SUMA.ID – Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Kemkomdigi) telah resmi mencabut pembekuan sementara Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) milik TikTok Pte. Ltd. pada Sabtu malam, 4 Oktober 2025. Keputusan ini diambil setelah TikTok memenuhi persyaratan penyampaian data yang diminta oleh pemerintah terkait aktivitas monetisasi dan lonjakan traffic pada fitur TikTok Live selama periode 25–30 Agustus 2025.
Alasan Pembekuan TDPSE TikTok
Pada 3 Oktober 2025, Kemkomdigi melalui Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital memberlakukan pembekuan sementara TDPSE TikTok. Langkah ini diambil karena TikTok tidak mematuhi ketentuan Permenkominfo Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat. Pemerintah mencatat adanya dugaan monetisasi siaran langsung dari akun yang terkait dengan aktivitas perjudian online. TikTok diminta untuk menyerahkan data lengkap, seperti laporan traffic harian, jumlah gift, nilai transaksi, dan aktivitas live streaming. Namun, data yang diberikan oleh TikTok saat itu dinilai tidak lengkap.
“Pembekuan ini merupakan upaya pemerintah untuk melindungi masyarakat Indonesia dari penyalahgunaan teknologi digital, bukan sekadar tindakan administratif,” ujar Alexander Sabar, Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital.
Tanggapan TikTok terhadap Pembekuan
TikTok menegaskan komitmennya untuk mematuhi peraturan di Indonesia dan bekerja sama secara konstruktif dengan Kemkomdigi. Perusahaan juga menjamin bahwa privasi dan keamanan pengguna tetap menjadi prioritas utama. Meskipun TDPSE sempat dibekukan, layanan TikTok tetap dapat diakses secara normal oleh pengguna selama periode tersebut.
Pemenuhan Kewajiban dan Pencabutan Pembekuan
Pada 3 Oktober 2025, TikTok akhirnya menyerahkan data yang diminta melalui surat resmi. Data tersebut mencakup rekapitulasi traffic harian, nilai monetisasi, serta indikasi aktivitas monetisasi yang bermasalah. Setelah dilakukan evaluasi mendalam, Kemkomdigi menyatakan bahwa TikTok telah memenuhi kewajiban yang diminta.
“Dengan telah terpenuhinya kewajiban tersebut, status pembekuan TDPSE TikTok resmi dicabut, dan TikTok kembali beroperasi sebagai PSE terdaftar,” kata Alexander. Ia menambahkan bahwa masyarakat kini dapat kembali menggunakan TikTok seperti biasa.
Komitmen Pengawasan Pemerintah
Kemkomdigi menegaskan bahwa pengawasan terhadap semua PSE Privat akan terus dilakukan secara ketat, tidak hanya terbatas pada TikTok. Tujuannya adalah untuk menciptakan ekosistem digital yang sehat, aman, dan transparan di Indonesia. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan transformasi digital berjalan secara adil dan bertanggung jawab, serta melindungi masyarakat, terutama kelompok rentan seperti anak-anak dan remaja, dari praktik ilegal seperti perjudian online.
Pentingnya Kepatuhan PSE Privat
Kasus ini menjadi pengingat bagi semua Penyelenggara Sistem Elektronik Privat untuk mematuhi regulasi yang berlaku di Indonesia. Dengan pengawasan yang ketat, pemerintah berupaya menjaga keamanan ruang digital agar tetap mendukung perkembangan teknologi yang positif dan tidak merugikan masyarakat.
Kata Kunci:
TikTok Indonesia, Kemkomdigi, TDPSE, pembekuan TikTok, pengawasan PSE, monetisasi TikTok Live, transformasi digital, keamanan digital, perjudian online, Permenkominfo.















