Suma.id: Presiden Joko Widodo, didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, meninjau pelaksanaan vaksinasi massal yang dilaksanakan di Gelora Bung Karno. Tinjauan tersebut merupakan agenda mendadak yang tidak direncanakan sebelumnya.
Tujuannya adalah untuk melihat apakah proses vaksinasi benar-benar dilakukan dengan baik di lapangan. Jokowi ingin program tersebut bisa mempercepat proses vaksinasi bagi tenaga kesehatan sehingga pemerintah dapat segera memulai pelaksanaan tahap berikutnya.
“Meskipun di puskesmas-puskesmas dan rumah-rumah sakit di daerah sudah memulai vaksinasi, kita ingin mempercepat proses ini,” ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, sepulang dari peninjauan, Kamis, 4 Februari 2021.
Satgas Penanganan Covid-19 mencatat, sebanyak 700.266 tenaga kesehatan (nakes) sudah menerima suntikan dosis pertama. Jumlah tersebut sudah mencapai 45% dari target sebesar 1,5 juta tenaga kesehatan.
“Inilah yang ingin kita kejar sehingga kita bisa segera memulai yang di luar tenaga kesehatan. Kita harapkan vaksinasi bisa dipercepat,” tuturnya.
Saat melakukan peninjauan, kepala negara tiba di lokasi sekitar pukul 13.11 WIB. Sesaat setelah ketibaan tersebut, Jokowi langsung meninjau jalannya alur pendaftaran peserta vaksinasi massal, proses penapisan kesehatan, hingga observasi yang dilakukan terhadap peserta yang telah menerima suntikan dosis vaksinasi di meja-meja yang telah disusun sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, menjelaskan, vaksinasi massal tersebut diperuntukkan bagi para tenaga kesehatan. Kurang lebih sebanyak lima ribu tenaga kesehatan ditargetkan untuk dapat mengikuti kegiatan vaksinasi massal pada hari ini baik melalui pendaftaran yang telah dibuka maupun mendatangi langsung lokasi vaksinasi dengan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan terhadap kriteria penerima vaksin.
“Kita ketahui bersama bahwa tenaga kesehatan itu merupakan garda terdepan. Bapak Presiden berpesan bahwa tenaga kesehatan itu harus yang pertama dan harus selesai di bulan Februari ini untuk vaksin dosis pertama dan kedua,” ucapnya saat ditemui di lokasi.
Kegiatan vaksinasi massal serupa sebelumnya sudah pernah dilakukan di sejumlah wilayah lain seperti Yogyakarta, Surabaya, dan Bandung. Maxi menuturkan, pelaksanaan vaksinasi massal juga menjadi ajang persiapan untuk melakukan vaksinasi dengan jumlah peserta yang lebih besar pada tahap berikutnya yang diharapkan dapat selesai pada akhir April mendatang.
“Ini sekaligus latihan kita untuk melakukan vaksinasi secara massal seperti ini untuk mengantisipasi vaksinasi tahap berikut untuk (tenaga) pelayanan publik yang jumlahnya ada 18 juta supaya kita terbiasa,” tandasnya. MI