Kantor Gubernur Istanbul telah melarang pawai di sekitar Taksim Square di jantung Istanbul tetapi pengunjuk rasa berkumpul di dekatnya di bawah kehadiran polisi yang ketat lebih awal dari yang dijadwalkan.
Polisi menahan pengunjuk rasa, memasukkan mereka ke dalam bus. Wartawan AFP melihat empat bus penuh dengan orang-orang yang ditahan, termasuk kepala fotografer AFP Bulent Kilic, juga ditahan tahun lalu selama pawai Pride, berada dalam tahanan polisi.
Ratusan pengunjuk rasa yang membawa bendera pelangi mendesak ke depan dengan unjuk rasa yang menentang polisi.
“Masa depan itu queer (minoritas seksual yang bukan heteroseksual, heteronormatif, atau biner gender.),” teriak mereka, seperti dikutip AFP, Senin 27 Juni 2022.
“Kami di sini. Kami queer. Kami tidak ke mana-mana,” imbuh pada demonstran.
Asosiasi Kaos GL, yang berkampanye untuk mempromosikan hak asasi manusia kaum LGBTQ melawan diskriminasi, mengatakan di Twitter polisi menahan lebih dari 150 peserta Pride dan aktivis LGBTQ (lesbian, gay, bisexual, and transgender, queer).
Kelompok itu mengatakan delapan lagi ditahan di kota barat Izmir.
“Kami dilarang, dicegah, didiskriminasi, dan bahkan dibunuh setiap detik dalam hidup kami. Hari ini, adalah hari yang sangat istimewa bagi kami untuk membela hak-hak kami dan untuk mengatakan bahwa kami memang ada,” kata Diren kepada AFP.
“Kekerasan polisi bertujuan untuk menghentikan kami, tetapi itu tidak mungkin. Anda tidak akan bisa menghentikan para queer,” imbuh Diren.
Komisaris Dewan Eropa untuk Hak Asasi Manusia, Dunja Mijatovic, mendesak pihak berwenang Turki pada Jumat untuk membiarkan pawai terus berlanjut.
“Saya mendesak pihak berwenang Istanbul untuk mencabut larangan terbaru Istanbul Pride dan untuk memastikan keamanan dan hak untuk berkumpul secara damai,” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Hak asasi manusia LGBTI di Turki perlu dilindungi secara efektif,” jelas Mijatovic.
Meskipun homoseksualitas telah legal selama periode republik Turki modern, individu-individu LGBTQ menunjuk pada pelecehan dan pelecehan yang teratur.
Istanbul Pride telah berlangsung setiap tahun sejak 2003.
Pawai terakhir yang berlangsung tanpa larangan -,pada tahun 2014,- menarik puluhan ribu peserta di salah satu acara LGBTQ terbesar di wilayah mayoritas Muslim.
Pada 2020, raksasa streaming Netflix membatalkan produksi serial di Turki yang menampilkan karakter gay setelah gagal mendapatkan izin pemerintah untuk pembuatan film tersebut.
Pada tahun yang sama, merek olahraga Prancis Decathlon menghadapi seruan boikot di Turki karena memposting pesan dukungan untuk orang-orang LGBTQ.