Suma.id: Belajar usaha seak muda harus ditanamkan. Ini yang digagas Pemerintah Provinsi Riau dengan terus mendorong kebijakan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) santriwan/santriwati menjadi wirausaha muda yang terampil dalam mengembangkan ekonomi syariah antara lain melengkapi pesantren dengan Balai Latihan Kerja (BLK).
“Keberadaan BLK bisa menyiapkan para santri menjadi mandiri, sekaligus menyiapkan pasar kerja bagi anak-anak di Riau,” kata Gubernur Riau Syamsuar dalam keterangan di Pekanbaru, Minggu, 17 Oktober 2021.
Gubernur pada Sabtu (16/10) meletakkan batu pertama dimulainya pembangunan gedung workshop Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Jurusan Multimedia Kemenaker di Komplek Pusat Pendidikan dan Dakwah Islam (Puspendai) Al Fikri Riau, didampingi Kepala Disnakertrans Provinsi Riau Jonli, Pembina Yayasan Wakaf Islam Al Fikri Riau, ustadz Hendry Munief dan Ketua Yayasan Wakaf Islam Al Fikri Riau, Abdul Rasyid Suharto.
Dengan dibangunnya gedung workshop BLK di Yayasan Wakaf Islam Al Fikri ini, sudah 32 BLK komunitas yang didirikan di kabupaten/kota se Provinsi Riau.
Menurut Gubernur, dibangunnya BLK komunitas di Yayasan Wakaf Islam Al Fikri dengan jurusan multimedia juga sejalan dengan perkembangan zaman saat ini.
“Multimedia ini sangat banyak manfaatnya bagi generasi muda saat ini. Saya ingin anak-anak Riau bisa menguasai teknologi, karena banyak anak-anak pintar di Riau. Inilah gunanya BLK sehingga mereka sudah siap untuk bekerja. Semoga bangunan ini cepat selesai dan anak-anak bisa menjadi pionir dalam kemajuan multimedia di Bumi Melayu Lancang Kuning,” kata Syamsuar.
Sementara itu, Ketua Yayasan Wakaf Islam Al Fikri Riau Abdul Rasyid Suharto mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas pembangunan gedung workshop BLK tersebut.
“Terima kasih kepada pemerintah yang telah berpartisipasi dan berkontribusi membangun BLK ini untuk meningkat kualitas santri sehingga bisa berdaya saing tinggi dan mandiri,” katanya.
Dengan keberadaan BLK itu, selain melatih anak-anak di lingkungan yayasan juga untuk melatih anak-anak berada di luar yayasan dalam memanfaatkan teknologi demi kemajuan di masa depan, kata Abdul Rasyid. (ANT)