Suma.id: Kesulitan pasokan minyak goreng dimanfaatkan oleh sejumlah oknum untuk mengeruk keuntungan. Seperti puluhan warga menjadi korban penipuan minyak goreng pre-order di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Total kerugian korban diperkirakan mencapai 1,6 miliar rupiah.
Kapolsek Cileunyi Kabupaten Bandung, Kompol Wahyo, mengatakan setidaknya sudah dua korban yang melaporkan kasus penipuan ini ke Polsek Cileunyi. Pelapor pertama mengaku menderita kerugian Rp50 juta, sementara pelapor kedua mengaku mengalami kerugian hingga Rp193 juta.
“Kini kita lakukan pemanggilan terhadap terlapor, mudah-mudahan hadir,” kata Wahyo di Bandung, Jumat 25 Februari 2022.
Sebelumnya puluhan ibu-ibu di Bandung menjadi korban penipuan yang diduga dilakukan IR, warga Panyileukan, Kota Bandung. Dalam aksinya, IR menjual minyak goreng murah dengan sistem pre-order. Para pembeli menyetorkan lebih dahulu uangnya dan barang dikirim belakangan.
Ayu Ratna, salah seorang korban, mengaku tergiur membeli minyak goreng ini karena harganya yang jauh di bawah harga pasar. Dirinya percaya karena melihat tetangganya yang sudah lebih dulu berlangganan kepada IR tidak mendapatkan masalah.
“Saya kenal IR dari tetangga sebelah rumah, karena saya lihat sebelah rumah saya lancar-lancar saja pengirimannya sampai berapa ratus karton. Itu sebabnya kemudian saya coba ikutan,” jelas Ayu warga yang tingggal di Cibiru Hilir, Kabupaten Bandung ini.
Sampai pemesanan pertama, kata Ayu, semua berjalan lancar dan pesanan tiba tepat waktu. Namun, pada pemesanan berikutnya barang yang dipesan tak pernah sampai. Pengirimannya ketunda terus, alasannya karena nunggu dari gudangnya kosong, terus dia bilang dananya mau dikembalikan.
“Saya sudah berulangkali berusaha menemui IR dengan mendatangi rumahnya di kawasan Panyilekan, Kota Bandung. Namun, IR tak pernah ada. Kami curiga dia sedang mencari mangsa ke daerah lain supaya bisa nutupi ke korban yang di sini,” ucapnya.
Ayu mengatakan, sejauh ini total ada 22 orang yang menjadi korban IR termasuk dirinya. Besar kerugiannya bervariasi. Paling besar sampai ratusan juta. Pokoknya, utang pelaku kepada ke-22 korban, totalnya sampai Rp1,6 miliar. Korban rata-rata orang sini (Bandung), paling jauh itu dari Limbangan Garut.
“Kami sudah lapor ke Polsek Cileunyi bareng sama yang lain, lima orang. Ada juga yang lapor ke Polsek Limbangan. Pelaku sempat datang satu kali pas panggilan, selanjutnya tidak datang lagi, menghilang,” imbuhnya.