Suma,.id: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Selatan (Sumsel) bakal membentuk tim satgas untuk memantau ketersediaan minyak goreng curah di pasar-pasar. Tim ini nantinya akan mencari permasalahan distribusi minyak goreng yang selama ini terjadi.
“Jadi, satgas ini akan melibatkan unsur TNI, Polri, Kejaksaan, dan stakeholder lainnya hingga Kabupaten Kota di Sumsel,” kata Gubernur Sumsel, Herman Deru, Rabu, 27 April 2022.
Deru mengatakan kebutuhan minyak goreng di Sumsel sebanyak 502 ton per hari, minyak curah 134 ton, kemasan sederhana 170 ton, dan kemasan premium 198 ton per hari.
“Saya minta komitmen morilnya agar minyak curah yang kebutuhannya 134 ton per hari ini dapat terpenuhi. Karena total kuota produksi per hari itu 180 ton dari tiga produsen yang teralokasi. Artinya ada minus dimana, apakah di distribusi, apa transportasi apakah ada kecurangan,” jelasnya.
Maka dari itu, pihaknya membentuk satgas yang memiliki tugas pokok dan fungsinya untuk mengawasi distribusi minyak goreng.
“Satgas ini sampai tiga bulan ke depan. Tugas satgas ini juga mencari kejanggalan ataupun kecurangan harga minyak ini. Jika terdapat kecurangan angkut,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Toni Harmanto, mengatakan satgas ini fungsinya akan mengawasi dari produsen hingga ke pasar.
“Kita tahu di Sumsel ini kita punya tiga produsen. Data dari intelijen kita ada sekitar 886 pasar di Sumsel. Artinya progres ini setiap hari kita tahu pasar mana yang kosong minyak curahnya,” ungkap Toni