Suma.id: Keberadaan Jalan Tol Trans Sumatera sangat layak secara ekonomi dan akan mengundang investor dalam mengembangkan perekonomian di pulau Andalas tersebut.
Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero), Budi Harto, mengatakan Jalan Tol Trans Sumatera merupakan jalan tol yang secara ekonomi sangat layak atau feasible, karena sangat penting sekali dalam mengembangkan perekonomian di Sumatera.
Menurut Budi, Saat ini pihaknya sedang membangun Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 1.065 Km di mana 530 Km di antaranya telah beroperasi dan sisanya akan diselesaikan pada awal tahun 2023.
Seperti diketahui bahwa kehadiran Jalan Tol Trans Sumatera ini tentunya akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatera. Dengan adanya jalan tol ini, maka biaya logistik dapat turun kemudian antar daerah akan terkoneksi dengan baik, waktu perjalanan akan lebih singkat.
“Saya yakin bahwa kehadiran tol ini akan mengundang para investor untuk mengembangkan potensi-potensi ekonomi di Sumatera, mengembangkan segala sesuatu yang dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi di pulau tersebut. Juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Sumatera,” kata Dirut Hutama Karya tersebut.
Sumatera merupakan salah satu pulau besar di Indonesia dengan potensi sumber daya alam serta kondisi alam yang sangat indah yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi destinasi pariwisata.
Sebagai pulau terbesar kedua di Nusantara dengan populasi melebihi 55 juta jiwa, Sumatera memainkan peran penting dalam perekonomian negara. Dianugerahi beragam potensi alam dan komoditas berlimpah, mulai dari karet, minyak kelapa sawit, kopi, minyak bumi, batu bara, dan gas alam, pada tahun 2015 Sumatera menyumbang 22,21 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia, terbesar kedua setelah Jawa, menurut Badan Pusat Statistik (BPS).
Oleh karena itu, kemajuan dan keberlanjutan perekonomian Sumatera sangat penting untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan di kawasan tersebut. Jika pertumbuhan terhenti, perkembangan daerah sekitarnya pun akan terhambat.
Maka dari itu sangatlah tepat kalau pemerintah mengembangkan Pulau Sumatera ini dengan baik. Salah satu strategi pemerintah dalam mengembangkan perekonomian yakni melalui pembangunan infrastruktur.
Melalui Peraturan Presiden No. 100 Tahun 2014 yang kemudian diubah dengan Peraturan Presiden No. 117 Tahun 2015, Pemerintah memberi amanat kepada Hutama Karya untuk membangun dan mengembangkan Jalan Tol Trans-Sumatera.
Jalan tol ini akan menghubungkan Lampung dan Aceh melalui 24 ruas jalan berbeda yang panjang keseluruhannya mencapai 2.704 km dan akan beroperasi penuh pada 2024.
Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan proyek Jalan Tol Trans Sumatera dapat memicu efek berganda luar biasa terhadap perekonomian nasional.
“Kami meyakini proyek Jalan Tol Trans Sumatera akan memberikan efek berganda atau multiplier effect sebesar 1,7 kali terhadap perekonomian nasional, kinerja Tol Trans Sumatera dapat meningkatkan pendapatan domestik regional bruto sebesar 2,2 persen serta berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja daerah sebanyak 471 ribu tenaga kerja,” ujar Wamen BUMN yang akrab disapa Tiko tersebut dalam seminar daring di Jakarta, Kamis, 9 September 2021.
Tiko menambahkan, selain itu adanya jalan tol dapat mengoptimalkan pariwisata dan menumbuhkan kawasan-kawasan industri baru maupun kawasan permukiman baru yang dapat memanfaatkan potensi ekonomi masyarakat lokal.
“Saya mengharapkan dukungan dari berbagai pihak untuk percepatan penyelesaian penugasan ini, dan kami optimistis Hutama Karya dapat berperan serta menjalankan fungsi sebagai agen pembangunan pemerintah dan juga menjaga kondisi keuangan agar berkelanjutan,” katanya. (ANT)