Suma.id: Bencana akhir tahun melanda di sejumlah wilayah, termasuk di Kongo. Sedikitnya 120 orang tewas di ibu kota Republik Demokratik Kongo, Kinshasa dalam peristiwa banjir dan longsor usai hujan lebat melanda.
Seluruh lingkungan dibanjiri air berlumpur dan rumah serta jalan terkoyak oleh lubang runtuhan, termasuk jalan raya N1 yang menghubungkan Kinshasa ke pelabuhan laut utama Matadi. Jumlah korban tewas dilaporkan oleh Manajemen Umum Migrasi, bagian dari Kementerian Dalam Negeri.
Namun jumlah berbeda dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan Jean-Jacques Mbungani Mbanda.
“Kementerian telah menghitung 141 orang tewas tetapi jumlah itu perlu diperiksa silang dengan departemen lain,” ujar Mbanda, seperti dikutip The New Daily, Rabu 14 Desember 2022.
Gambar yang diposting di Twitter oleh juru bicara pemerintah Kongo Patrick Muyaya menunjukkan jalan utama yang tampaknya telah surut ke dalam jurang yang dalam, dengan kerumunan orang menatap kerusakan tersebut. “Di Jalan Nasional 1 ada lubang besar. Hanya pejalan kaki yang bisa lewat. Kami tidak mengerti bagaimana air memotong jalan,” ucap penduduk setempat Gabriel Mbikolo.
Dulunya merupakan desa nelayan di tepi sungai Kongo, Kinshasa telah tumbuh menjadi salah satu kota besar terbesar di Afrika dengan populasi sekitar 15 juta jiwa.
Urbanisasi cepat yang diatur dengan buruk telah membuat kota ini semakin rentan terhadap banjir bandang setelah hujan lebat.
Sedikitnya 39 orang tewas di Kinshasa pada 2019 ketika hujan deras membanjiri distrik dataran rendah dan beberapa bangunan serta jalan runtuh.
Selain infrastruktur yang rusak, setiap hari banjir merugikan rumah tangga sebesar USD1,2 juta karena gangguan transportasi skala besar, demikian menurut makalah Bank Dunia tahun 2020.