Suma.id: Mengganti kaus kaki kerap dianggap suatu yang sepele. Hal itu karena hanya memiliki satu pasang atau memang malas untuk mencuci. Padahal, tindakan itu memiliki efek yang tidak remeh.
Sebab, kaus kaki yang terpakai berkali-kali dapat menyimpan banyak kotoran dan bakteri yang akan berdampak buruk bagi kesehatan kaki.
Seorang ahli kimia dermatologi dan pendiri lini perawatan kulit Perfect Image, David Petrillo, mengatakan kaus kaki yang bersih bisa menjaga kebersihan kaki, mencegah infeksi jamur atau bakteri, serta menjaga kaki tetap segar dan nyaman.
BACA JUGA: Kenali Angin Duduk, Begini Gejala Hingga Pengobatannya
Sedangkan, kaus kaki kotor memiliki efek sebaliknya. Bila tidak mengganti kaus kaki dapat menyebabkan banyak masalah.
Masalah Tak Ganti Kaus Kaki
Bau apek
Efek samping yang langsung dirasakan adalah bau tidak sedap. Seorang dokter penyakit kaki dan mantan ahli penyakit kaki konsultan untuk LA Dodgers, Wenjay Sung, mengatakan campuran keringat, bakteri, dan sel kulit mati di kaki dapat menimbulkan bau busuk yang unik. Khususnya saat direndam di dalam kaus kaki yang kotor.
BACA JUGA: 3 Gerakan Olahraga Ini Terlarang saat Menstruasi
Hal itu kerap tidak disadari pemakainya karena menjadi buta hidung terhadap diri sendiri. Namun, orang-orang di sekitarnya pasti merasakan betapa bau itu sangat membuat tidak nyaman.
Jika bau kaki terus-menerus mengganggu terlepas dari status kaus kaki, coba dengan memakai sedikit deodoran semprot ke kaki sebelum mengenakan kaus kaki.
Infeksi kaki
Semua mikroorganisme di kaus kaki kotor tidak hanya menyebabkan bau, tapi dapat menyebabkan infeksi. Bakteri Staphylococcus dan jamur Trichophyton menyukai kondisi kaus kaki kotor yang hangat dan lembap serta tumbuh subur di lingkungan tersebut.
Mengutip The Healthy, bakteri dan jamur dapat menyebabkan infeksi mulai dari benjolan gatal ringan hingga infeksi jamur, seperti kutu air, sampai infeksi bakteri, seperti selulitis. Selulitis adalah infeksi bakteri di kulit dan jaringan di bawahnya.
Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi kaki bisa menjadi serius dan bahkan menjadi septik jika tidak diobati.
Masalah kulit
Menjaga kelembapan, keringat, dan bakteri yang terperangkap langsung di kulit dapat menyebabkan iritasi atau merusak kulit kaki. Hal itu dapat menyebabkan atau memperburuk kondisi seperti lecet, ruam, eksem, dermatitis, dan luka terbuka. Pada akhirnya, kaki akan lebih rentan terhadap infeksi.
Alergi yang memburuk
Bila menderita alergi lingkungan, mengenakan kaus kaki kotor adalah salah satu hal terburuk yang dapat dilakukan karena kamu memasukkan alergen ke kaus kaki dan kemudian melacaknya di seluruh rumahmu.
“Kehadiran kotoran, debu, atau alergen pada kaus kaki dapat memicu reaksi alergi atau sensitivitas kulit,” jelas Petrillo.
Kaki tidak nyaman
Efek samping ini lebih bersifat pribadi. Beberapa orang tetap menggunakan kaus kaki kotor karena mengklaim lebih nyaman. Namun, banyak orang menganggap kaus kaki kotor tidak nyaman, karena gatal, menjengkelkan, dan tidak pas.
Waktu Mengganti Kaus Kaki
Mengganti kaus kaki cukup dilakukan sehari sekali. Namun, frekuensi mengganti kaus kaki sangat bergantung pada tubuh. Banyaknya keringat dalam sehari dan kerentanan terhadap infeksi, dan aktivitas sehari-hari.
“Jika kamu melakukan sesuatu yang menyebabkan keringat berlebih, mungkin perlu mengganti kaus kaki lebih dari sekali sehari untuk menjaga kebersihan dan mencegah rasa tidak nyaman,” kata Dr. Sung.
Jika kaki berkeringat menjadi masalah, disarankan untuk membeli kaus kaki atletik khusus, yang dirancang agar kaki tetap kering. Bisa juga mencuci kaki dengan sabun dan air secara teratur, menjaganya tetap kering, dan memakai sepatu yang bernapas dan pas.










