Suma.id: Penyakit polio masih menjadi ancaman di sebagian daerah di Indonesia. Termasuk Aceh yang masih berstatus kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio. Hingga saat ini, total kasus polio di Provinsi Aceh sebanyak lima kasus.
Wakil Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aceh, Aslinar, mengatakan KLB polio di Aceh ditetapkan menyusul ditemukan satu kasus perdana di Mane, Kabupaten Pidie pada November 2022.”Saat ini Aceh masih dalam kondisi KLB polio, total polio di Aceh saat ini ada lima kasus,” kata Aslinar, Selasa, 31 Januari 2023.
Aslinar menjelaskan, wabah polio di Tanah Air pada 2005-2006 tercatat 351 anak cacat lumpuh. Pada 2014, Indonesia dinyatakan bebas polio. Namun, kasus polio ditemukan kembali pada 2019 di Papua dan Aceh pada 2022.
“Polio penyakit infeksi akibat virus yang sangat menular, akibatnya bisa terjadi kelumpuhan yang permanen. Virus polio menular melalui tinja, dari perilaku buang air besar sembarang atau dari sekret tenggorokan saat batuk yang mengeluarkan virus polio,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Aslinar meminta agar warga terus berupaya mencegah penyebaran virus polio, seperti pelaksanaan imunisasi polio dengan imunisasi polio tetes maupun injeksi, serta dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Jadi memang selalu dianjurkan untuk cuci tangan, bukan hanya semasa covid-19 saja, karena memang banyak kuman menularkannya lewat tangan, sehingga kita harus sering-sering mencuci tangan,” ucap Aslinar.
Pihaknya menuturkan, upaya lain juga dapat dilakukan melalui pencegahan pencemaran lingkungan, seperti menghindari perilaku buang air besar sembarangan.
“Contohnya buang air besar ke sungai, pampers bayi dibuang ke sungai, kalau virus ada di situ maka akan mudah tertular. Dan ini juga terjadi di tempat wisata seperti ibu-ibu baru siap buang air besar anaknya maka pampers dibuang sembarangan. Padahal perilaku seperti ini, tidak boleh dilakukan,” jelasnya.