Friday, May 9, 2025
Sumatra Inspirasi Indonesia
  • TRANS SUMATRA
    • BANDAR LAMPUNG
    • PALEMBANG
    • BENGKULU
    • JAMBI
    • PANGKALPINANG
    • TANJUNGPINANG
    • PEKANBARU
    • PADANG
    • MEDAN
    • BANDA ACEH
  • PESONA
    • BUDAYA
    • SENI
    • WISATA
    • HISTORI
  • NASIONAL
  • GLOBAL
  • CEK FAKTA
  • FOTO
  • GRAFIS
  • VIDEO
  • LIFESTYLE
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Sumatra Inspirasi Indonesia
  • TRANS SUMATRA
    • BANDAR LAMPUNG
    • PALEMBANG
    • BENGKULU
    • JAMBI
    • PANGKALPINANG
    • TANJUNGPINANG
    • PEKANBARU
    • PADANG
    • MEDAN
    • BANDA ACEH
  • PESONA
    • BUDAYA
    • SENI
    • WISATA
    • HISTORI
  • NASIONAL
  • GLOBAL
  • CEK FAKTA
  • FOTO
  • GRAFIS
  • VIDEO
  • LIFESTYLE
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Sumatra Inspirasi Indonesia
  • BANDA ACEH
  • BANDAR LAMPUNG
  • BENGKULU
  • JAMBI
  • MEDAN
  • PADANG
  • PALEMBANG
  • PANGKALPINANG
  • PEKANBARU
  • TANJUNGPINANG
Beranda PESONA

Melihat Kehidupan Pulau Terluar Anambas

Abdul Gofur Editor Abdul Gofur
26/01/2021 17:08
in PESONA, WISATA
A A
Melihat Kehidupan Pulau Terluar Anambas

Kepulauan Anambas yang indah (DOK.MI)

Share on FacebookShare on Twitter

Suma.id: “TUNGGU di jetty, ya!” ujar seorang anak kepada temannya. Tidak banyak tempat janjian untuk bertemu di Pulau Kiabu. Pulau sekaligus desa di pelosok itu merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Siantan Selatan, Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau.

Pilihan lokasi untuk bertemu memang sedikit. Tidak banyak lokasi yang bisa mereka jadikan tempat janjian. Kalau tidak di halaman sekolah, pastilah di dermaga.

Untuk mencapai pulau yang berdekatan dengan perairan sengketa Natuna itu bukan hal mudah. Jika menggunakan moda udara, bandara paling dekat ada di Pulau Jemaja. Itu pun masih membutuhkan 4 jam menumpang kapal motor ke Pulau Kiabu.

BacaJuga

Ini Keutamaan dan Arti dari Bulan Rajab dalam Islam

Kemkominfo Ajak Optimalisasi Pariwisata Lampung Lewat Media Sosial

Gelar Melayu Serumpun 2023 Bangkitkan Pariwisata Indonesia

Petugas Polres Pringsewu Lakukan Patroli di Tempat Wisata Hingga Perkampungan

Perjalanan itu bisa dihemat jika naik kapal cepat, sekitar 2 jam perjalanan. Tentu saja dengan mengandaikan laut sedang baik dan ombak tidak sedang marah. Sampai di Pulau Kiabu, dermaga itulah pula yang akan menyambut.

Sebelum menginjak dermaga, Pulau Kiabu akan tampak seperti gunung kecil hijau yang menyembul dari balik laut. Rupanya hutan di desa itu tetap terjaga.

Itulah rahasia warga Kiabu masih bisa merasakan air tawar. Biar pun musim kemarau, mereka tidak kekurangan air.

Anak-anak Pulau Kiabu biasanya menghabiskan sore untuk bermain di dermaga. Wajah mereka ceria saat terjun. Mereka berenang di air laut yang masih terlihat bening.

Biasanya mereka berloncatan dari atas dermaga. Berulang-ulang hingga matahari terbenam dan mereka pun pulang ke rumah.

Dermaga itu hanya berupa kayu-kayu papan yang disusun menjadi jalan. Lebarnya sekitar 2,5 meter dengan topangan balok cor yang ditancapkan dalam air. Dermaga itu layaknya jalan tol bagi warga Kiabu. Mereka biasanya melewati dermaga itu untuk memotong jarak.

Selain menjadi denyut kehidupan warga Kiabu, mereka menggantungkan mobilitas di dermaga itu. Ada sedikit bagian dermaga yang punya atap.

Cukuplah untuk sekadar berteduh dari panas dan hujan. Tambatan perahu tangkap ikan kecil menjadi pemandangan yang akrab.

Bisanya sore menjelang malam, para nelayan baru pulang dari mencari ikan. Tiba di dermaga, ikan-ikan itu langsung ditunggu pembeli.

Selama beberapa hari, Media Indonesia (grup Lampung Post) berkesempatan mengunjungi Pulau Kiabu atas undangan Capak dan Bawah Anambas Foundation. Menikmati suasana tenang di pulau, kadang sempat pula bermain, dan berenang bersama anak-anak pulau.

Pulau Bawah

Tidak seberapa jauh dari Pulau Kiabu, terdapat Pulau Bawah. Hanya dua jam dari Pulau Kiabu jika menggunakan kapal cepat.

Pulau itu menjadi tujuan wisata premium untuk merasakan indahnya panorama Anambas. Pulau Bawah dikelola dengan prinsip keberlanjutan yang ketat di bawah bendera Bawah Reserve.

Saat berkunjung ke Pulau Bawah, kedatangan kami langsung disambut dengan deru mesin pesawat yang tengah mendarat. Memang jalur paling ringkas secara waktu ialah jalur udara dengan pesawat amfibi milik Bawah Reserve. Kala itu sedang ada kunjungan wisatawan yang ingin menikmati Pulau Bawah.

Saya lalu berkeliling pulau dengan jalan kaki. Tidak ada kesan bahwa itu ialah pulau wisata. Pohonan yang masih asri dengan udara sejuk menjadikan nuansa dan suasana pulau itu lebih mirip hutan. Bedanya, di sini tidak perlu menerobos semak untuk lewat, sudah ada trek tersendiri.

Ada cerita latar mengapa nuansa itu bisa bertahan meski pulau itu dijadikan destinasi wisata. Sejak mula pencanangan, Bawah Reserve tidak mengizinkan sekalipun untuk mengubah bentang alam. Pembangunan kamar tamu maupun fasilitas lain, diharuskan mengikuti bentuk asal lanskap perbukitan.

Itulah sebabnya, masih banyak ditemukan pohon besar di Bawah Reserve karena ada sekitar 576 pohon dengan ketebalan lebih dari 30 cm. Otomatis berwisata di Pulau Bawah berasa mendapat wisata laut sekaligus wisata gunung.

Cukup lama untuk membuat Bawah Reserve siap beroperasi karena proses pembangunan tidak menggunakan alat berat. Semua dikerjakan secara manual dengan peralatan yang tidak merusak alam.

Ekodesain benar-benar dianut di Bawah Reserve, dari mulai pasokan energi, pengolahan sampah dan limbah, hingga penyediaan bahan makanan. Penduduk pulau-pulau lain yang berada di sekitar pun terkena imbas positifnya. Mereka diberdayakan untuk menyuplai bahan makanan hasil pertanian organik.

Pulau Bawah layak disebut resor cantik dengan dikelilingi pantai indah. Kepulauan Anambas memang terkenal dengan keindahan alam laut. Pantai indah dengan hamparan pasir yang bersih.

Sayangnya, tidak demikian dengan kondisi bawah laut, banyak panorama bawah laut yang telah rusak akibat praktik penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan. Meski saat ini sudah berkurang, masih saja ditemukan nelayan yang menangkap ikan dengan racun dan bom ikan.

Kepulauan Anambas terkenal dengan ikan napoleon, yang kini terancam punah. Ikan karang itu bisa mencapai ukuran panjang 2 m dan berat 190 kg. Ikan napoleon merupakan jenis ikan karang yang mempunyai daya tarik bagi para penyelam untuk menikmati wisata alam bawah laut.

Banyak wisatawan yang datang ke Anambas hanya untuk ikan napoleon. Semoga saja di masa mendatang, si bibir tebal itu tak menjadi tinggal kenangan. (R5)

Tags: Pulau AnambasWisata Pulau
Posting Sebelumnya

Pesona Matahari Terbenan dari Tegal Mas

Posting berikutnya

Telaga Rejo di Kaki Gunung Menggeh nan Memukau

Abdul Gofur

Abdul Gofur

BeritaTerkait

Tidak Ada Konten Tersedia
Posting berikutnya
Telaga di Kaki Gunung Menggeh nan Memukau

Telaga Rejo di Kaki Gunung Menggeh nan Memukau

Virus Covid-19 Miliki Varian Baru

Virus Covid-19 Miliki Varian Baru

Indonesia Catat Kematian Nakes Tertinggi di Asia

Indonesia Catat Kematian Nakes Tertinggi di Asia

GeNose Mulai Digunakan pada 5 Februari

GeNose Mulai Digunakan pada 5 Februari

2021 Diprediksi Tahun Kebangkitan Sektor Pariwisata

2021 Diprediksi Tahun Kebangkitan Pariwisata

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Berita Lainnya

Soal Penjualan Pulau Pananggalat di Mentawai, Ini Jawabannya

Soal Penjualan Pulau Pananggalat di Mentawai, Ini Jawabannya

13/01/2023 16:23
Imigran Rohingya Kabur dari Pengungsian di Lhokseumawe Aceh

Imigran Rohingya Kabur dari Pengungsian di Lhokseumawe Aceh

09/02/2023 21:38
Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Palembang Tidak Bisa Dijatuhi Hukuman Seumur Hidup

Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Palembang Tidak Bisa Dijatuhi Hukuman Seumur Hidup

09/09/2024 16:00
Dua Objek Wisata Pasaman Tutup Cegah Covid-19

Dua Objek Wisata Pasaman Tutup Cegah Covid-19

02/05/2021 14:46
Harga Sembako di Aceh Merangkak Naik

Kebutuhan Pokok di Jambi Dijamin Aman Hingga Lebaran 2023

14/04/2023 12:31
Sumatra Inspirasi Indonesia

Copyright © 2021 SUMA.ID All-Rights-Reserved

Suma.id menjadi rumah berita dan informasi dari seluruh wilayah di Sumatra, termasuk Lampung, Riau, Jambi, Bangka Belitung, Bengkulu, sampai Nangroe Aceh Darusalam. Suma.id tampil dalam wujud multimedia. Konten tidak hanya berupa teks dan foto, tetapi juga video, audio, grafis, dan videografis. Dengan tidak meninggalkan berita-berita nasional dan internasional

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • TRANS SUMATRA
    • BANDAR LAMPUNG
    • PALEMBANG
    • BENGKULU
    • JAMBI
    • PANGKALPINANG
    • TANJUNGPINANG
    • PEKANBARU
    • PADANG
    • MEDAN
    • BANDA ACEH
  • PESONA
    • BUDAYA
    • SENI
    • WISATA
    • HISTORI
  • NASIONAL
  • GLOBAL
  • CEK FAKTA
  • FOTO
  • GRAFIS
  • VIDEO
  • LIFESTYLE
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
  • INDEKS

Copyright © 2021 SUMA.ID All-Rights-Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist