Suma.id: Belum berakhir masa erupsi, Gunung Semeru kembali luncurkan Awan Panas Guguran (APG) pada Rabu pagi, 5 Januari 2022, pukul 08:35 WIB. Pos Gunung Api Semeru Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat jarak luncur mencapai 5.000 meter ke arah Besuk Kobokan dan Besuk Lengkong.
“Hal ini berdampak hujan abu vulkanis tipis di sejumlah wilayah,” ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan resmi.
Dia mengungkap, sejumlah wilayah yang terdampak hujan abu vulkasnis ialah Desa Kebonseket Kecamatan Candipuro dan Desa Penanggal, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
“Hingga kini, dilaporkan kondisi masyarakat terpantau aman dan kondusif,” ungkapnya.
Pergerakan seismograf menunjukan amplitudo maksimum 26 milimeter dengan durasi 969 detik. Tinggi kolom abu berwarna cokelat teramati kurang lebih 1.500 meter di atas puncak dengan intensitas tebal ke arah tenggara dan selatan.
Status aktivitas Gunung Semeru masih berada di Level III (Siaga) sejak 16 Desember 2021. Dengan begitu, direkomendasikan untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor Tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 Kilometer dari puncak.
Dia meminta masyarakat tidak beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Pasalnya, kata dia, berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Mewaspadai potensi APG, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.