Jakarta (SUMA.ID) — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) resmi mengumumkan Riduan sebagai Direktur Utama baru, menggantikan Darmawan Junaidi, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Senin, 4 Agustus 2025, di Assembly Hall Menara Mandiri I, Jakarta. Penunjukan ini menandai era baru bagi bank BUMN terbesar di Indonesia, dengan Riduan diharapkan membawa transformasi inovatif dan berkelanjutan. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade di sektor perbankan, berikut adalah profil lengkap, perjalanan karier, dan visi kepemimpinan Riduan sebagai Direktur Utama Bank Mandiri.
Poin Penting
- Penunjukan Resmi: Riduan dilantik sebagai Direktur Utama Bank Mandiri pada 4 Agustus 2025, menggantikan Darmawan Junaidi.
- Latar Belakang Pendidikan: Sarjana Ekonomi Akuntansi dan Magister Manajemen dari Universitas Sriwijaya, Palembang.
- Pengalaman Karier: Memulai karier di Bank Mandiri sejak 1999, dengan posisi strategis seperti Direktur Corporate Banking (2024–2025), Direktur Commercial Banking (2019–2024), dan Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan (2013–2016).
- RUPSLB 2025: Acara ini juga menunjuk Henry Panjaitan sebagai Wakil Direktur Utama, menggantikan posisi Riduan sebelumnya.
Siapa Riduan? Profil dan Latar Belakang
Riduan, lahir di Palembang pada 5 November 1970, kini berusia 55 tahun. Ia dikenal sebagai bankir berpengalaman dengan pendekatan disiplin dan visi strategis dalam manajemen keuangan. Pendidikan formalnya diselesaikan di Universitas Sriwijaya, di mana ia meraih gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dan Magister Manajemen.
Karier profesional Riduan dimulai pada 1996 sebagai auditor internal di PT Bank Dagang Negara (Persero). Pada 1999, ia bergabung dengan Bank Mandiri, yang baru terbentuk dari merger empat bank BUMN. Sejak itu, ia menunjukkan dedikasi dan kemampuan luar biasa dalam berbagai peran strategis, menjadikannya salah satu tokoh kunci di Bank Mandiri.
Perjalanan Karier Riduan
Riduan memiliki rekam jejak karier yang mengesankan, terutama di sektor perbankan dan keuangan. Berikut adalah sorotan utama perjalanan kariernya:
- 1996–1999: Auditor Internal di PT Bank Dagang Negara (Persero), mengasah keahlian dalam audit dan manajemen risiko.
- 1999–2013: Bergabung dengan Bank Mandiri, menempati berbagai posisi operasional dan manajerial, membangun fondasi kuat di sektor perbankan.
- 2013–2016: Direktur Keuangan dan Investasi di PT Askes (Persero)/BPJS Kesehatan, memperluas pengalaman di luar perbankan dengan fokus pada manajemen investasi.
- 2016–2017: Regional CEO II/Sumatera 2, PT Bank Mandiri, bertanggung jawab atas operasional bank di wilayah Sumatera.
- 2017–2019: Senior Executive Vice President (SEVP) Middle Corporate, Bank Mandiri, memimpin strategi pembiayaan untuk segmen korporasi menengah.
- 2018–2019: Komisaris PT Mandiri Sekuritas, memperdalam wawasan di pasar modal dan investasi.
- 2019–2024: Direktur Commercial Banking, Bank Mandiri, memperkuat segmen kredit menengah, yang menjadi salah satu pilar pertumbuhan bank.
- 2024–2025: Direktur Corporate Banking, Bank Mandiri, mengelola klien korporasi besar dengan fokus pada layanan keuangan strategis.
- Maret–Agustus 2025: Wakil Direktur Utama, Bank Mandiri, menggantikan Alexandra Askandar, sebelum akhirnya dilantik sebagai Direktur Utama.
Pengalaman Riduan yang beragam, mulai dari audit, manajemen regional, hingga perbankan korporasi, menjadikannya kandidat ideal untuk memimpin Bank Mandiri di tengah dinamika industri keuangan.
Visi Kepemimpinan Riduan
Penunjukan Riduan sebagai Direktur Utama Bank Mandiri diharapkan membawa angin segar bagi transformasi bank. Dengan fokus pada digitalisasi, penguatan ekosistem keuangan, dan ekspansi sektor produktif, Riduan diyakini mampu mempertahankan kinerja positif Bank Mandiri, yang pada 2024 mencatat laba bersih Rp55,8 triliun (naik 1,31% YoY).
Menurut M. Ashidiq Iswara, Corporate Secretary Bank Mandiri, perubahan kepemimpinan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat struktur organisasi dan mempercepat pengambilan keputusan strategis. “Kepemimpinan Riduan diharapkan mendukung transformasi bisnis dan memperkuat ekonomi berbasis rakyat,” ujar Ashidiq pada 4 Agustus 2025.
Beberapa prioritas yang kemungkinan menjadi fokus Riduan meliputi:
- Transformasi Digital: Meningkatkan adopsi layanan seperti Livin’ by Mandiri untuk mendukung inklusi keuangan.
- Pembiayaan Produktif: Memperluas kredit ke sektor UMKM dan industri strategis.
- Keberlanjutan (ESG): Menerapkan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
- Sinergi Ekosistem: Mengintegrasikan layanan perbankan dengan anak usaha seperti Mandiri Sekuritas dan Mandiri Tunas Finance.
Restrukturisasi Kepemimpinan Bank Mandiri
RUPSLB 4 Agustus 2025 juga menandai perombakan struktur direksi dan komisaris. Selain Riduan sebagai Direktur Utama, Henry Panjaitan diangkat sebagai Wakil Direktur Utama, menggantikan posisi Riduan sebelumnya. Zulkifli Zaini juga ditunjuk sebagai Komisaris Independen, memperkuat tata kelola perusahaan. Susunan lengkap direksi dan komisaris baru dapat dilihat di laman resmi Bank Mandiri.
Harapan untuk Bank Mandiri di Bawah Riduan
Pemegang saham menyatakan keyakinan bahwa kepemimpinan Riduan akan membawa Bank Mandiri ke level yang lebih kompetitif. Dengan pengalaman panjang di Bank Mandiri dan BPJS Kesehatan, Riduan memiliki pemahaman mendalam tentang dinamika perbankan nasional dan global. Keberhasilannya dalam memimpin segmen korporasi menengah dan besar menjadi modal kuat untuk menghadapi tantangan seperti persaingan digital dan ketidakpastian ekonomi.
Pada 2022, Bank Mandiri mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo atas pertumbuhan kredit 14,9% dan laba bersih Rp41 triliun, menunjukkan fondasi kuat yang kini menjadi tanggung jawab Riduan untuk ditingkatkan.
Kesimpulan
Penunjukan Riduan sebagai Direktur Utama Bank Mandiri pada 4 Agustus 2025 menandai babak baru bagi bank BUMN terbesar di Indonesia. Dengan latar belakang pendidikan akuntansi dari Universitas Sriwijaya dan pengalaman lebih dari 25 tahun di sektor keuangan, Riduan siap memimpin Bank Mandiri menuju transformasi digital, ekspansi pembiayaan, dan penguatan keberlanjutan. Bagi nasabah dan investor, kepemimpinan Riduan menjanjikan inovasi dan stabilitas di tengah dinamika industri. Pantau perkembangan terbaru Bank Mandiri melalui situs resmi atau kanal berita terpercaya seperti Kompas.com dan CNBC Indonesia.









