Suma.id: Korban tewas ledakan hotel Havana meningkat menjadi 27 orang saat pencarian berlanjut di tengah puing-puing. Kerabat dari orang yang dilaporkan hilang di Kuba, dengan putus asa mencari korban ledakan di Hotel Saratoga.
Ini adalah salah satu hotel paling mewah di Havana. Warga memeriksa kamar mayat, rumah sakit dan jika tidak berhasil, mereka kembali ke Hotel Saratoga yang sebagian runtuh, di mana penyelamat menggunakan anjing untuk berburu korban selamat.
Kebocoran gas alam adalah penyebab yang jelas dari ledakan hari Jumat di hotel dengan 96 kamar itu.
Struktur abad ke-19 di lingkungan Old Havana tidak memiliki tamu pada saat itu karena sedang menjalani renovasi menjelang pembukaan kembali pada Selasa. Hotel direncanakan dibuka kembali setelah ditutup selama dua tahun selama pandemi.
“Jumlah korban tewas menjadi 27 dengan 81 orang terluka. Korban tewas termasuk empat anak dan seorang wanita hamil,” ujar kepala layanan rumah sakit di Kementerian Kesehatan, Dr Julio Guerra Izquierdo, seperti dikutip Global News, Minggu 8 Mei 2022.
Sementara Presiden Spanyol Pedro Sanchez mengatakan melalui Twitter bahwa seorang turis Spanyol termasuk di antara yang tewas dan seorang warga Spanyol lainnya terluka parah.
Pihak berwenang Kuba mengonfirmasi kematian turis itu dan mengatakan pasangannya terluka. Mereka tidak menginap di hotel. Menteri Pariwisata Dalila Gonzalez mengatakan seorang turis Kuba-Amerika juga terluka.
Perwakilan Grupo de Turismo Gaviota SA, pemilik hotel mengatakan, dalam konferensi pers Sabtu, 7 Mei 2022, bahwa 51 pekerja telah berada di dalam hotel pada saat itu, serta dua orang sedang mengerjakan renovasi. Dari mereka, 11 tewas, 13 masih hilang dan enam dirawat di rumah sakit.
“Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan, tetapi sebuah derek besar mengangkat sebuah tanker gas hangus dari puing-puing hotel Sabtu pagi,” ujar Gonzalez.
Tim pencarian dan penyelamatan bekerja sepanjang malam dan hingga Sabtu, menggunakan tangga untuk turun melalui puing-puing dan memutar logam ke ruang bawah tanah hotel saat alat berat dengan hati-hati memindahkan tumpukan fasad bangunan untuk memungkinkan akses.
Di atas, bongkahan drywall menjuntai dari kabel, meja duduk tampaknya tidak terganggu beberapa inci dari kekosongan di mana bagian depan bangunan terbelah.
Setidaknya satu yang selamat ditemukan Sabtu pagi di reruntuhan yang hancur, dan penyelamat menggunakan anjing pencari memanjat bongkahan beton besar untuk mencari lebih banyak. Kerabat orang hilang tetap di lokasi sementara yang lain berkumpul di rumah sakit tempat yang terluka dirawat.
Yatmara Cobas yang putus asa berdiri di luar perimeter menunggu kabar dari putrinya, pengurus rumah tangga berusia 27 tahun, Shaidis Cobas.
“Putri saya ada di Saratoga; dia ada di sana sejak jam 8 pagi (Jumat), dan saat ini saya tidak tahu apa-apa tentang dia. Dia tidak di kamar mayat, dia tidak di rumah sakit,” ucap Cobas.
Sang ibu berkata bahwa dia telah pergi ke mana-mana mencari jawaban dari pihak berwenang, tetapi datang dengan hampa.
