Suma.id: — PT Hutama Karya (Persero) memperkirakan pengguna Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) akan mengalami penurunan hingga 23 persen. Hal ini imbas dari aturan larangan mudik dari pemerintah pada periode 6 Mei – 17 Mei 2021 mendatang.
“Dengan adanya larangan mudik dan pembatasan kendaraan yang melintas, Hutama Karya memprediksi lalu lintas di JTTS akan mengalami penurunan hingga 23 persen,” kata Koentjoro berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Lampost.co, Minggu, 9 Mei 2021.
Dia menyatakan pihaknya optimistis penurunan itu tidak akan terlalu signifikan dibandingkan dengan Hari Raya Idulfitri tahun lalu. Hal ini menimbang bertambahnya ruas-ruas yang ada di JTTS, sehingga diharapkan akan berdampak pada total lalu lintas yang ada di JTTS pada libur lebaran kali ini.
“Kami menjamin seluruh kegiatan pendistribusian barang dipastikan akan tetap berjalan lancar dengan mengikuti peraturan berlaku,” katanya.
Pihaknya juga melakukan patroli 24 jam dengan mendirikan pos pengamanan yang dipantau melalui 636 unit CCTV di setiap satu kilometer. Pemantauan dilakukan dengan kamera dua arah melalui sistem terintegrasi yang dapat di akses di sentral komunikasi tiap ruas tol.
“Kami juga memberikan pelayanan cek kesehatan gratis di rest area. Lalu melakukan perbaikan di berbagai titik mengalami kerusakan dan mempersiapkan Standby Coldmix sehingga apabila terjadi kerusakan dapat segera diperbaiki,” katanya.
Ia menambahkan, untuk penyekatan dilakukan pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan daerah setempat di beberapa titik di JTTS yang berlokasi di Gerbang Tol Bakauheni Selatan di Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar, KM 240 Simpang Pematang di Ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung dan di Akses Gerbang Tol Dumai di Ruas Pekanbaru – Dumai.
“Pengguna jalan harus menunjukan surat tes Rapid Antigen/Swab PCR dengan keterangan negative, baru setelah itu diperbolehkan melintas dengan syarat-syarat lainnya sesuai peraturan pembatasan kendaraan yang boleh melintas.” (LP)