Suma.id: Normalnya kembali sekolah tatap muka memberikan imbas pada peningkatan kasus covid-19. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan, tren peningkatan kasus covid-19 terjadi pada anak usia sekolah dalam dua bulan terakhir. Angkanya mencapai 22.980 kasus.
“Sehingga, memberikan kontribusi terhadap penambahan kasus nasional sebesar 15,15 persen,” kata Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Retno Asti Werdhani dalam keterangan tertulis, Selasa, 13 September 2022.
Retno mengatakan data itu harus menjadi perhatian bersama terutama orang tua. Mereka diminta tidak memaksa anak melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) bila sakit.
“Kami menyarankan agar anak tidak perlu masuk sekolah apabila mengalami gejala demam, batuk, pilek, atau diare,” ujar dia.
Menurut Retno, upaya itu guna mencegah penularan covid-19 di sekolah. Sehingga, kontribusi kasus covid-19 nasional dari anak usia sekolah segera menurun.
“Orang tua perlu proaktif memeriksakan anak untuk tes covid-19 supaya memastikan positif atau tidak. Apabila positif, segera lakukan tracing dan memutus rantai penularan,” jelas dia.
Selain itu, pihak sekolah juga berperan mengawasi protokol kesehatan (prokes) selama PTM. Sekolah harus responsif bila menemukan ada siswa atau staf yang diduga terpapar covid-19.
“Ada sistem monitoring dan sistem pelaporan ke puskesmas kecamatan wilayah, dan edukasi soal covid-19 secara berkala,” tutur Retno.