Suma.id: DPD perjuangkan aspirasi raja dan sultan Nusantara Keragaman budaya termasuk raja dan sultan Nusantara menjadi entitas penting membawa bangsa Indonesia dalam kemerdekaan. Hal itu disampaikan Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitt saat peringatan HUT ke-17 DPD RI yang secara khusus mengundang raja dan sultan Nusantara untuk ikut hadir dalam puncak acara peringatan HUT.
Menurutnya, sumbangsih Kerajaan Nusantara terhadap lahirnya Indonesia tidak bisa dihapus dalam sejarah.
“Karena keberadaan Kerajaan Nusantara inilah yang melahirkan tradisi pemerintahan, tradisi penulisan, tradisi pendidikan, tradisi pengobatan, hingga tradisi kemiliteran, baik di darat maupun di laut. Karena Indonesia merupakan ngara besar lahir dari sebuah peradaban yang besar dan unggul,” katanya, Jumat, 1 Oktober 2021.
Sumbangsih dan dukungan tersebut menjadi bagian penting peradabatan bangsa yang kemudian lahir NKRI.
Tetapi keberadaan Kerajaan Nusantara masih jauh dari penghormatan kita sebagai sebuah bangsa, kepada mereka yang memiliki andil dan jasa besar. Padahal bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu merawat dan menghormati sejarah peradaban mereka, katanya.
Sebagai lembaga negara, tentu DPD RI, dan semua lembaga negara terikat dengan perintah konstitusi, yang secara tegas menugaskan kepada negara untuk memajukan kebudayaan. Seperti termaktub dalam Pasal 32 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, yang menyebutkan bahwa Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia.
“Kebudayaan nasional adalah mozaik dari kebudayaan daerah. Dan kebudayaan daerah lahir dari nilai-nilai Adiluhung Kerajaan dan Kesultanan Nusantara. Sehingga sudah seharusnya kita memajukan kebudayaan nasional dengan memajukan kebudayaan daerah, dimana penjaga marwah kebudayaan daerah dan kearifan lokal adalah Kerajaan Nusantara,yang hingga hari ini masih eksis berada di Indonesia,” katanya dalam rilis yang diterima suma.id.
Hari ulang tahun DPD yang diperingati setiap tahun merupakan momen istimewa yang bertepatan dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila.
Pancasila sebagai karya luhur para pendiri bangsa telah menunjukkan eksistensinya sebagai perekat bangsa. Namun pada sila kelima Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia masih belum mampu diwujudkan secara merata. Persoalan Keadilan sosial tentu tidak bisa diselesaikan dengan pendekatan karitatif. Tetapi harus dilakukan dengan pendekatan yang fundamental dan yang menyentuh akar persoalan.
“Kami memberi apresiasi kepada konsep pembangunan Indonesia Sentris yang digagas Presiden Joko Widodo. Karena konsep membangun Indonesia dari daerah atau dari pinggiran secara merata memang sebuah jawaban yang fundamental,” katanya.
DPD sebagai perwakilan dan memerjuangkan kesejahteraan daerah harus bekerja lebih keras dan berpikir strategis serta melangkah dengan langkah yang out of the box. Senator tidak bisa lagi menjalani aktivitas kenegaraan dengan type business as usual.