Suma.id: Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengungkapkan, pada H-6 Lebaran 2022 atau Selasa, 26 April, telah terjadi 115 kecelakaan lalu lintas. Ini berdasarkan data Posko Angkutan Lebaran Terpadu tahun 2022 yang dikelola Kepolisian RI.
“Kami mendapatkan data dari posko Kepolisian ini, per 26 April 2022 sudah ada sejumalah kejadian kecelakaan lalu lintas dengab 115 kasus,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Rabu, 27 April 2022.
Kecelakaan lalu lintas yang terjadi itu mulai dari kategori ringan hingga berat. Namun, tidak disebutkan rinci kecelakaan itu menimpa pada angkutan umum yang mana saat pergi mudik.
“Saat ini sudah ditangani. Kami berharap kedepan kecelakaan bisa terus ditekan,” ucap Adita.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi mulai 28 sampai dengan 30April 2022. Dengan tingginya animo masyarakat untuk melakukan mudik khususnya menggunakan kendaraan pribadi, pemerintah telah melakukan simulasi penerapan rekayasa lalu lintas. Mulai dari contra flow, one way, ganjil genap, dan juga pembatasan truk sumbu 3.
Adita menegaskan, untuk meminimalisir jumlah kecelakaan saat mudik dibutuhka peran serta dari seluruh masyarakat untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin saat hendak mudik dengan menjaga kondisi badan dan kendaraan secara prima dan memenuhi aspek keselamatan.
Salah satu kecelakaan yang terjadi, yaitu adanya gangguan perjalanan yang disebabkan truk mogok yang tertabrak Kereta Api (KA) Lodaya (Solo Balapan – Bandung) pada Selasa, (26/4) pukul 19.43 WIB. Hal ini menyebabkan perjalanan KA pada lintas Patukan-Rewulu, Yogyakarta sempat terhambat.
Dalam keterangan resmi, PT KAI melaporkan tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut, namun terdapat kerusakan sarana, prasarana, dan keterlambatan perjalanan KA hingga 133 menit. Setelah dilakukan perbaikan dan penggantian sarana, KA Lodaya sudah dapat kembali melanjutkan perjalanan dan jalur sudah bisa dilalui sejak pukul 21.00 WIB.
Tidak hanya menyebabkan kerusakan lokomotif, akibat kejadian tersebut terjadi keterlambatan yang cukup tinggi pada perjalanan KA di lintas selatan Jawa. Kejadian itu merugikan masyarakat banyak pihak, tidak hanya penumpang KA Lodaya tetapi juga penumpang KA lainnya yang terimbas pada lintas tersebut. Terdapat 6 KA yang mengalami keterlambatan dari 8 menit hingga 133 menit.
Sampai dengan pertengahan April 2022, terjadi 59 kejadian kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang kereta api yang menyebabkan korban meninggal 26 orang, luka berat 27 orang, dan luka ringan 35 orang.