Sebanyak 4.147 jiwa mengungsi akibat banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh. Korban terdampak banjir mencapai 2.437 kepala keluarga dengan 10.043 jiwa.
“4.147 jiwa sudah mengungsi akibat banjir yang semakin meluas,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Ilyas, Jumat, 22 Januari 2021.
Banjir terjadi sejak Senin, 18 Januari 2021, pukul 10.00 WIB. Ketinggian air yang menggenangi permukiman penduduk mencapai 150 sentimeter.
“Akibat curah hujan dengan intensitas tinggi sehingga menyebabkan beberapa desa yang yang berada di sepanjang aliran sungai mengalami banjir dan tanggul pecah di beberapa titik sehingga meluas hingga ke sebelas kecamatan,” ujarnya.
Ilyas memerinci 11 kecamatan yang terendam banjir yakni, Kecamatan Bandar Pusaka, Tenggulun, Sekerak, Bendahara, Kota Kuala Simpang, Karang Baru, Tanjung Karang, Rantau, Seruway, Kejuruan Muda, dan Tamiang Hulu.
“Dampak materialnya terendamnya rumah warga di sebelas kecamatan dan pecahnya tanggul. Kemudian, total korban terdampak ada sekitar 2.437 kepala keluarga dengan 10.043 jiwa,” ucap dia.
Ia mengatakan BPBA Kabupaten Aceh Tamiang melakukan koordinasi dengan perangkat desa. Selain itu, pemantauan debit air dan pendataan masih dilakukan.
“Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. Namun, untuk data pengungsi masih dalam pendataan, untuk kondisi terakhir saat ini air belum surut,” jelasnya.
Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, sejak Senin, 18 Januari 2021, meluas ke 11 Kecamatan. Ketinggian air yang menggenangi permukiman penduduk mencapai 150 sentimeter.
“Curah hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang menyebabkan beberapa desa yang yang berada di sepanjang aliran sungai mengalami banjir dan tanggul pecah di beberapa titik sehingga meluas hingga ke sebelas kecamatan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Ilyas, Jumat, 22 Januari 2021.
Ilyas memerinci, sebelas kecamatan yang terendam banjir yakni, Kecamatan Bandar Pusaka, Tenggulun, Sekerak, Bendahara, Kota Kuala Simpang, Karang Baru, Tanjung Karang, Rantau, Seruway, Kejuruan Muda, dan Tamiang Hulu.
“Dampak materialnya terendamnya rumah warga di sebelas kecamatan dan pecahnya tanggul. Kemudian, total korban terdampak ada sekitar 2.437 kepala keluarga dengan 10.043 jiwa,” ujarnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tamiang melakukan koordinasi dengan perangkat desa. Pemantauan debit air sungai, pendataan, dan pelaporan pun masih dilakukan.
“Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. Namun, untuk data pengungsi masih dalam pendataan, untuk kondisi terakhir saat ini air belum surut,” jelasnya.















