Suma.id: Ratusan hektare kebun jagung di desa Bandarejo, Kecamatan Natar, Lampung Selatan (Lamsel), gagal panen. Kondisi itu terjadi akibat serang tikus. Jagung yang siap panen hancur dirusak hama tersebut, hingga hampir tidak ada sisa.
Purwanto (52), salah satu petani jagung, memastikan panen musim ini tidak ada hasil, karena serangan tikus. Untuk itu dia pun hanya bisa berpasrah dengan kondisi yang terjadi.
“Hama tikus makin ganas, kami pasrah. Mau diapakan lagi kondisi buahnya sudah hancur digerogoti,” ujar Purwanto, Senin, 7 Juni 2021.
Dia menjelaskan, serangan hama tersebut terjadi pada siang dan malam hari. Awalnya hanya ada beberapa tikus. Namun, setelah diberi cairan hama rumput, membuat tikus semakin mengganas.
“Jika tidak diserang hama tikus, satu hektare lahan jagung bisa menghasilkan 7 ton jagung siap jual. Tapi, musim ini gagal panen, tidak dapat apa-apa. Semua buahnya hancur dimakan tikus. Kami hanya berharap Dinas Pertanian atau Bupati membantu masyarakat untuk membeli bibit jagung agar bisa menanam kembali,” ujarnya.
Kepala Desa Bandarejo, Sularto, mengatakan dia akan meminta dinas terkait dan Bupati Lamsel, untuk memikirkan nasib petani jagung yang gagal panen tersebut.
“Petani tidak meminta lebih, kami hanya meminta bibit jagung untuk bercocok taman kembali. Syukur Alhamdulillah kalau ada bantuan lain seperti pupuk dan alat pertanian. Tapi, yang jelas saya akan komunikasikan, minimal menyurati persoalan petani di desa kami,” ungkapnya. (FEB)