Suma.id: Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh, Safrizal mengatakan mahasiswi yang mengaku lumpuh usai divaksin Covid-19 diduga mengalami psikosomatik. Rasa takut yang berlebihan menimbulkan efek yang dirasakannya saat ini.
Safrizal sendiri telah menjalin komunikasi dengan dokter yang merawat Amelia untuk memantau perkembangan kesehatannya. Kondisinya makin membaik.
“Di mana dalam dua hari terakhir ini tren pemulihan Amelia semakin membaik. Apa yang terjadi pada Amelia kemungkinan besar karena faktor psikosomatik atau ketakutan yang berlebihan sehingga memicu dampak pada kesehatannya,” kata Safrizal, Selasa, 3 Agustus 2021.
Pada saat screening test, Amelia mengatakan punya penyakit asam lambung dan pernah tifus. Semua keluhan itu, menurut Safrizal bukan termasuk kontra indikasi atau halangan untuk divaksin.
“Sehingga dilakukanlah vaksin. Berdasarkan screening itu, adanya dugaan kecemasan yang tinggi dari Amelia sehingga menaikan asam lambungnya, lalu mengeluhkan nyeri di ulu hati. Selanjutnya, kaki Amelia menjadi lemah sehingga dibawa ke rumah sakit,” ungkap Safrizal.
Safrizal pun menyangsikan Amelia mengalami kelumpuhan seperti pengakuan keluarganya. Dari hasil tes tekanan darah, nadi, dan pernafasan masih dalam kategori normal.
“Semuanya normal-normal saja. Ketika diajak bicara juga normal. Kontrol terbaru kita tadi, Insyaallah, besok sudah mulai dilatih berdiri untuk berjalan lagi,” jelasnya.
Safrizal menegaskan apa yang terjadi pada Amelia tidak dapat disimpulkan dampak dari vaksin. Sebab, kata Safrizal, saat ini sudah lebih 20 juta orang di Indonesia yang sudah divaksin. Kondisi akibat psikosomatik lazim terjadi dan ada banyak laporan kasus serupa.
“Bahkan ada yang mengeluhkan lumpuh dan sebagainya, tapi tidak ada yang fatal hanya perlu dirawat. Artinya, ini hanya perlu kesiapan mental kita ketika divaksin, karena keluhan yang timbul berkaitan dengan psikosomatik saja,” kata Safrizal.