungan bagi UMKM dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan anggaran khusus bagi UMKM sebesar Rp95,13 triliun,” ujar Airlangga.
Bantuan tersebut terdiri dari program subsidi bunga, penempatan dan pemerintah pada bank umum mitra untuk mendukung perluasan kredit modal kerja dan restrukturisasi kredit UMKM, Penjaminan Kredit Modal Kerja UMKM, Banpres Produktif Usaha Mikro, Bantuan Tunai untuk PKL dan Warung, dan insentif PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah (DTP).
Sedangkan salah satu dukungan pemerintah dalam hal pembiayaan UMKM perempuan adalah KUR Super Mikro yang sasaran programnya ibu rumah tangga yang melakukan usaha.
Pemerintah juga mendorong upaya digitalisasi UMKM karena berbagai studi menyatakan bahwa potensi ekonomi digital Indonesia masih terbuka lebar. Hal itu didukung oleh sejumlah faktor, antara lain 58 persen penduduk Indonesia melakukan transaksi melalui smartphone sehingga nilai e-commerce Indonesia meningkat cepat dengan perkiraan tahun 2021 ini mencapai Rp337 triliun.
“Dengan berbagai potensi ini diharapkan UMKM dapat memanfaatkan infrastruktur digital termasuk juga bagi para pelaku UMKM perempuan,” kata Airlangga.